President University Sukses Pertahankan Capaian Sebagai Universitas dengan Jumlah Mahasiswa Asing Terbanyak Enam Tahun Berturut-turut

Oleh : Ridwan | Rabu, 08 Februari 2023 - 11:52 WIB

Mahasiswa asing President University
Mahasiswa asing President University

INDUSTRY.co.id - Cikarang - Sejak tahun 2017 hingga 2022, President University (Presuniv) berhasil mempertahankan capaian sebagai perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing tingkat sarjana (S1) terbanyak se-Indonesia. 

Itu berarti selama lima tahun berturut-turut Presuniv sekaligus menjadi perguruan tinggi yang paling diminati oleh mahasiswa asing untuk melanjutkan kuliahnya di jenjang S1 dibandingkan dengan berbagai perguruan tinggi lainnya di seluruh Indonesia.

Merujuk data situs https://izinbelajar.kemendikbud.go.id/ tahun 2017 yang dirilis oleh Direktorat Kelembagaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 6,9% dari seluruh mahasiswa asing S1 yang kuliah di Indonesia memilih Presuniv sebagai kampus pilihannya.

Pada tahun berikutnya, tahun 2018, persentasenya meningkat lagi menjadi 7,2%. Kemudian untuk tahun 2019 persentasenya masih naik menjadi 8,3%. 

Untuk tahun 2020, merujuk data di situs tersebut, tercatat tidak ada mahasiswa asing yang mendaftar kuliah S1 di Indonesia. Ini karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia membuat pergerakan manusia lintas negara menjadi terhenti untuk sementara waktu.

Setahun kemudian, yakni tahun 2021, ribuan mahasiswa asing kembali mendaftarkan diri untuk kuliah S1 di Indonesia. Selama tahun 2021, menurut data Direktorat Kelembagaan, tercatat ada 3.896 mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia. Dari seluruh jumlah tersebut, sebanyak 5,3% di antaranya memilih melanjutkan kuliahnya di PresUniv.

Kemudian untuk tahun 2022, Direktorat Kelembagaan mencatat dari seluruh mahasiswa asing yang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, sebanyak 8,8% di antaranya memilih untuk kuliah di Presuniv. Persentase ini bahkan menjadi capaian tertinggi bagi Presuniv jika dibandingkan dengan persentase tahun-tahun sebelumnya. 

Apa yang membuat banyak mahasiswa asing tertarik untuk melanjutkan kuliah S1-nya di Presuniv? Van Vung Pham, atau biasa disapa Arthur, adalah mahasiswa asal Vietnam angkatan pertama di Presuniv. Ia datang ke kampus Presuniv di kawasan industri Jababeka, Cikarang, pada tahun 2002, setelah sebelumnya sempat setahun kuliah di Hanoi University, Vietnam. 

“Saya tertarik kuliah di Presuniv karena perkuliahannya yang menggunakan bahasa Inggris. Saya percaya, jika bisa berbahasa Inggris, kelak karier saya ke depan pasti akan lebih baik," katanya.

Ketika pertama kali mengikuti perkuliahan di Program Studi Teknologi Informasi, Arthur mengaku sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris. Meski begitu ia berusaha keras untuk memahami materi perkuliahan. 

“Beruntung para dosen mau sedikit memperlambat tempo perkuliahan agar setiap mahasiswa memahami materi yang dia sampaikan,” tuturnya. 

Di sisi lain, Arthur pun mengimbanginya dengan meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris. Dengan cara seperti, akhirnya dia pun mampu mampu berbahasa Inggris. Kini Arthur adalah Assistant Professor Sam Houston State University, Amerika Serikat.

Fenomena yang sama juga dialami Ronald Do Thanh Tung, mahasiswa asal Vietnam, yang kuliah di Program Studi Teknologi Informasi. Ronald juga tertarik datang ke Presuniv karena sistem perkuliahannya yang menggunakan bahasa Inggris. 

"Kalau bicara pengetahuan dalam bidang komputasi, saya sudah bisa melakukan pemrograman. Jadi, yang paling saya butuhkan adalah kemampuan berbahasa Inggris," katanya.

Mengikuti perkuliahan dalam bahasa Inggris menjadi tantangan Ronald, juga mahasiswa asing dari berbagai negara lainnya. Bahkan bagi sebagian mahasiswa Indonesia. Ketika kuliah di Presuniv, Ronald betul-betul bekerja keras untuk bisa berbahasa Inggris. 

Setiap hari dia menghapal kosa kata baru dalam bahasa Inggris. Hasilnya? Setelah selama satu semester dirinya belajar bahasa Inggris secara mandiri, tiba-tiba saja ia menjadi mengerti semua materi yang disampaikan oleh dosen. 

"Semula saya merasa aneh. Tapi, akhirnya saya sadar bahwa rupanya saya sudah mengerti berbahasa Inggris," katanya.

Setelah lulus dari Presuniv, Ronald sempat berkarier sebagai profesional. Kini, ia sudah memiliki bisnis sendiri di Vietnam. 

Menurut Rektor Presuniv Prof. Dr. Chairy, kemampuan berbahasa Inggris adalah kemampuan paling mendasar yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa yang ingin kuliah di Presuniv.

“Ini karena sejak awal Presuniv sudah mencanangkan diri sebagai international university,” tegas Chairy.

Meski begitu ketika bergabung dengan Presuniv, ungkap Chairy, ada saja mahasiswa asing maupun asal Indonesia yang masih kurang fasih dalam berbahasa Inggris. 

