Ini Penjelasan VAPE

Oleh : Wiyanto | Selasa, 27 September 2022 - 09:54 WIB

Vape atau rokok elektrik
Vape atau rokok elektrik

INDUSTRY.co.id-Jakarta - Entah apa maksud dan tujuannya, sejak bertahun-tahun lalu cukup banyak pemberitaan yang sangat menyudutkan perihal rokok elektrik. Berita mengenai penggunaan rokok elektrik yang mempunyai konsekuensi serius buat kesehatan, mulai dari depresi, disfungsi seksual terutama ereksi (buat pria), risiko stroke tingkat tinggi, sesak nafas berat, hingga penyebab utama kerusakan paru-paru.

Hokkop Situngkir mewakili KONVO, asosiasi konsumen vape memaparkan fitnah dan berbagai tuduhan miring bahwa EVALI pada khususnya menjadi penyebab serius buat kesehatan paru-paru dengan landasan tulisan di sebuah media pada akhir Agustus 2022 kemarin.

Istilah EVALI singkatan dari e-cigarettes or vaping associated lung injury, atau bisa diartikan sebagai penyakit paru-paru akut sebagai akibat menghirup aerosol dari pena vape atau rokok elektrik. EVALI pernah menjadi wabah besar di akhir 2019 khususnya di Amerika Utara yang berakhir mendadak di awal 2020 hingga sempat membuat publik ketakutan untuk ber vape. Konon, tercatat 68 orang meninggal dan lebih dari 2800 orang dirawat karena penyakit paru akut tersebut. “Namun seiring dengan waktu dan hebohnya pemberitaan tersebut, ternyata tidak ada bukti dari dunia kesehatan bahwa itu semua berhubungan dengan menghisap rokok elektrik,” miris Hokkop.

Konon semuanya terkuak karena faktor kejahatan ekonomi di sana dengan mengkambing hitamkan rokok elektrik ini. Vitamin E Acetate (VEA) yang digadang-gadangkan sebagai bahan utama penyebab kerusakan paru-paru, ternyata sama sekali tidak bisa dicampurkan ke e-liquid nikotin. Tidak hanya itu, VEA sama sekali tidak ada pengaruhnya bahkan jika bisa dicampurkan sekalipun. Untuk lebih meyakinkan lagi, Hokkop bahkan memaparkan 4 organisasi Kesehatan terkenal di Amerika seperti American Heart Association, American Cancer Society, American Lung Association dan American Thoracic Society sampai pada intinya membuka tabir bahwa EVALI memang dikembangkan sebagai propaganda anti vaping.

Hokkop juga mengingatkan bahwa berita wabah penyakit paru-paru di tahun 2019 tadi sudah di warning ke seluruh dunia dan akibat rokok elektrik lah yang menyebabkannya itu. Namun Public Health England yang merupakan agensi eksekutifnya kementerian Kesehatan di Inggris, justru jauh-jauh hari mengingatkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungannya antara penggunaan nikotin vape dengan EVALI. Lebih tepatnya, EVALI timbul lebih karena kasus black market nya vape yang mencampur-adukkan bersama bahan-bahan ganja yang dicampur Vitamin E Acetate (VEA).

Ada kasus menarik lain seputar pemberitaan fitnah EVALI di dunia vape, contohnya di Australia, papar Hokkop lagi. Dua kasus yang berkaitan dengan EVALI ternyata didiagnosa mempunyai penyakit atau penyebab bawaan lain, bukan karena vape. Pertama, seorang remaja yang belakangan diketahui mengidap penyakit infeksi kandungan kemih (urinary infection) yang menyebar hingga ke paru-paru. Sedangkan kasus kedua, seorang pria tua berumur 70 tahun yang memang terkena penyakit infeksi paru-paru akibat komplikasi penyakit emphysema yang telah diidapnya akibat telah merokok konvensional selama 40 tahun.

Studi terbaru yang mendukung hal ini juga dilakukan Yale School of Public Health, yang menyebutkan bahwa kasus angka tinggi dari penggunaan e-cig dan ganja di Amerika sama sekali bukan penyebab EVALI. Bantahan tersebut dimuat di jurnal Addiction, yang membahas hubungan kasus EVALI dan pra-wabah yang menyebar ternyata jauh lebih sedikit jika dikaitkan dengan penggunaan vaping. Menurut asisten profesor Abigail Friedman PhD, dari Yale School of Public Health, hasil penelitian malah menunjukkan angka yang bertolak belakang dengan tuduhan ini, tambah Hokkop.

Kesimpulannya, berita bahwa menghisap nikotin dari vape sebagai penyebab EVALI adalah hoax adanya. “Mereka yang nuduh dan juga media termasuk pihak kesehatan termasuk di negara kita juga harus dengan jujur dan berani mengatakan apa yang sebenarnya,” kata Hokkop.

Sayangnya, mereka secara buruk masih menghasut dan memaparkan bahaya vape dengan mengaburkan tema, berputar-putar dan mirisnya, meninggalkan konsumen vape dengan pertanyaan yang tidak bisa terjawab. ”Mudah-mudahan praduga salah soal vape semacam itu akan segera hilang,” begitu ungkap Hokkop sambil menutup pembicaraan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…