RS Abdi Waluyo Luncurkan Focused Ultrasound Ablation (FUA) untuk Pasien Mioma
Oleh : Herry Barus | Rabu, 20 September 2023 - 10:42 WIB

RS Abdi Waluyo Luncurkan Focused Ultrasound Ablation (FUA) untuk Pasien Mioma
INDUSTRY.co.id - Jakarta- RS Abdi Waluyo meresmikan penginstalasian alat Focused Ultrasound Ablation (FUA) yang tentunya memberikan manfaat bagi pasien, salah satunya bagi mereka yang memiliki Mioma Uteri, atau yang lebih dikenal sebagai miom pada rahim. Teknologi FUA yang terbaru ini akan menghantarkan gelombang ultrasound yang menyatu ke titik fokus lesi, serta mengakibatkan kematian pada sel-sel mioma tanpa merusak jaringan sehat lain di sekitarnya.
Focus Ultrasound Ablation memungkinkan pasien yang memiliki mioma untuk menjalani prosedur terapi non invasif tanpa sayatan kulit, yang mampu mengurangi rasa sakit, meminimalisir komplikasi, menghancurkan sel patologis secara optimal, agar dapat sembuh dengan optimal.
Dalam sambutannya, dr. Sigit Pramono, FRANZCOG, Sp.OG, Ketua Departemen Obstetri danGinekologi RS Abdi Waluyo kepada Dessy Tim Redaksi menyatakan, “Sesuai dengan visi dan misi kami, kami berkomitmen untuk meningkatkan perawatan dan hasil yang baik untuk pasien, dengan mengupayakan tersedianya peralatan medis terdepan yang dibutuhkan oleh para profesional medis dalam mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis. Salah satunya, dalam membantu penanganan penyakit mioma di Indonesia. Hal ini yang mendorong kami menghadirkan inovasi teknologi terbaru, yaitu FUA, yang kami harap akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.”
Beliau menambahkan, “hadirnya FUA di RS Abdi Waluyo diharapkan menjadi awal yang penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.” Dengan teknologi canggih ini, RS Abdi Waluyo berharap dapat membantu mengatasi permasalahan dan meningkatkan kesembuhan bagi pasien-pasien dengan mioma. “Kami berharap FUA dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, karena teknologi ini memungkinkan pasien beraktivitas kembali seperti sediakala hanya dalam waktu 3 hari setelah tindakan, serta sudah diperbolehkan hamil 3 bulan setelahnya. Alat ini tidak hanya menjadi pilihan penting bagi dokter, tetapi juga memberikan harapan bagi pasien. Oleh sebab itu, kami berupaya terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai inovasi terapi yang sangatbermanfaat ini, serta bagaimana mencegah penyakit mioma itu sendiri,” jelas dr. Sigit.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Sigit Pradono Diptoadi, Sp.OG juga menjelaskan mengenai apa itu mioma, “Mioma atau fibroid rahim merupakan pertumbuhan otot dan jaringan yang terbentuk didalam atau di dinding rahim. Ini biasanyamerupakan tumor jinak yang umum terjadi pada perempuan. Mioma dapat menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri, keputihan jangka panjang, sering buang air kecil, sembelit, pembesaran perut, hingga pendarahan vaginal yang berat dan tidak teratur. Meskipun demikian, beberapa perempuan juga tidak bergejala sehingga tidak menyadari bahwa dirinya mengidap fibroid,” jelas dr. Sigit.
Berdasarkan penelitian, pada tahun 2019 kasus mioma mencapai 226 juta di seluruh dunia, di mana 9.64 juta di antaranya merupakan kasus baru. Sekitar 20-25% kasus mioma ditemukan pada perempuan berusia produktif, sementara 30-40% ditemukan pada perempuan berusia di atas 40 tahun1
.Di Indonesia, statistik kasus mioma sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, sebuah studi di salah satu rumah sakit di Bandung pada tahun 2015 menyatakan bahwa kasus baru mioma berkisar antara 6,43-12,46%
Beberapa faktor risiko mioma meliputi: usia, menstruasi dini, terlambat menopause, adanya riwayat mioma pada anggota keluarga, obesitas atau berat badan berlebih, dan tidak memiliki anak3 . “Mereka yang memiliki faktor risiko tentu perlu berhati-hati. Dan jika sudah terkena, tentu harus segera diatasi.
Memang, kebanyakan mioma tidak menyebabkan komplikasi serius, namun jika dibiarkan bisa menimbulkan rasa nyeri, pendarahan hebat yang menyebabkan anemia berat, infertilitas dan keguguran (meskipun jarang). Mioma dengan jenis dan derajat tertentu juga berpotensi meningkatkan risiko pada masa kehamilan, seperti placental abruption, hambatan pertumbuhan janin, dan kelahiran prematur. Dengan demikian tanpa disadari, kasus mioma yang tidak ditangani dengan baik juga akan memberikan beban ekonomi (economic burden) karena masa perawatan akan lebih lama dan juga butuh tambahan perawatan lainnya,” ujar dr. Sigit.
dr. Relly Y. Primariawan, Sp.OG (K), dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dalam presentasinya menyebutkan bahwa penanganan mioma dapat dilakukan dengan beberapa macam cara, baik dengan obat-obatan, tindakan pembedahan, maupun dengan tindakan non-invasif yaitu FUA. Focused Ultrasound Ablation/FUA sendiri sebetulnya sudah diaplikasikan sejak tahun 1942, di mana energy ultrasonografi difokuskan untuk memicu nekrosis (kematian jaringan) pada area target tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. “Focused Ultrasound Ablation (FUA) adalah teknologi terapeutik noninvasif yang memusatkan pancaran ultrasonografi ke target area yang sakit, mengakibatkan peningkatan suhu pada titik target hingga 60℃ hingga 100℃, untuk menimbulkan kematian jaringandi area target (mioma) tanpa merusak organ di sekitarnya. Focused Ultrasound Ablation FUA ini dilakukan dengan pencitraan USG langsung secara real-time untuk memantau proses ablasi yang sedang berjalan. Hal ini memungkinkan dokter mengobati penyakit dengan aman dan terukur, tanpasayatan, tanpa pendarahan, serta mempertahankan struktur dan fungsi organ.”
dr. Indra Adi Susianto, Sp.OG, M.Si Med, dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengatakan bahwa FUA merupakan sistem terapeutik virtual yang cerdas berbasis penelitian ilmu kedokteran sehingga tentu aman bagi pasien. “Dapat dikatakan, FUA merupakan terapi revolusioner dalam bidang ilmu kebidanan (ginekologi). Perbedaan FUA dengan operasi, tentu saja bentuk tindakannya. Pada operasi terdapat prosedur kontak fisik (sayatan) sehingga menimbulkan resiko nyeri, pendarahan, dan infeksi.
Sementara FUA memungkinkan dokter melakukan ‘operasi’ terkomputasi dengan pancaran gelombang ultrasonografi terfokus. Prosedur pendeteksian dan terapi mioma dilakukan dengan alat canggih untuk memberikan kenyamanan bagi pasien,” jelas dr. Indra.
“Dibandingkan dengan prosedur operasi pada umumnya, teknologi FUA memungkinkan hasil yang lebih unggul bagi pasien, seperti tidak ada sayatan kulit, tidak ada pendarahan sehingga tidak memerlukan transfusi darah, dan umumnya dapat dilakukan hanya dengan rawat inap sehari (One Day Care). Prosedur FUA ini juga bersifat targeted, hanya berdampak pada mioma secara presisi tanpa merusak jaringan sehat sekitarnya.” ujar dr. Indra.
Baca Juga
NIVA, Produk Kesehatan Karya Anak Bangsa Pertama untuk Skrining Kardiovaskular…
Pahami Kebutuhan masyarakat, Lazada Logistics Bangun Posyandu Di…
Diresmikan Menkes, Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama di Indonesia…
E-Motion Entertainment dan PLAYHERA Global Umumkan Kerjasama untuk…
Kenali Cara Kerja Endoskopi Saluran Cerna
Industri Hari Ini

