Kinerja Menperin Diacungi Jempol Pelaku Industri, AKLP: Sangat Memuaskan! Pak Agus Gumiwang Cepat dan Tepat dalam Memutuskan Kebijakan di Sektor Industri

Oleh : Ridwan | Selasa, 23 Februari 2021 - 17:50 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY co.id - Jakarta - Kinerja Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam melindungi sektor industri dalam negeri dalam menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19 mendapat apresiasi sangat baik dari sejumlah kalangan pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP).

"Kinerja Pak Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian sangat memuaskan. Ini karena ketepatan dan kecepatan beliau dalam pengambilan keputusan untuk menyusun kebijakan terutama untuk sektor industri" kata Ketua Umum AKLP Yustinus Gunawan saat dihubungi Industry.co.id di Jakarta pada Rabu (23/2/2021).

Lebih lanjut, Yustinus mengungkapkan, pihaknya sangat mengaapresiasi kedekatan Menperin Agus dengan lintas sektor dan pelaku industri yang berlangsung sangat baik.

Pasalnya, keharmonisan dalam kerja sama lintas sektoral adalah modal besar, termasuk koordinasi tentang Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (UP3DN), salah satunya terkait kebijakan penghentian penggunaan produk impor untuk sektor properti yang disinergikan bersama Kementerian PUPR.

"Inilah momentum terbaik untuk genjot kekuatan pwnuh industri dalam negeri, dengan kekompakan lintas sektoral dan ditindaklanjuti dengan cepat serta dikawal ketat sampai hal-hal teknis operasional di lapangan," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Yustinus, dukungan yang dibutuhkan oleh industri kaca lembaran adalah pengendalian impor kaca lembaran tidak berwarna yaitu pembatasan pelabuhan bongkar impor hanya di luar pulau Jawa, misalnya di Dumai dan Bitung.

"Hal ini juga beririsan langsung dengan keharusan penggunaan produk dalam negeri di sektor properti dan pemaanfaatan jalan tol Dumai dan Bitung untuk meningkatkan ekonomi di sekitarnya, sekaligus memeratakan ppertumbuhan ekonomi di luar pulau Jawa," ungkap Yustinus.

Selain itu, Yustinus menilai implementasi kebijakan harga gas untuk industri sebesar USD6 per MMBTU telah membantu menaikkan daya saing dan utilisasi para anggotanya. 

"Efek penurunan tarif gas berdampak positif bagi kinerja pabrikan selama pandemi. Bahkan, permintaan ekspor mulai naik," ungkapnya.

Yustinus menyatakan bahwa pihaknya mendukung upaya Kemenperin untuk menjalankan program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022. 

AKLP menargetkan pertumbuhan sektornya akan mampu mencapai 5 persen pada tahun 2021. Hal ini ditopang dengan adanya program vaksinasi Covid-19 yang mulai dilakukan oleh pemerintah. 

"Target pertumbuhan industri kaca tahun ini sejalan dengan estimasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen versi pemerintah," ucap Yustinus.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, kebijakan penurunan harga gas untuk sektor manufaktur membawa dampak positif terhadap naiknya utilisasi produksi industri kaca lembaran hingga 67,5 persen pada akhir semester II tahun 2020. 

Pada semester sebelumnya, utilisasi sempat merosot sebesar 43,25 persen karena adanya pandemi Covid-19.

"Untuk mempertahankan daya saing sektor industri kaca lembaran dan pengaman nasional, diperlukan juga pengendalian impor yang diharapkan dapat meningkatkan utilisasinya," katanya di Jakarta (27/1).

Khayam menjelaskan, implementasi pengendalian impor tersebut, di antaranya akan dilakukan melalui kebijakan pengendalian tata niaga impor kaca dan pembatasan pelabuhan masuk (bongkar) di wilayah Dumai dan Bitung. Selain itu, pemberlakuan dan memperketat pengawasan SNI wajib.

"Kami optimistis, berbagai kebijakan strategis itu dapat lebih memacu daya saing industri kaca lembaran di tanah air. Bahkan, mampu memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional," tuturnya.

Khayam menyebutkan, potensi industri kaca lembaran nasional saat ini ditopang oleh tiga perusahaan dengan total kapasitas produksi sebanyak 1,3 juta ton per tahun pada 2020. 

Hasil produksi kaca lembaran ini untuk memenuhi kebutuhan sejumlah sektor hilir, antara lain produk kaca pengaman untuk industri kendaraan bermotor (90%), kaca pengaman untuk bangunan (70%), serta industri cermin kaca mencakup interior dan kosmetik, kaca isolasi (insulating glass unit) dan lain-lain (10%).

"Kami yakin, industri kaca nasional akan terus tumbuh setiap tahunnya, seiring kenaikan permintaan dari pasar domestik dan ekspor," tutup Khayam.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…