Impor Keramik Homogenues Tile Terus Mengalir, FOSBBI: Produsen Dalam Negeri Tak Perlu Khawatir, Bukan Apple to Apple

Oleh : Ridwan | Selasa, 19 Januari 2021 - 07:45 WIB

Ilustrasi keramik Homogeneus Tile
Ilustrasi keramik Homogeneus Tile

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ketua Umum Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) Antonius Tan mengungkapkan bahwa importasi produk keramik premium salah satunya Homogeneus Tile (HT) sesungguhnya tidak akan menggangu keberlangsungan produk lokal.

"Bukan apple to apple, jadi tidak akan mengganggu. Justru saling melengkapi dan sasarannya adalah segmen kelas menengah atas," kata Antonius dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Menurut Antonius, importasi produk premium (Homogeneus Tile) akan terhenti dengan sendirinya tanpa perlu dihambat dengan ketentuan safeguard dan pelarangan penggunaan produk keramik impor, bila saja industri lokal siap dan mampu memproduksi produk premium. 

Lebih lanjut, Antonius menjelaskan, minimnya ketersediaan bahan baku di dalam negeri dan pendukung menjadi hambatan kalangan industri keramik dengan sasaran produk premium. 

Sejak awal berdirinya industri keramik sudah memanfaatkan red clay (tanah liat merah) yang melimpah didalam negeri, sehingga hanya memproduksi keramik red body. Sementara itu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk premium, white body menggunakan white clay (kaolin). 

"Di Indonesia yang berlimpah hanya red clay, jadi wajar saja mayoritas industri lokal lebih fokus pada keramik red body, dengan segmen pasar kelas menengah kebawah, sementara itu pasar impor yang sudah tercipta sejak 15 tahun lalu mayoritas mengimpor keramik porselen dan granite (white body)," jelasnya.

Berdasarkan data yang dirangkum FOSBBI, kapasitas industri yang mampu memproduksi produk Homogenues Tile sebesar 160 juta meter persegi (m2) per tahun. Sedangkan, berdasarkan data Ceramic Wolrd Review 2020, impor keramik tahun 2019 sebesar 21% dari konsumsi dalam negeri. 

"Jika melihat angka tersebut, sesungguhnya kesiapan industri lokal untuk bersaing cukup tinggi, dengan cara menaikan utilitas produksi dan menuju harga produksi optimum, tanpa dihadang pun impor selesai dengan sendirinya," papar Antonius.

"Namun bila tidak siap, mau tidak mau impor produk premium (Homogenous Tile) akan berjalan terus karena ada permintaan pasar yang tidak dapat dipenuhi oleh industri lokal," tambahnya.

Proyek-proyek besar seperti bandara, hotel, perkantoran, mall, perumahan mewah sudah beralih menggunakan produk premium (Homogenous Tile) yang memang cocok untuk bangunan yang lalu lintas manusianya padat, karena produk Homogenous Tile memiliki keunggulan seperti kuat tekannya lebih besar dibandingkan dengan keramik red body, warna tidak pudar dalam jangka waktu lama, anti gores, permukaan ubin tampak seperti cermin (reflektif), masih banyak lagi keunggulan lainnya. 

Dikuatirkan bila proyek pemerintah yang membutuhkan ubin premium tersebut terganggu karena persediaan produk lokal tidak cukup dan jangan sampai industri lokal malah melakukan impor produk tersebut. 

"Kalau hal ini terjadi maka sesungguhnya industri lokal tidak merisaukan kehadiran produk impor dan para pelaku industri keramik tidak perlu menghambat kehadiran produk premium impor yang dibutuhkan," ungkap Antonius.

"Sampai kapan? sampai industri lokal siap dan mampu memproduksi produk premium yang melebihi permintaan impor, bahkan mampu melakukan ekspor, apalagi umumnya harga produk impor lebih tinggi dari produk lokal," tutupnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…