Ternyata Emisi Terbesar di Jabodetabek dari Kendaraan Bermotor

Oleh : Kormen Barus | Senin, 18 September 2023 - 17:49 WIB

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema “Transportasi Publik, Solusi Perangi Polusi”, Senin (18/9).
Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema “Transportasi Publik, Solusi Perangi Polusi”, Senin (18/9).

INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 - Emisi dari sumber bergerak, khususnya kendaraan bermotor, telah menjadi salah satu penyumbang utama polusi udara di wilayah Jabodetabek.

Hal tersebut dikemukakan Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kementerian LHK, Rasio Ridho Sani  dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema “Transportasi Publik, Solusi Perangi Polusi”, Senin (18/9).

Namun menurutnya, polusi ini tidak hanya berasal dari kendaraan saja sebagai sumber emisi bergerak, tetapi juga dari sumber-sumber emisi tidak bergerak seperti pabrik, pembangkit listrik, dan pembakaran sampah. Termasuk faktor cuaca juga memengaruhi tingkat polusi, terutama selama musim kemarau.

“Statistik menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 17 juta sepeda motor, 4,2 juta mobil penumpang, 856 ribu truk, dan 344 ribu bus di Jakarta,”ungkapnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan kendaraan bermotor terus meningkat sekitar 5,7 persen per tahun untuk sepeda motor dan 6,38 persen per tahun untuk mobil penumpang. Padahal, kendaraan bermotor adalah salah satu penyumbang polusi udara terbesar per penumpang. Untuk mengurangi emisi dari sumber bergerak, langkah utama yang dilakukan salah satunya adalah pengetatan baku mutu emisi kendaraan tipe baru.

“Saat ini spesifikasi di Indonesia yang dianjurkan adalah Euro 4. Kita harus ketat, terlebih teknologi juga tergantung dari jenis BBM. Beberapa negara bahkan sudah Euro 5 dan 6, kita juga akan menuju ke sana,” paparnya.

Kemudian, lanjut dia, langkah lainnya adalah peningkatan kualitas bahan bakar, pengetatan baku mutu emisi kendaraan tipe lama, pengujian emisi berkala, hingga perluasan dan peningkatan pelayanan transportasi publik.

“Kami apresiasi sektor transportasi yang mendorong peningkatan pelayanan. Selain itu kami juga mendorong perluasan dan peningkatan sarana Non Motorized Transportation,” jelasnya.

Sementara itu, untuk mengurangi emisi dari sumber tidak bergerak, KLHK berkomitmen untuk melakukan pengetatan baku mutu emisi industri, pengetatan persyaratan pengendalian pencemaran udara, dan penerapan real-time monitoring emisi udara terintegrasi.

Di luar itu, KLHK juga akan melakukan penguatan dan perluasan jaringan pemantauan udara real-time berdasarkan ISPU, pengetatan kualitas udara ambien, peningkatan daya dukung melalui perluasan ruang terbuka hijau, pengawasan peningkatan kepatuhan dan penegakan hukum.

Lebih lanjut dia menyebutkan, tindakan tegas juga pernah diterapkan dalam bentuk sanksi administratif. Salah satunya adalah di sektor industri, di mana dari 45 perusahaan yang diidentifikasi sebagai berpotensi mencemari udara, 21 di antaranya telah disegel.

“Ini adalah tindakan nyata yang menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga kualitas udara,” sebut Ridho.

Integrasi Antar Wilayah

Dalam forum yang sama, Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Tatan Rustandi, menyoroti pentingnya memperhatikan wilayah sekitar Jakarta dalam perbaikan transportasi publik.

"Salah satu tugas kami adalah memastikan bahwa perbaikan transportasi tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di sekitarnya," ujarnya.

Saat ini, layanan transportasi publik di Jakarta telah mencapai tingkat penggunaan sekitar 70 persen. Namun, kota-kota sekitarnya masih berada di kisaran 20-30 persen. Keterbatasan ini membuat pergerakan di wilayah Jabodetabek menjadi semakin rumit.

Untuk mengatasi tantangan ini, BPTJ telah mengembangkan berbagai program, termasuk berkolaborasi dengan Pemda terkait pengembangan model layanan seperti TransJakarta, salah satunya adalah TransPakuan di Bogor.

“Intervensi pemerintah telah membuahkan hasil positif, dengan jumlah penumpang yang terus meningkat secara signifikan, dari 30 ribu menjadi 97 ribu per hari,” imbuhnya.

