Kaget Vaksin Nusantara Tidak Disebut, DPR Ini Geleng-geleng: RI Jangan Hanya Jadi ‘Marketplace’ Vaksin Negara Lain

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 16 September 2021 - 11:41 WIB

Dokter Terawan dan Ilustrasi Vaksin (foto Kolase)
Dokter Terawan dan Ilustrasi Vaksin (foto Kolase)

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Cristina Barends mempertanyakan perbedaan perlakuan antara 6 platform vaksin merah putih yang ada dengan vaksin Nusantara.

Menurutnya, semua pihak harus menempatkan prinsip bahwa dalam ilmu pengetahuan bebas dari semua kepentingan. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan tidak boleh dibatasi dengan hambatan-hambatan prosedural dan hambatan lainnya. Termasuk tidak boleh adanya perbedaan perlakuan saintifik secara prosedural.

“Dari awal sudah ada perbedaan perlakuan antara 6 platform vaksin dengan vaksin Nusantara. Di sini disebutkan 6 platform vaksin, tapi vaksin Nusantara tidak disebutkan. Saya tidak tahu ada permasalahan apa dengan pengembangan vaksin anak-anak bangsa ini. Sementara yang kita bicarakan ini mengenai ilmu pengetahuan,” tanya Mercy dalam RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Mercy menyayangkan, sejak awal perbedaan perlakuan antara 6 platform vaksin dengan vaksin nusantara karya anak-anak bangsa.

Padahal 6 platform vaksin yang sedang dibicarakan ini, merupakan vaksin yang berskema impor. 

“Ini harus diselesaikan. Supaya negara kita tercinta ini tidak hanya sekadar sebagai marketplace negara-negara lain (produsen vaksin, red),” tegasnya.

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini berharap ada percepatan pengembangan dari seluruh vaksin yang ada, termasuk vaksin Nusantara karya anak-anak bangsa yang cerdas dan hebat.

Kedua, ia berharap pemerintah sebagai regulator, pemberi izin-izin juga memperlakukan hal yang sama terhadap vaksin Nusantara.

“Jika peraturan vaksin-vaksin yang lain boleh mendapatkan tahapan yang sama, uji klinis 1,2, 3 dan lain sebagainya, saya juga berharap hal tersebut juga diberikan kepada vaksin Nusantara. Karena terkait vaksin Nusantara ini, negara lain sampai minta uji klinisnya dilakukan di negara lain. Bahkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) sampai register (vaksin Nusantara) itu,” jelasnya.

Selain itu, Mercy berharap ada pengaturan yang jelas dan benar terkait komponen uji skrinning industri vaksin di Indonesia.

Pasalnya dalam komponen industri vaksin, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu melihat ada dua skema ya antara industri masalah yang dikelola oleh BUMN atau perusahaan-perusahaan swasta nasional.

Legislator dapil Maluki itu meyakini, semangat Komisi VII DPR RI, vaksin impor ataupun vaksin Nusantara yang temukan oleh anak bangsa itu semuanya pendekatannya subsidi.

Jangan sampai vaksin yang sudah dihasilkan oleh anak bangsa ini dengan susah payah ini ke depan tiba-tiba menjadi vaksin swadaya.

“Bagi kami, karena ini menyangkut riset yang merupakan bidang kami di Komisi VII, maka taruhannya integritas kami yang ada di Komisi VII. Kalau kita pulang ke daerah-daerah, kita dipertanyakan mana itu vaksin yang ada, sudah sampai di mana itu vaksin merah putih dan vaksin Nusantara. Mereka (masyarakat) tidak tanya tentang Sinnovac, mereka tidak tanya tentang Moderna. Kalau ada punya kita sendiri, kenapa juga kita harus membicarakan yang dari luar,” pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.