Empat Tren yang Mempengaruhi Prioritas Bisnis pada Tahun 2023
Oleh : Daniel Hand, Field CTO, APJ, Cloudera | Senin, 30 Januari 2023 - 09:08 WIB

Daniel Hand, Field CTO, APJ, Cloudera
INDUSTRY.co.id - Di lingkungan bisnis saat ini, komputasi cloud dianggap sebagai salah satu teknologi yang secara strategis paling relevan dan penting dalam operasional bisnis. Namun, kami melihat perubahan dalam cara organisasi mendekati dan menerapkan strategi cloud mereka.
Organisasi progresif beralih dari strategi transformasi digital yang lebih memanfaatkan cloud publik (public cloud-first) ke pendekatan cloud yang lebih terukur dan seimbang, sehingga bisa mendistribusikan beban kerja ke tempat-tempat yang paling sesuai.
Karena semakin banyak industri yang matang secara digital, mobilisasi teknologi-teknologi baru seperti hybrid cloud, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan machine learning untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan cost, akan meningkat.
Dengan demikian, kami percaya bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang sangat penting bagi berbagai organisasi yang ingin memanfaatkan potensi besar dari cloud hybrid.
Berikut adalah empat tren teknologi utama yang akan sangat memengaruhi prioritas-prioritas bisnis pada tahun ini.
Tren 1: Meningkatnya perpindahan data dan aplikasi ke arsitektur hybrid
Kami melihat strategi cloud di berbagai organisasi mulai berkembang dari on-premise cloud dengan hanya satu penyedia public cloud menjadi on-premise dengan beberapa penyedia public cloud.
Tidak hanya itu - cara organisasi-organisasi memandang penyedia layanan cloud juga berubah. Organisasi-organisasi zaman sekarang mencari netralitas dalam penyediaan cloud mereka dan menghindari terikat pada satu vendor tertentu (vendor lock-in) ketika mereka menyelaraskan strategi cloud mereka dengan kebutuhan bisnis. Hal ini membuat kebutuhan terhadap arsitektur data fabric meningkat.
Dengan arsitektur ini berbagai organisasi mampu mengatur dan mengelola beban kerja yang berbeda di beberapa tempat dan berbagi tata kelola keamanan di semua tempat tersebut.
Hal ini akan sangat berarti karena organisasi-organisasi kini menjadi lebih terbuka terhadap gagasan pengadopsian arsitektur hybrid.
Memiliki kemampuan untuk menjalankan beban kerja di tempat yang paling sesuai bagi perusahaan, baik saat ini maupun di masa depan, memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk melakukan perubahan drastis dengan cepat sehingga bisa mengeksekusi perubahan-perubahan strategis dan memiliki kelincahan untuk menjelajahi lanskap saat ini secara efektif.
Tren 2: Meningkatnya minat terhadap federasi data, terutama di lingkungan low atau zero trust
Kami melihat adanya peningkatan minat dari banyak organisasi progresif terhadap hal-hal seperti data federation atau federasi data (data tersebar di berbagai tempat tapi berada dalam pengawasan terpadu), terutama di lingkungan low atau zero trust.
Bila organisasi di sektor publik menjadi cikal bakal dalam data federation, organisasi komersial yang lebih progresif juga mulai tertarik untuk memonetisasi atau membagikan insight dari data mereka tanpa kehilangan kendali atasnya.
Memperkaya data memberikan insight yang lebih besar, yang menambah kompleksitas karena analisis data perlu dilakukan saat data masih dalam domain terenkripsi.
Oleh karena itu, berkolaborasi, berbagi, dan belajar dari data federation akan semakin diperlukan bagi organisasi baik di sektor publik maupun swasta karena berbagai negara terus mendorong agenda digital mereka.
Tren 3: Mempercepat migrasi dari arsitektur data warehouse tradisional ke arsitektur data lakehouse yang lebih terbuka di on premise dan di public cloud
Karena semakin banyak organisasi berusaha memanfaatkan insight dari data (data-driven), kemampuan untuk memperoleh insight secara real-time dari data apa pun dan di cloud apa pun untuk membuat keputusan yang tepat sangatlah penting.
Agar berhasil menghadapi perubahan saat ini serta tantangan masa depan, berbagai organisasi memerlukan tool yang bisa membantu mereka mengubah data menjadi aset bisnis yang strategis. Dengan tool arsitektur data modern, berbagai organisasi dapat menemukan, mengelola, dan menganalisis data mereka dengan cepat dan aman di mana pun data itu berada.
Arsitektur open data lakehouse secara progresif menjadi alternatif yang layak untuk data warehouse di on-premise yang lebih tradisional.
Arsitektur dan teknologi data modern, seperti Apache Iceberg, memungkinkan kinerja hebat pada skala yang besar (petabyte).
Format tabelnya yang bersifat open-source dan cloud-native menghilangkan lock-in ke sejumlah tool analitik dan mengurangi transformasi data atau pergerakan data yang tidak perlu di seluruh tool dan cloud untuk mengekstrak insight dari data tersebut.
Ini akan membantu meningkatkan kualitas dan keandalan, serta efisiensi melalui dukungan untuk analitik multi-fungsi, dan mengurangi staleness data dan total cost of ownership.
Selain itu, dengan semakin banyaknya undang-undang dan regulasi perlindungan data, arsitektur ini membuat berbagai organisasi mampu kembali ke masa lalu dan menjalankan laporan dan analisis tentang seperti apa data di masa itu.
Tren 4: Pengenalan dan pengembangan algoritme AI/ML baru
Kami telah melihat beberapa perkembangan baru yang luar biasa dalam algoritme AI/ML yang muncul baru-baru ini, seperti DALL-E, sistem AI yang dapat membuat gambar dan seni realistik dari input deskripsi teks, serta peningkatan dalam speech recognition, seperti Whisper, yang memungkinkan terjemahan suara-ke-teks yang real-time dan akurat. Chatbot AI seperti ChatGPT sangat efektif sehingga bahkan Google pun merasa tertekan.
Seiring waktu, peningkatan dan perkembangan di bidang mutakhir ini akan sampai ke sektor enterprise, dan selanjutnya mendorong konsumsi pembelajaran dan pemrosesan mesin. Ini dapat digunakan dalam segudang kasus penggunaan yang berbeda seperti transaksi penipuan dan memerangi kejahatan keuangan, serta pada akhirnya membantu para developer dalam melakukan coding secara lebih efisien.
Oleh Daniel Hand, Field CTO, APJ, Cloudera
Baca Juga
PANGLIMA MINTA MAAF, LUAR BIASA PANGLIMA TNI
Integrasi Strategi Omni-channel dalam Pemasaran Modern: Strategi…
Keunggulan Prodi Sistem Informasi Punya Peluang Karier yang Menjanjikan…
Fenomena Lagu 'Ojo Dibandingke', 'Rungkad', 'Cikini', dan 'Gondangdia'…
Pemberlakukan EUDR, Indonesia Kehilangan US$ 7 Miliar
Industri Hari Ini