Meskipun ada peningkatan dalam layanan transportasi publik, penggunaan angkutan umum masih belum mencukupi. Integrasi antara berbagai mode transportasi juga menjadi kunci.

Maka dari itu, BPTJ memiliki konsep yang disebut JRC (Jakarta Region Card) yang mencakup tiga jenis integrasi: integrasi fisik, integrasi operasi, dan integrasi manajemen.

“Ini termasuk digitalisasi perencanaan perjalanan, peningkatan layanan, dan satu kartu untuk berbagai angkutan umum, yang bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan pelayanan dan aksesibilitas,” jelas Tatan.

 Masalah Lama

Pendapat lainnya datang dari Sr. Urban Planning, Gender and Social Inclusion Associate Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia, Deliani Poetriayu Siregar, menilai polusi udara merupakan peringatan yang jelas tentang pentingnya melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Meskipun sudah ada tindakan yang diambil, tantangan besar masih harus dihadapi untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat bagi semua penduduk kota.

“Kami di ITDP dari 2013 sudah menemukan permasalahan kualitas udara Jakarta yang buruk di media-media nasional. Dan itu terus ada hingga sekarang,” tegasnya.

Menurut Deliana, menyelesaikan permasalahan di satu sektor saja, seperti di sektor transportasi, tidak dapat menjadi solusi untuk semua permasalahan buruknya kualitas udara. Diperlukan upaya menyeluruh dan berkesinambungan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Dia pun optimis bahwa transportasi publik dapat menjadi salah satu solusi yang dibutuhkan Jakarta untuk mengurangi polusi. Hanya saja, ada berbagai hambatan yang menghalangi perkembangan transportasi publik yang lebih luas dan efektif.

“Salah satu hambatan utama bagi masyarakat adalah kenyamanan, di samping juga soal keandalan armada dan kepastian perjalanan,” jelasnya.

Selain itu, cakupan layanan transportasi publik di Jakarta, meskipun telah mencapai 80 persen pada Agustus 2022, masih di bawah ekspektasi yang diharapkan sebesar 95 persen. Informasi yang cukup dan mudah diakses juga menjadi perhatian.

“Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan lebih banyak perjalanan ke Jakarta, mengatasi masalah hunian layak dan terjangkau, serta meningkatkan kapasitas transportasi publik,” pungkas Deliani.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Mentan SYL tinjau peternakan domba

Sabtu, 23 September 2023 - 17:37 WIB

Dari Boyolali, Mentan SYL Ajak Para Peternak Indonesia Perkuat Hilirisasi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para peternak Indonesia untuk memperkuat hilirisasi pangan asal ternak sebagai kekuatan utama masa depan bangsa.

Senayan City Fashion Nation 17 Edition

Sabtu, 23 September 2023 - 16:06 WIB

Senayan City Fashion Nation 17 Edition Hadirkan Fashion Show dari Deretan Designer Terbaik Indonesia

Parade fashion yang kaya akan perayaan budaya akan menjadi tanda kembali dimulainya Senayan City Fashion Nation 17 Edition. Digelarnya pagelaran Fashion Nation ini bersamaan dengan perayaan…

CLO Virtual Fashion User Summit Indonesia 2023

Sabtu, 23 September 2023 - 15:53 WIB

CLO Virtual Fashion dan Para Ahli Industri Fesyen Berkumpul Dalam User Summit Indonesia 2023

CLO Virtual Fashion, pemimpin global dalam hal solusi fesyen digital menyelenggarakan pertemuan antar pengguna (User Summit) di Jakarta pada 15 September 2023.

Lite-Man & Monster Kentang didepan Videotron Interaktif

Sabtu, 23 September 2023 - 15:42 WIB

Chitato Lite 'Jebak' Warga Jakarta dalam Pertempuran Lite-Man & Monster Kentang Lewat Videotron Interaktif

Terinspirasi dari terus meningkatnya popularitas kuliner Jepang di Indonesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melalui entitas anak usahanya PT Indofood Fortuna Makmur (IFM) meluncurkan…

Visa Contactless Talk: “Gaya Hidup Serba Digital Generasi Muda yang Anti-Ribet” (fOTO IST)

Sabtu, 23 September 2023 - 15:31 WIB

Visa Contactless Talk: “Gaya Hidup Serba Digital Generasi Muda yang Anti-Ribet”

Generasi muda berada di garda terdepan dalam dunia yang semakin digital, terutama Generasi Millennial muda dan Gen Z yang juga sering disebut “Zoomer”. Generasi yang lahir dan dibesarkan…