Usulan Prioritas Indonesia di Sektor Pendidikan Didukung Negara G20
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 24 Juni 2022 - 07:20 WIB

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril
INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 - Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20, Iwan Syahril mengatakan Indonesia mengagendakan pembahasan tema "Solidarity Partnership dan The Future Work Post Covid-19" pada pertemuan ketiga Education Working Group G20.
"Nanti di pertemuan ketiga, kita spesifik fokus di solidarity partnership dan juga the future work post covid-19," kata Iwan dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 bertema “Pendidikan Berkualitas Hadapi Dunia Kerja Pasca Pandemi” pada Kamis, (23/6/22).
Pada pertemuan kedua sebelumnya, ungkap Iwan, Indonesia telah mendorong pembahasan seputar isu quality education dan digital teknologi. Iwan mengatakan, pada intinya, keempat isu yang diusung Indonesia mendapat apresiasi dan sambutan positif dari para delegasi negara anggota dan negara undangan khusus.
"Alhamdulillah 4 isu penting ini didukung oleh negara-negara anggota dan negara-negara undangan khusus, sehingga diskusi berjalan dengan baik," bebernya.
Sebagaimana diketahui, sejak covid-19 menjadi pandemi di semua negara, berbagai sektor mengalami hambatan dan tantangan. Salah satunya adalah sektor pendidikan yang mengubah pola pembelajaran menjadi secara daring.
Sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut, Indonesia selaku pemangku Presidensi G20 2022, menginisiasi Kelompok Kerja Pendidikan G20 yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Forum yang terdiri dari negara-negara anggota G20, negara undangan khusus,
organisasi internasional, serta Kelompok Pelibatan Bisnis dan Kepemudaan ini bertujuan untuk memperkuat sistem pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
Pada pertemuan EdWG kedua, Kemendikbudristek membagikan terobosan Merdeka Belajar sebagai contoh praktik baik yang menjadi tonggak gotong royong transformasi pendidikan di Indonesia, sekaligus sebagai dasar agenda prioritas bidang pendidikan G20.
Lebih spesifik lagi, untuk mempersiapkan mahasiswa guna menghadapi dunia kerja nyata, Kemendikbudristek juga menerapkan terobosan Kampus Merdeka.
Terobosan Kampus Merdeka
Kampus Merdeka adalah program persiapan karir yang komprehensif guna mempersiapkan generasi terbaik Indonesia, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karir masa depan.
"Kampus merdeka yaitu merdeka belajar yang kedua. Dari awal Mas Menteri itu memiliki visi bahwa kita harus mendisrupsi perguruan tinggi. Kita melakukan unbundling higher education. Dimana belajar itu ga harus di kampus. Jadi belajar itu bisa dari mana saja, kapan saja," beber Iwan.
Dalam konsep kampus merdeka, Iwan menuturkan, mahasiswa diberikan kemerdekaan atau hak untuk mengambil 3 semester di luar program studinya, bahkan di luar kampus tempat ia menempuh pendidikan tinggi.
Antara lain yang dapat dilakukan mahasiswa tersebut, sebut Iwan, adalah dengan magang di perusahaan, social project, start up ataupun menjadi guru di kampus mengajar.
"Kampus mengajar adalah yang paling populer. Mereka bisa mengajar di daerah- daerah yang betul-betul membutuhkan, daerah-daerah yang sulit. Nah golden fokusnya yakni di pendidikan dasar. Jadi ada SD dan SMP. Dan lagi fokus di literasi dan numerasi," terang Iwan.
Iwan menambahkan, pihaknya meyakini dengan menggerakan para mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia kerja, mereka akan dapat menguasai soft skill yang tak mungkin mereka dapatkan di ruang kuliah.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan presidensi G20 Indonesia 2022 merupakan sebuah momentum, khususnya di bidang pendidikan untuk menunjukan kepemimpinan Indonesia dalam memimpin dunia yang lebih tangguh untuk bisa pulih bersama-sama.
Iwan menyampaikan, semangat gotong royong yang diterapkan melalui kebijakan merdeka belajar, disambut baik oleh negara-negara G20.
Sehingga, gotong royong yang merupakan bentuk kearifan lokal Indonesia, ternyata memampukan melompat lebih cepat dan menjadi inspirasi bagi negara-negara global.
"Sehingga gotong royong pun jadi kerangka pemulihan pendidikan dalam forum pendidikan di G20. Semoga kita bisa sukses di G20," tutupnya.
Baca Juga
Kedaireka Innovation Fund: Program Link & Match 100 Persen Didanai…
Dorong Kreativitas dan Produktivitas, EF dan Kreaby Berkolaborasi…
Rektor Cyber University: Generasi Emas untuk Indonesia Emas di 2045
Kuliah di Universitas BSI Kampus Yogyakarta Bisa Dapat Dua Gelar…
Cikarang Jadi Kota Industri Terbesar di Indonesia
Industri Hari Ini

Selasa, 06 Juni 2023 - 22:13 WIB
Produsen Mineral Tuai Protes Warga Bali, Ada Apa?
Warga masyarakat dan kelompok sipil di Jimbaran, Bali, mendesak raksasa air kemasan segera menghentikan dan menutup fasilitas pembuangan dan pengelolaan sampah plastik milik perusahaan yang…

Selasa, 06 Juni 2023 - 21:21 WIB
Kurangi Jejak Karbon, EDGE DC Tetapkan Standar Baru untuk Data Center Berkelanjutan di Indonesia
PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC), perusahaan Digital Edge yang fokus pada penyediaan layanan koneksi berlatensi rendah untuk mendukung ekonomi digital yang berkembang di Asia Tenggara, telah…

Selasa, 06 Juni 2023 - 21:08 WIB
Armatura Luncurkan Solusi Access Control Dengan Teknologi Biometrik yang Diperkuat AI untuk Pasar Indonesia
Penyedia hardware, software, dan platform biometrik multi-modal Armatura, meluncurkan Armatura Access Control Solutions untuk pasar Indonesia. Dengan teknologi mutakhir, seperti teknologi biometric…

Selasa, 06 Juni 2023 - 19:17 WIB
Uni-Charm Indonesia Luncurkan Pembalut Pertama Dengan 80% Penggunaan Bio Material
PT Uni-Charm Indonesia Tbk mengumumkan peluncuran Charm Daun Sirih + Herbal Bio, pembalut pertama di Unicharm Group yang lebih dari 80% bagiannya menggunakan Bio Material yang berasal dari tumbuhan…

Selasa, 06 Juni 2023 - 19:10 WIB
Edukasi Industri Hulu Migas, PHE Gelar 'Pertamina Goes to Campus' di Tiga Universitas
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina telah menyelenggarakan kegiatan Pertamina Goes to Campus (PGTC) di tiga universitas terkemuka.
Komentar Berita