INDUSTRY.co.id - Jepang mulai menerima paspor vaksin bagi mereka yang telah sepenuhnya divaksinasi Covid-19 sebagai syarat bahwa warganya dapat melakukan perjalanan internasional. 

Pemberlakuan paspor vaksin merupakan sebagai upaya otoritas Jepang atas semakin banyak negara yang memperkenalkan sistem serupa untuk mendorong dimulainya kembali perjalanan bisnis dan pariwisata di berbagai negara.

Menurut pemerintah Jepang, Austria, Italia, Turki, Polandia, dan Bulgaria telah setuju untuk meringankan aturan karantina bagi mereka yang memiliki sertifikat Jepang. Sedangkan Korea Selatan akan menerimanya sebagai salah satu dokumen yang diperlukan untuk membebaskan pemegang dari persyaratan karantina.

Dilansir dari laman Times of India, dengan aturan itu, pendatang dari luar negeri yang telah divaksinasi Covid-19 akan dibebaskan dari karantina dan pembatasan perjalanan. Dokumen perjalanan ini tersedia dalam Bahasa Jepang dan Inggris.

Kabarnya, pemerintah Jepang sedang bernegosiasi dengan negara lain untuk memvalidasi penggunaan paspor vaksinnya. Sesuai laporan, sertifikat vaksin ini akan menjadi catatan resmi yang akan dikeluarkan tergantung pada kota madya tempat pemohon tinggal secara gratis, dan akan membawa semua informasi tentang vaksin yang diberikan, nomor paspor, tanggal vaksinasi, dan detail pribadi lainnya.

Menurut laporan, pemerintah Jepang sedang berupaya memperkenalkan aplikasi dan penerbitan paspor digital. Sementara, untuk mendapatkan paspor vaksin tersebut seseorang akan diminta untuk menyerahkan dokumen, termasuk formulir aplikasi, tiket vaksinasi, dan paspor baik secara langsung maupun melalui surat. 

Sampai sekarang, formulir aplikasi dan sertifikat dikeluarkan dalam bentuk kertas. Namun, masih ada kekhawatiran bahwa ini akan meningkatkan beban pemerintah daerah, sedangkan paspor vaksin ini mungkin menyebabkan diskriminasi terhadap orang-orang yang belum divaksinasi.

Namun, beberapa restoran dan hotel di Jepang sudah mulai menawarkan diskon untuk orang-orang yang dapat menunjukkan catatan vaksinasi Covid-19 mereka.