Sabtu, 23 September 2023 - 08:28 WIB
Tumbuh Impresif, Fee-Based Income BRI Capai Double Digit
Seiring proyeksi suku bunga yang berpotensi menurunkan margin, dunia perbankan tengah gencar mencari pendapatan di luar pendapatan bunga atau fee-based income, yang merupakan keuntungan dari…

Sabtu, 23 September 2023 - 08:21 WIB
Ibas Dianugerahi Tokoh Aspiratif dan Peduli Kesejahteraan Masyarakat
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meraih penghargaan prestisius sebagai 'Tokoh Aspiratif dan Peduli Kesejahteraan Masyarakat'.

Jumat, 22 September 2023 - 22:40 WIB
DSC Season 14 Meningkat 420 Persen, Jaring Lebih Dari 29 Ribu Peserta Wirausaha Di Seluruh Indonesia
Roadshow DSC ke 34 kota di Indonesia sukses besar dengan berhasil menjaring partisipasi sebanyak 29.780 peserta, membuktikan antusiasme dan potensi kewirausahaan yang luar biasa di tanah air.
Jumat, 22 September 2023 - 22:24 WIB
Kimia Farma Raih Penghargaan Di Ajang Top Seller Fest 2023 Dari Tokopedia
Sebagai salah satu ritel farmasi terbesar, Kimia Farma Apotek Official Store di Tokopedia memiliki sekitar 4.500 SKU. KFA tidak hanya menyediakan obatobatan, tetapi juga vitamin, suplemen, beauty…

Jumat, 22 September 2023 - 21:52 WIB
Lengkapi Peluncuran Varian Korean Lavender, Rejoice Indonesia Kenalkan Lagu Rambut Hallyu Bukan Halu
Ayushy ingin memberikan inspirasi untuk masyarakat Indonesia, khususnya para generasi millenial dan generasi z. Terutama dalam hal perawatan rambut agar tetap hallyu dengan menggunakan varian…
Komentar Berita