Bisnis Makin Cemerlang, Jababeka Optimis Marketing Sales Tembus Rp 2 Triliun Tahun 2023

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Jababeka Tbk. (KIJA) menargetkan marketing sales sebesar Rp 2 triliun sepanjang tahun 2023. 

"Tahun ini kami proyeksikan bisnis akan bertumbuh, meskipun memang untuk mencapai laba belum bisa dipastikan. Akan tetapi dengan target marketing sales segitu bisa lebih baik lagi," kata Corporate Secretary PT Jababeka Tbk. Muljadi Suganda di Jakarta, kemarin.

Adapun, perseroan menargetkan perolehan tersebut berasal dari kawasan industri Cikarang dan lainnya sebesar Rp 1 triliun. Sisanya ditargetkan berasal dari perusahaan-perusahaan joint venture dengan nilai yang sama Rp 1 triliun.

Muljadi mengaku optimis bisnisnya dapat bertumbuh lebih baik di tahun 2023. Ia pun berharap kenaikan marketing sales tentunya akan berdampak pada kinerja perseroan.

Disisi lain, perseroan juga menyiapkan dana anggaran belanja atau capex sekitar Rp 400 miliar di tahun 2023. Nantinya, Rp 250 miliar dari capex akan dialokasikan untuk akuisisi lahan baru.

"Sebanyak Rp150 miliar capex pada 2023 akan dialokasikan untuk pemeliharaan. Kemudian sebanyak Rp250 miliar untuk akuisisi lahan dengan 70% di Cikarang dan 30% di Kendal,” paparnya.

Meski demikian, dirinya menyebut dana capex untuk akuisisi tersebut bersifat opsional dan tidak perlu dikeluarkan. Hal ini lantaran KIJA disebut memiliki landbank atau persediaan lahan yang mencukupi.

Menurutnya, perseroan menyediakan dana untuk akuisisi lahan karena untuk berjaga-jaga terdapat peluang yang cocok untuk melakukan akuisisi. Misalnya harga lahan, dan lokasinya sesuai dengan kebutuhan dari perseroan.

Lebih lanjut, Muljadi mengatakan bahwa, perseroan juga terus melanjutkan komitmennya untuk membangun infrastruktur di kawasan industri yang dimilikinya.

Pembangunan lahan industri ini diakui perseroan telah memiliki alokasi khusus tersendiri yang disisihkan dari perolehan marketing sales. Artinya, anggaran tersebut tidak berasal dari belanja modal atau capex tahunan.

“Pengembangan landbank kita alokasikan dari hasil marketing sales, ini merupakan komitmen kepada investor untuk bangun infrastruktur di Kawasan itu seperti untuk bangun aksesnya, jalan, hingga konstruksi bangunannya,” kata Muljadi.

Perseroan telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 600 miliar yang disisihkan dari perolehan marketing sales tahun 2022 sebesar Rp 1,72 triliun.

“Jadi kita tetap lakukan pembangunan infrastruktur aksesnya di kawasan tersebut untuk investor yang sudah masuk maupun yang belum ada investornya sekalipun, tetap kita lakukan pembangunannya,” katanya.

Dirinya mengaku sudah ada beberapa calon investor yang masuk sebagai tenant, namun untuk rincian perusahaan mana yang masuk pihaknya belum dapat memberitahu hingga laporan kuartal pertama 2023.

Kawasan industri Jababeka yang berlokasi di Kendal Jawa Tengah menjadi satu Kawasan yang disebut untuk dikebut target penjajakan investor.

“Kita terus kembangkan Kawasan industri di Cikarang dan Kendal, ini Kendal terus kita targetkan investasinya, karena Kendal ini masih tergolong baru ya, kalau untuk Cikarang itu sudah matang pengembangan lahannya,” kata Muljadi.

Meski tidak disebutkan jumlah rincian investasi yang ditargetkan untuk Kawasan Industri di Kendal, namun Jababeka mencatatkan terdapat 80 tenant yang masuk di Kendal sejak peluncurannya tahun 2016 lalu dengan jumlah total perolehan investasi sebesar Rp 28,9 triliun per kuartal ketiga 2022.