Sabtu, 09 Desember 2023 - 18:54 WIB
Di UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 Influencer Reza Pahlevi Bagi Tips UMKM Sukses di Medsos
Social media influencer sekaligus content creator Reza Pahlevi berbagi kiat sukses bagi pelaku UMKM yang menjalankan bisnis di media sosial atau medsos dalam acara Ngobrol Pintar BRILIANPRENEUR…

Sabtu, 09 Desember 2023 - 18:45 WIB
Kementan Sasar Pasar Halal untuk Pacu Peningkatan Ekspor Produk Peternakan di Jepang
Dalam rangka akselerasi peningkatan ekspor, Kementerian Pertanian menggandeng para pelaku usaha di bidang produk unggas dan pakan ternak untuk menggarap pasar halal di Jepang.

Sabtu, 09 Desember 2023 - 16:02 WIB
Kemenperin Tingkatkan Kualitas Industri Kreatif Fashion dan Kriya
Pemerintah terus mendorong kualitas Industri Kreatif bidang Fashion dan Kriya, salah satunya dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melalui program Creative Business Incubator (CBI) - Bali…

Sabtu, 09 Desember 2023 - 15:56 WIB
Ketua TKN Sampaikan Mengapa Pedagang dan Pengusaha Dukung Prabowo-Gibran
Organisasi Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada…

Sabtu, 09 Desember 2023 - 14:16 WIB
Menhan Prabowo Subianto Beri Santunan Kepada Korban Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumbar
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengunjungi posko tanggap bencana erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (9/12/2023). Erupsi Gunung Marapi terjadi sekitar pukul…
Komentar Berita