MarkPlus Tourism 2023 Jadi Momentum Kolaboratif Stakeholders Pariwisata Indonesia

Oleh : Candra Mata | Kamis, 01 Juni 2023 - 13:11 WIB

MarkPlus Tourism The 8th Strategic Discussion 2023
MarkPlus Tourism The 8th Strategic Discussion 2023

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Dalam upaya mendukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan pemulihan sektor Pariwisata, MarkPlus Tourism mengadakan acara diskusi strategis dengan tema Towards Sustainable & Inclusive Recovery.

Diskusi strategis ke-8 yang berlangsung secara daring kali ini,  bertujuan untuk menggali isu dan langkah-langkah dalam menstimulasi pemulihan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Taufik, Deputy Chairman MCorp dan CEO MarkPlus Tourism, dalam pembukaannya mengatakan, upaya pemulihan kinerja pariwisata bukan hanya untuk mengembalikan pencapaian jumlah wisatawan yang berkunjung tapi bagaimana mendorong peningkatan spending wisatawan.

"Kami percaya bahwa wisatawan akan mau membelanjakan lebih banyak kalau mereka bisa menikmati berbagai produk creative tourism, mulai dari kuliner yang khas hingga ke aktivitas yang melibatkan wisatawan," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi INDUSTRY.co.id, pada Kamis (1/6/2023).

Taufik mencontohkan, Sumatera Barat menjadi tuan rumah Rakernas Indonesia Marketing Association pada Mei Minggu lalu, bukan hanya sekedar menjadi tuan rumah acara tapi juga menunjukkan berbagai atraksi wisata yang menarik, mulai dari kuliner khas Minang hingga ke aksi yang mendebarkan seperti tari piring.

"Delegasi IMA pun tertarik untuk spending lebih banyak. Ini yang kami harapkan juga dilakukan di daerah lain.” sambung Taufik.

Adapun acara The 8th Strategic Discussion ini dibagi menjadi dua momentum dengan memaparkan upaya pemulihan sektor pariwisata di Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif. Diskusi Strategis tahun ini menghadirkan berbagai aktor penting seperti Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, serta media untuk mendukung keputusan akhir terkait isu tersebut.

Momentum pertama mengangkat tema Accomplishing Resilient Tourism Through Sustainable and Inclusive Recovery yang dipaparkan oleh Haryanto, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf. Haryanto membuka diskusi dengan menyatakan, “Tantangan Kemenparekraf kedepan adalah bagaimana kita bisa membangun sektor pariwisata yang kreatif supaya para turis tertarik untuki tinggal di Indonesia lebih lama, sekaligus meningkatkan spending mereka.”

Menurutnya, target tersebut dapat dicapai dengan menitikberatkan fokus terhadap pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai muara dan pilar untuk meningkatkan pengembangan destinasi di Indonesia.

Hal ini serupa dengan pendapat Bogi Aditya, SVP Transformation & Change Management InJourney/PT Aviasi Pariwisata Indonesia, terkait pentingnya upaya kolaboratif dalam pengembangan destinasi yang berkelanjutan. 

“Orkestrasi untuk menciptakan produk baru yang berkelanjutan oleh para pelaku ekonomi kreatif lokal perlu dilanjutkan dengan upaya kolaboratif bersama Pemerintah Daerah dan pelaku ekonomi kreatif lokal,” ucap Bogi.

Pernyataan tersebut disepakati oleh Ema Widiastuti, Direktur Pengembangan Bisnis Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), "Dengan menegaskan pentingnya pembangunan atraksi yang mengandalkan SDM dan mengupayakan kemajuan ekonomi kreatif melalui metode hand-in-hand bersama pemangku kepentingan, komunitas, asosiasi kepariwisataan, serta karyawan lokal."

Jimmy Bernando Panjaitan, selaku Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), menambahkan bahwa selain atraksi, meningkatkan pelayanan kepariwisataan melalui pembukaan rute baru di Bandara Sisingamangaraja 12, memberikan banyak opsi bagi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi pilihan di Sumatera Utara. 

"Pembukaan rute baru berdampak terhadap peningkatan spending turis di Sumatera Utara, bahkan hingga melampaui ekspektasi dan target BPODT," ungkapnya.

Diskusi momentum kedua membawa tema Recovery Acceleration: Co-creating Better Tourist Experience yang dipandu oleh Ni Made Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf yang mengutarakan pendapatnya terkait proses perjalanan Pemerintah dalam menstimulasi pemulihan sektor pariwisata Indonesia. 

Ni Made menegaskan pentingnya mendorong program-program kreatif seperti Desa Wisata dan Indonesia Spice Up The World (ISUTW), dalam upaya mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan dan memperluas pemasaran produk rempah dan makanan olahan Indonesia. 

"Salah satu cara agar pariwisata Indonesia dapat dikenal ke kancah internasional adalah dengan mengimplementasikan investasi dalam pengembangan destinasi melalui produk-produk unggulan seperti kopi dan cokelat," jelasnya.

PLT Managing Director of Operation, Wawan Ariyanto, dalam kesempatan itu mengatakan, KAI Wisata berupaya untuk mendukung aspirasi Kemenparekraf dengan memanfaatkan kereta api panorama agar para turis bisa menikmati keindahan pemandangan di koridor Jawa Selatan.

"Kereta api panorama kami bangun sebagai alat penunjang ekosistem yang dapat menghubungkan satu destinasi ke destinasi lainnya,” pungkasnya.

Namun, bagi Titah Listiorini, Koordinator Wil Pulau Jawa PUTRI, pengembangan destinasi di daerahnya lebih sedikit dibandingkan tahun 2022. Selama libur lebaran, harapan Titah untuk wisatawan dapat menggantikan pendapatan yang rendah akibat bulan puasa hingga saat ini belum tercapai dengan baik. 

"Sehingga, andil SDM dan aksesibilitas transportasi dalam menstimulasi pengembangan destinasi di Indonesia dianggap krusial agar perputaran ekonomi juga dapat terjaga," tegasnya.

Ricky Setiawan, Sekretariat Jenderal Indonesia Inbound Tour Operator Association (INTOA), menanggapi kendala aksesibilitas transportasi dengan membangun akun YouTube di kanal edukasi pariwisata untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam destinasi unggul.

 “Ketersediaan pesawat dan beberapa bandara internasional yang belum maksimal melayani jadwal penerbangan internasional, cukup berdampak terhadap pengembangan destinasi Indonesia,” ujarnya.

Drs. Benny Bachtiar, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, menutup diskusi strategis dengan menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat sebagai salah satu pelaku ekonomi kreatif melalui berbagai program-program kreatif seperti West Java Ambassador dan Komite Program Ekonomi Daerah.

"Melalui dua program tersebut, target wisatawan di Jawa Barat menembus hingga 74 juta," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…

Yohanes Jeffry Johary , Managing Director OCS Indonesia (kiri) berdialog dengan narasumber lainnya pada kegiatan yang bertajuk “Global Facilities Management Trends in the 2024 Indonesian Market”

Selasa, 23 April 2024 - 16:08 WIB

OCS dan Solenis Indonesia Ungkap Tren-Tren Utama dalam Industri FM yang Relevan dengan Berbagai Sektor Industri di Tanah Air

Jakarta- OCS Indonesia, perusahaan terkemuka penyedia layanan jasa dan manajemen fasilitas (FM), berkolaborasi dengan Diversey, bagian dari Solenis, untuk membahas secara mendalam mengenai tren-tren…