Jadi Bendungan ke-29 yang Diresmikan Sejak 2015, Pembangunan Bendungan Bintang Bano Telan Biaya Rp 1,44 Triliun
Oleh : Hariyanto | Sabtu, 15 Januari 2022 - 08:19 WIB

Peresmian Bendungan Bintang Bano
INDUSTRY.co.id - Sumbawa Barat - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meresmikan Bendungan Multifungsi Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Jumat (14/1/2022).
Turut hadir Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama dan Anggota Komisi IV DPR RI M. Syafrudin, serta Bupati Sumbawa Barat H. W. Musyafirin.
"Bendungan Bintang Bano adalah bendungan yang ke 29 yang diresmikan sejak 2015 lalu. InsyaAllah nanti hingga akhir tahun 2024, total bendungan yang akan diselesaikan sebanyak 57 bendungan di seluruh tanah air Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Dikatakan Presiden Jokowi pembangunan bendungan di seluruh Indonesia bertujuan untuk mencapai ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan. Semua itu dikatakan Presiden hanya akan bisa tercapai kalau di seluruh provinsi ini ada air.
"Kuncinya adalah air, dan air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya. Alhamdulillah pada hari ini Bendungan Bintang Bano yang dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp 1,44 triliun sudah selesai dan bisa difungsikan," kata Presiden Jokowi.
Ditambahkan Presiden Jokowi, bendungan ini adalah 1 dari 6 bendungan yang dibangun di NTB, dimana dua bendungan lainnya yakni Bendungan Tanju pada tahun 2018 dan Bendungan Mila pada tahun 2019 sudah diresmikan.
"Kita harapkan bendungan ini akan mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan ,serta memenuhi kebutuhan air baku. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung yang sangat besar 76 juta m3 dengan luas genangan 256 ha, dan mampu mengairi sawah 6.700 ha," kata Presiden Jokowi.
Menteri Basuki mengatakan, Bendungan Bintang Bano dapat menjadi contoh pembangunan bendungan yang tetap menjaga kondisi alam sekitar untuk konservasi.
"Bendungan ini saya lihat berbeda, hutannya masih lebat, tidak terlihat kupasan-kupasan sisa pembangunan pada bukit dan tebingnya. Kita lihat dampak ke airnya jadi bening, tidak coklat. Harus dipertahankan ini, selanjutnya peran Pemda juga untuk memelihara hutan dan alam di sekitarnya," kata Menteri Basuki.
Ditambahkan Menteri Basuki, Bendungan Bintang Bano yang pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya - PT Hutama Karya - PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) juga difungsikan untuk mengurangi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53%.
"Berdasarkan laporan dari Pak Bupati Sumbawa Barat dan Wakil Bupati, saat terjadi hujan besar di daerah Taliwang, Sumbawa Barat sudah tidak terjadi banjir lagi. Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga akan menambah daya kendali banjir," tutur Menteri Basuki.
Selain itu, bendungan ini juga difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk 7 kecamatan di Sumbawa Barat berkapasitas 550 liter/detik.
"Juga terdapat potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 MW, dan juga belum nanti ditambah panel surya terapung (floating panel). Terakhir sudah pasti potensi pariwisata. Empat perahu naga yang tadi digunakan kami berikan untuk masyarakat Sumbawa untuk berlatih dayung sekaligus untuk mendukung wisata danau," tutur Menteri Basuki.
Bupati Sumbawa Barat H. W Musyafirin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi dan Pemerintah Pusat yang telah membantu mewujudkan selesainya pembangunan Bendungan Bintang Bano yang sempat terhenti.
"Pembangunan bendungan ini dimulai sejak 2008 diinisiasi oleh Pemda. Sampai 2012, sempat terhenti karena Pemda tidak memiliki cukup anggaran. Akhirnya kami datang ke Kementerian PUPR, begitu Presiden Jokowi dilantik langsung bersedia meneruskan proyek ini oleh pemerintah pusat," kata Musyafirin.
Turut hadir dalam peresmian ini Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Industri & Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, dan Kepala BWS Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi, serta Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Sugeng Rochadi, Direktur Utama PT. Hutama Karya Budi Harto dan Direktur Utama PT. Bahagia Bangun Nusa Taksaka Long.
Baca Juga
Menteri Basuki Tekankan Peran Kepala BBPJN/BPJN sebagai Regional…
Kementerian PUPR Lakukan Serah Terima Penghunian 300 Unit Huntap…
Brantas Abipraya Segera Tuntaskan Flyover Ganefo
Kementerian PUPR Lakukan Serah Terima Penghunian 300 Unit Huntap…
Tinjau Penanganan Longsoran Jalur Kebun Kopi Sulteng, Ini Permintaan…
Industri Hari Ini

Minggu, 07 Agustus 2022 - 16:00 WIB
Kebutuhan Meningkat, Menperin Agus Bakal Genjot Produksi Gula Nasional
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan terus mendorong peningkatan produktivitas industri gula melalui pola intensifikasi dan ekstensifikasi hingga pemanfaatan digitalisasi. Langkah ini…

Minggu, 07 Agustus 2022 - 14:46 WIB
Penyanyi Pop Melayu Andrigo Rilis Single Karam Ditengah Harapan
Dalam bermusik bila ingin mudah dikenali, mesti konsisten d:-\engan genre musik yang sebagai pilihannya. Hal itu yang tengah dijalani, Andrigo, ia setia sebagai penyanyi pop melayu. Sebagai…

Minggu, 07 Agustus 2022 - 14:38 WIB
OPPO Bazaar Fashion Festival Jadi Fashion Show Didokumentasikan demham Smartphone OPPO Find X5 Pro 5G
Berbeda dari peragaan busana lain yang menampilkan fashion show dengan sorot pencahayaan yang terang dan gemerlap, OPPO Bazaar Fashion Festival membawa nuansa redup dan temaram namun tetap dengan…

Minggu, 07 Agustus 2022 - 13:50 WIB
Danone Indonesia Raih Juara Umum Dengan 7 Penghargaan di Ajang IDEAS Awards 2022
Danone Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan 7 penghargaan dalam ajang IDEAS 2022 yang diselenggarakan oleh Humas Indonesia bagian dari PR Indonesia Group yang berlangsung secara offline…

Minggu, 07 Agustus 2022 - 13:50 WIB
Hadapi Gejolak Ekonomi Global, AKLP Harap Pemerintah Jamin Keberlanjutan Harga Gas Industri USD6/MMBTU
Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) optimis pemerintah sesegera mungkin akan menetapkan regulasi booster/penguat untuk menghadapi gejolak ekonomi global selepas pandemi Covid-19 yang…
Komentar Berita