Derivatif sebagai Sarana Pendalaman Pasar Keuangan

Oleh : Herry Barus | Selasa, 02 Februari 2021 - 08:43 WIB

ICDX
ICDX

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Sektor keuangan menjadi sektor pendukung yang kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Peran sektor ini haruslah menghasilkan efisiensi bagi para pelakunya, sehingga dapat menciptakan nilai ekonomi yang tinggi dengan biaya yang rendah. Fungsi ini dalam sektor keuangan biasa disebut pendalaman pasar (financial deepening).

Pendalaman pasar keuangan yang dimaksud adalah terjangkaunya dan kemudahan akses atas produk-produk keuangan terhadap seluruh level masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga, pengusaha, pemerintah, dan pihak eksternal. Ada 4 tahap pendalaman pasar keuangan berdasarkan perkembangannya, yaitu perbankan, pasar modal, pasar yang berkembang dari pendapatan tetap, dan pasar derivatif.

Sebagai komponen penting dalam sistem keuangan, bank menyediakan jasa keuangan yang dapat menekan biaya dari alur masuk dan keluarnya dana oleh pihak-pihak yang terlibat. Setelah sistem keuangan sudah berkembang, biasanya akan banyak perusahaan yang membuka informasi bisnisnya ke publik. Disinilah pasar modal berkembang. Pasar modal sendiri biasanya memfasilitasi komitmen jangka panjang (lebih dari 20 tahun) dari para investor pasar modal dalam memberikan modal kepada para pebisnis, dimana hal ini belum bisa dilakukan oleh perbankan.

Setelah pasar modal, maka berkembanglah pasar yang berasal dari pendapatan tetap (fixed income). Pasar ini mencakup pasar obligasi dan pasar uang, yakni pasar yang tersedia bagi pemerintah, institusi keuangan dan perusahaan besar untuk mencari dana melalui penerbitan surat hutang.

Terakhir, muncul pasar derivatif, dimana derivatif merupakan instrumen keuangan yang berbentuk kontrak yang mengikat pihak-pihak dalam transaksi dengan penyelesaian transaksi di masa depan. Nilai kontrak berasal dari aset-aset turunan seperti saham, obligasi, dan komoditas.

“Investor umumnya menggunakan instrumen derivatif untuk 3 tujuan, yaitu manajemen risiko, mencari harga acuan, dan mengurangi biaya transaksi. Sebagai contoh, dalam model perbankan tradisional, perbedaan posisi jumlah antara aset dan liabilitas dalam waktu jatuh tempo tertentu adalah risiko suku bunga yang harus dihadapi oleh bank. Derivatif bisa mengurangi risiko ini dengan berkontribusi terhadap kecukupan modal, tingkat keuntungan, dan mengurangi potensi bank mengalami kegagalan bayar,” ujar Jericho Biere, Research & Development Manager ICDX.

Bank-bank yang terlibat di pasar derivatif dapat memenuhi kebutuhan manajemen risiko dari nasabah-nasabahnya, baik perusahaan keuangan maupun non-keuangan. Bagi perusahaan non-keuangan, instrumen derivatif akan membantu manajemen risiko atas volatilitas arus kas yang timbul dan kerugian akibat perubahan suku bunga, mata uang, harga komoditi, dan harga saham. Melalui instrumen derivatif, perusahaan dapat terhindar dari nilai investasi yang turun akibat arus kas tidak cukup.

Informasi yang didapatkan dari pasar derivatif, seperti pencarian harga acuan, adalah keuntungan penting lainnya. Dalam pasar yang ideal, transaksi instrumen derivatif di bursa tidak akan memperlihatkan informasi baru, karena semua informasi terkait bisa diakses dan diketahui oleh khalayak pasar, termasuk para pelaku pasar.

Hal positif lain dengan adanya instrumen derivatif adalah kemampuan untuk menekan biaya transaksi ketika perbedaan harga beli dan harga jual semakin sempit. Pasar spot dengan instrumen derivatif seringkali lebih likuid dan biaya transaksinya lebih rendah dibanding pasar spot tanpa instrumen derivatif.

“Misalnya, seorang investor yang memiliki saham banyak dalam indeks LQ45 di bursa efek, tetapi berharap dapat menghindari modal yang lebih besar untuk membelinya. Maka, investor tersebut dapat membeli instrumen derivatifnya untuk memperoleh hasil yang sama dengan biaya dan modal yang lebih rendah pula,” tambah Jericho.

Hadirnya instrumen derivatif dalam sistem keuangan negara akan memberikan kelengkapan infrastruktur dari pasar keuangan yang ada. Pendalaman pasar keuangan yang berkualitas akan memberikan dampak akselerasi ekonomi terhadap bisnis. Hal ini terjadi melalui produk keuangan di perbankan dan pasar modal (bursa efek), serta pengelolaan manajemen risiko yang baik melalui instrumen derivatif di bursa komoditi dan derivatif seperti ICDX. Peningkatan bisnis melalui pemodalan dengan biaya yang rendah dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara, dimana nilai ekonomi yang tinggi terbentuk karena dilakukannya lindung nilai terhadap risiko.

Transparansi harga, kemudahan aksesibilitas, dan terjangkaunya instrumen derivatif melalui perdagangan multilateral dapat memberikan pendalaman pasar keuangan yang lebih luas kepada masyarakat. Hal ini tentu akan mendorong peningkatan partisipan yang terlibat dalam pasar. Dengan kebutuhan mereka masing-masing, peningkatan jumlah partisipan akan menciptakan pasar keuangan yang lebih efisien.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…