Menparekraf: Pandemi Jadi Momentum Optimalisasi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 30 September 2021 - 14:30 WIB

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Foto: @borobudurpark/Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id - Pandemi Covid-19 yang sudah hampir dua tahun ini bisa menjadi salah stau cara Indonesia untuk mengoptimalisasi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan pelestarian alam dan budaya.
Disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, di masa pandemi ini perlu ada penataan ulang di sektor pariwisata sehingga, dapat terus dirasakan manfaatnya oleh generasi yang akan datang.
"Ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan kehidupan perekonomiannya di sektor pariwisata. Sehingga sektor ini nantinya bisa menjadi sektor lokomotif yang mendorong upaya perlindungan pelestarian alam dan warisan budaya dengan konsep planet, people, and prosperity agar bisa dinikmati oleh generasi masa depan," katanya melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id dalam webinar Sustainable Tourism Development Forum (STDev) Seri-5: Optimalisasi Penguatan Sustainable Tourism Observatories (INSTO) Menuju Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan di Era Pasca Pandemi
Sandiaga mengatakan sektor pariwisata bukanlah warisan dari generasi yang lalu. Melainkan, pariwisata yang berbasis alam dan budaya adalah titipan yang harus diwariskan ke generasi selanjutnya.
"Di masa pandemi COVID-19 ini, kita perlu mengambil langkah yang lebih inovatif, adaptif, dan kolaboratif untuk mengoptimalisasi pariwisata yang berkelanjutan ini," katanya.
Sandiaga menyampaikan, pada Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September 2021 bertemakan "Pariwisata untuk Semua", sehingga seluruh masyarakat Indonesia harus merasakan dampak positif dari sektor pariwisata. Terlebih, Presiden Joko Widodo telah menyatakan pembangunan pariwisata nasional terfokus pada pembangunan pariwisata berkelanjutan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diversifikasi produk dan layanan, kepuasan, pengalaman, dan adopsi teknologi.
"Sejalan dengan itu, sebagai bentuk program konkret dari sustainable tourism development, Kemenparekraf telah membentuk Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia. Dewan ini terdiri dari orang-orang berpengalaman yang mewakili setiap pemangku kepentingan," jelas Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan dewan yang beranggotakan tokoh-tokoh pariwisata nasional seperti Mari Elka Pangestu dan almarhum I Gede Ardika ini menjalankan beberapa tugas strategis dalam optimalisasi pariwisata berkelanjutan di masa pandemi dan pascapandemi COVID-19.
Di antaranya memberikan arah kebijakan, advokasi pemikiran, mendorong penerapan kode etik kepariwisataan, kontrol dan monitoring kualitas pariwisata, fasilitasi sertifikasi pariwisata berkelanjutan, dan memberikan evaluasi dan rekomendasi pembangunan pariwisata berkelanjutan di setiap pilar kepariwisataan.
"Tren pariwisata yang dipicu oleh pandemi ini menuju ke arah personalized yang berkaitan dengan pengalaman dan kenangan, localized atau memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Lalu customized atau wisata minat khusus, dan smaller in size yang mengedepankan kualitas (wisatawan) bukan kuantitas" jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menambahkan pihaknya telah melakukan upaya-upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan sejak 2015 melalui sejumlah program. Di antaranya Sustainable Tourism Destinations (STD), Sustainable Tourism Observatory (STO), Sustainable Tourism Certification, Sustainable Tourism Industry, dan Sustainable Tourism Marketing and Management.
"Sustainable Tourism Observatory ini dibentuk dengan tiga dimensi (tugas) yaitu penelitian, pemantauan, serta laporan dan rekomendasi," ujar Ni Wayan Giri.
Ia menyebutkan ada lima STO di Indonesia yang tersebar di lima perguruan tinggi negeri. Di mana kelimanya berafiliasi dengan International Network Sustainable Tourism Observatories (INSTO) milik Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO).
"Monitoring Center (MC) STO Danau Toba berada di Universitas Sumatra Utara, kemudian STO Pangandaran di Institut Teknologi Bandung, STO Sleman, Yogyakarta, Borobudur di Universitas Gajah Mada. Lalu STO Sanur, Bali di Universitas Udayana, dan STO Lombok di Universitas Mataram," tukasnya.
Baca Juga
Mengenal Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi Sumut…
PPHI Kolaborasi bersama Disparekraf Dorong Perkembangan Pariwisata…
Menparekraf Sebut Festival Pesona Aekhula 2022 Bisa Bangkitkan Ekonomi…
3 Bangunan Paling Populer di Dunia Menurut Penelusuran Google
Kemenparekraf Siapkan Layanan Panduan Destinasi Wisata Ramah Muslim…
Industri Hari Ini

Sabtu, 25 Juni 2022 - 04:00 WIB
Bakamla RI Resmikan Maritime Facility Training Center
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia melakukan pengguntingan pita dan meresmikan VBSS Maritime Facility Training Center di Kantor Pangkalan Armada Batam, Jumat (24/6/2022).

Sabtu, 25 Juni 2022 - 03:07 WIB
KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Mmainkan Peralatan Drumband Genderang Suling Canka
Gelar Apel Komandan Satuan (AKS) TNI AD Tahun 2022 di Akademi Militer, Magelang tanggal 23-24 Juni 2022, memberikan kenangan terindah bagi ratusan peserta dan tamu undangan dalam kegiatan tersebut.

Jumat, 24 Juni 2022 - 20:26 WIB
Iggi Haruman Achsien Diangkat Sebagai Komisaris Utama Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengangkat Iggi Haruman Achsien diangkat sebagai komisaris utama.

Jumat, 24 Juni 2022 - 19:55 WIB
BSI Bersama Industri Jasa Keuangan dan OJK Tanam 20.000 Pohon Bakau di Pesisir Pantai Bali
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan sebagai salah satu komitmen perseroan dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan di…

Jumat, 24 Juni 2022 - 19:20 WIB
Jalin Kerjasama, PT. Graha Anugrah Elektrindo Dipercaya Menjadi Distributor Resmi Hikvision
Perusahaan distributor perangkat mekanikal dan elektrikal, PT. Graha Anugrah Elektrindo mengumumkan kerjasama bisnis dengan Hikvision, pelopor solusi sistem keamanan dan IOT terkemuka di dunia,…
Komentar Berita