“Belajar bahasa Inggris itu persis seperti orang belajar berenang. Cara paling cepat bagi setiap orang yang ingin bisa berenang adalah bukan belajar teori berenang di dalam kelas, tetapi langsung menceburkan diri di kolam renang. Begitulah metode yang kami terapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris," paparnya.

Maka, sejak semester pertama, semua kegiatan perkuliahan dan kegiatan apa pun di Presuniv langsung menggunakan bahasa Inggris. Materi perkuliahan di kelas, saat mengerjakan tugas, menyampaikan materi presentasi, diskusi kelompok, hingga saat ujian, menyusun tesis, dan saat sidang tesis, semua menggunakan bahasa Inggris. Begitu pula untuk kegiatan non akademik, seperti berbagai lomba, aktivitas klub dan organisasi kemahasiswaan, semua menggunakan bahasa Inggris.

Kemampuan berbahasa Inggris seluruh mahasiswa juga semakin terasah karena pada tahun pertama mereka semua diwajibkan untuk tinggal di asrama. Selama di asrama, akan ada banyak kegiatan yang membuat mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing saling berinteraksi satu sama lain. Dalam kondisi demikian, bahasa yang mereka pakai untuk berdialog adalah bahasa Inggris.

“Jadi, karena lingkungan memaksa seluruh mahasiswa untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris, maka kemampuan mereka pun semakin terasah,” tegas Chairy. 

Hadirnya mahasiswa asing bukan hanya meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, tetapi juga menciptakan lingkungan internasional. 

“Lingkungan semacam ini penting untuk membentuk karakter mahasiswa agar menjadi lebih terbuka, toleran terhadap beragam perbedaan, mau mengenal dan saling memahami, mau memberi dan menerima. Karakter semacam ini sangat penting bagi siapa pun yang ingin menjadi warga global,” ucap Chairy.

Kemampuan berinteraksi dan terekspos dengan lingkungan internasional juga sangat penting bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai profesional atau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

“Mahasiswa juga akan lebih mudah berkarier di perusahaan multinasional, bahkan di luar negeri sekalipun, karena sejak kuliah sudah terbiasa dengan lingkungan internasional,” kata Handa S. Abidin, S.H., LL.M., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik.

Pengalaman terekspos dengan lingkungan internasional juga terbukti mampu meningkatkan kinerja lulusan saat melanjutkan kuliahnya ke jenjang S2 atau S3 di unversitas-universitas terkemuka di dunia. 

Contohnya M. Rizki Nugraha Dharma Nagara atau yang akrab disapa Deris Nagara. Lulusan Program Studi Hubungan Internasional, Presuniv, itu sempat mengikuti program pertukaran mahasiswa dan sekaligus magang di Hogeschool van Arnhem en Nijmegen (HAN) di Arnhem, Belanda. 

Setelah lulus dari Presuniv, dan sempat bekerja selama beberapa lama, Deris mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di School of International and Public Affairs (SIPA), Columbia University, Amerika Serikat. Baru beberapa bulan kuliah di sana, berkat pengalaman dan pergaulannya di lingkungan internasional, Deris terpilih sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di SIPA, Columbia University.

Saat ini selain menjadikan bahasa Inggris sebagai kemampuan dasar, Presuniv juga mendorong seluruh mahasiswanya untuk menguasai salah satu bahasa asing lainnya, seperti bahasa China, Jepang, Korea, Prancis atau bahasa asing lainnya. 

Untuk itu Presuniv menyiapkan beberapa pelatihan bahasa asing dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Contohnya, Presuniv membuka kelas bahasa Korea yang bekerja sama dengan Mokpo National University (MNU), Korea Selatan. Dua dosen didatangkan langsung dari MNU untuk mengajar bahasa Korea.

Menguasai bahasa asing lainnya, selain bahasa Inggris, adalah hal penting bagi Presuniv dalam mewujudkan cita-citanya sebagai international university. Juga, sekaligus menyiapkan mahasiswa, lulusan dan segenap civitas academica-nya agar siap menjadi warga global. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden Prabowo dan Wapres Gibran

Selasa, 23 April 2024 - 13:08 WIB

Hormati Putusan MK, Persis Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

Usai melalui berbagai rangkaian sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) memutuskan sengketa Pemilihan Presiden 2024 yang menolak permohonan…

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Selasa, 23 April 2024 - 12:31 WIB

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Bayung - Lencir - Tempino Seksi 3 garapan PT Hutama Karya (Persero)…

Produk Le Minerale

Selasa, 23 April 2024 - 12:10 WIB

Brand Nasional Le Minerale Jadi Favorit Konsumen selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale menjadi air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin dari survei anyar Goodstats, platform kelola data daring berbasis Jakarta,…

Ilustrasi perbankan syariah (republika.co.id)

Selasa, 23 April 2024 - 12:01 WIB

Perbankan Syariah Sambut Positif Hasil Keputusan Pilpres di Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi (MK) ketuk palu menolak Gugatan perkara Pilpres baik dari Pihak Amin dan Ganjar Mahfud. Pertanda dunia perbankan syariah optimis.

Mobil Listrik Besutan MG Motor dan PLN Icon Plus Terobos Jalur Jakarta - Mandalika

Selasa, 23 April 2024 - 11:55 WIB

Mobil Listrik Besutan MG Motor dan PLN Icon Plus Terobos Jalur Jakarta - Mandalika

Dalam langkah besar menuju revolusi kendaraan berkelanjutan, MG Motor Indonesia dan PLN melalui unit usahanya, PLN Icon Plus, telah memulai perjalanan kendaraan listrik spektakuler dari Jakarta…