Jadi Mutiara Devisa Baru, Kementan 'Tancap Gas' Ekspor Sarang Burung Walet ke Tiongkok

Oleh : Ridwan | Senin, 22 Februari 2021 - 16:45 WIB

Sarang burung walet
Sarang burung walet

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tren ekspor komoditas Sarang Burung Walet (SBW) terus menunjukan peningkatan selama kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini menjadikan komoditas asal sub sektor peternakan ini sebagai icon baru ekspor asal pertanian.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor pertanian pada bulan Januari 2021 tumbuh 13,91% (YoY) dan kinerja ekspor komoditas SBW bersama dengan komoditas aromatik, rempah dan hasil hutan menjadi penyumbang terbesarnya.

"Sebagai pengekspor SBW terbesar didunia, para pelaku usaha RI banyak menyasar pasar Cina karena harga jual yang lebih tinggi dibandingkan negara tujuan lain," kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya (21/2).

Menurut Jamil, tahun lalu dari 1,1 ribu ton ekspor SBW, 23 persen atau 262 ton berhasil masuk Tiongkok, sisanya 77 persen ke 22 negara lain seperti Australia, Hongkong hingga Amerika Serikat, jelasnya.

Pada kesempatan lain, Boedi Mranata, Ketua Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung  Indonesia (PPSBI) juga menyebutkan bahwa proses menembus pasar Tiongkok membutuhkan waktu yang lama dan panjang. 

"Diperlukan kesungguhan dan kepatutan yang tinggi untuk dapat memenuhi standardnya, karena selain kandungan nitrit diperlukan juga hygiene  sanitasi  sesuai standar keamanan pangan Internasional," katanya.

Otoritas Tiongkok (The General Administration of Customs of the People’s Republic of China, GACC, red) juga mempersyaratkan ketertelusuran (tracebility). Mereka sudah menggunakan teknologi berupa barcode, jadi tidak bisa main-main, tambah Boedi.

Selain itu, Boedi menyatakan bahwa saat ini peran Barantan untuk ekspor sarang walet baik ke Tiongkok maupun non Tiongkok sudah berjalan sangat lancar  sehingga tidak diperlukan lagi aturan aturan baru yang bisa menghambat ekspor.

Secara teknis, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan Agus Sunanto menyebutkan pihaknya mendukung pelaku usaha yang memiliki minat dan kemampuan untuk memasuki pasar Tiongkok

"Disituasi pandemi pihak GACC belum dapat melakukan audit langsung ke Indonesia. Dan meminta otoritas Indonesia dalam hal ini Barantan untuk memverifikasinya," tutur Agus.

Saat ini telah ada 23 eksportir yang telah diregiatrasi oleh Tiongkok dan 13 eksportir baru yang dalam proses audit. Prosesnya sejak dari tahun 2019 oleh pihak GACC, namun terhenti akibat pandemi di tahun 2020.

Selanjutnya, pihak Tiongkok meminta Barantan untjk melanjutkan proses auditnya. Termasuk pengisian tambahan kuesioner dan pembuatan video rumah walet dan tempat pemrosesan dengan bahasa mandarin. 

"Semua proses kami lakukan dengan virtual. Tidak ada pembatasan atau kuota ekspor untuk pasar Tiongkok, yang ada adalah kesesuaian jumlah produksi dengan kapasitas produksi," jelas Agus.

Dukungan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha dan instansi lainnya sangat penting agar SBW RI dapat berada di ekosistem yang baik.

"Kami berharap dalam waktu dekat makin banyak pelaku usaha SBW yang dapat menembus pasar Tiongkok dan pasar lain. Kita pacu agar terus berkontribusi pada peningkatan ekspor di sektor pertanian," pungkas Jamil.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…