Indonesia Tak Dapat Menghindari Resesi, Kemenkeu: 92% dari 180 Negara Mengalaminya
Oleh : Krishna Anindyo | Minggu, 27 September 2020 - 19:15 WIB

resesi
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (Kepala BKF) Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa Indonesia telah memasuki fase resesi ekonomi.
"Supaya kita gampang memahaminya, pakai rule of thumb. (Resesi terjadi) kalau dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonominya negatif. Secara substansial resesi tidak terjadi tiba-tiba. Ini adalah proses perlambatan ekonomi secara keseluruhan," jelas Febrio dalam keterangam tertulisnya dikutip redaksi pada Minggu (27/9).
Ia melanjutkan, tanda-tanda resesi di Indonesia sudah mulai dari kuartal pertama, bukan dari kuartal kedua.
"Tanda-tandanya sudah mulai bukan di kuarter 2, di kuarter pertama pun sudah signifikan sekali pertumbuhan ekonominya terkoreksi," paparnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan selalu rata-rata positif 5% dianggap sebuah kewajaran.
Namun, begitu ada penurunan di bawah 5%, 1 hingga 2 kuarter dimana di Q1 sudah di bawah 5%, dan di Q2 (-5,3%), bahkan di kuarter ketiga (Q3) ekspektasi pertumbuhan antara (-2,9%) hingga (-1%), artinya waktu perlambatan ekonomi sudah berkepanjangan, dan itu bisa disebut resesi.
Ia bahkan mengatakan sepanjang tahun ini Indonesia sebenarnya telah mengalami resesi. Tetapi ia tetap berharap untuk memfokuskan kuarter 4 tumbuh lebih lebih baik.
"Bayangkan pertumbuhan ekonomi kita selalu positif. Paling gampang, 5% pertahun dalam 10 terakhir. Seakan-akan 5% pertahun menjadi tren bahwa itu wajar setiap tahun kita expect pertumbuhan ekonomi kita 5%. Begitu pertumbuhan di bawah 5% dalam 1-2 kuarter itu menjadi pertanyaan. Apakah itu terjadi berkepanjangan? (-3% )di Q1, -5,3 di Q2. Katakanlah di Q3 antara (-2,3 hingga -1%) negatif tapi sudah membaik dari Q2. Dari kuarter 1,2,3 sudah berkepanjangan perlambatan ekonomi. Kalau dari resesinya kita sudah resesi sepanjang tahun ini. Q4 harapannya lebih baik lagi," jelasnya.
Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q2 masih lebih lebih baik dibanding dengan India (-24%), Thailand (-12,2%), atau Filipina (-16,5%).
"India contohnya 24% koreksinya di Q2, di Q3 belum terlalu jauh membaik. Hal yang sama di Thailand 12,2% minusnya di Q2. Kuarter ke tiga juga tidak membaik. Indonesia memang jelek di Q2, tapi dibandingkan seluruh dunia, bahkan Q3 relatif lebih baik dibanding negara lain," jelasnya.
“Dari sekitar 180 negara di dunia, 92% dipastikan pertumbuhannya akan negatif atau masuk krisis di tahun 2020 ini. Banyak negara agresif sekali melebarkan defisit fiskalnya belum lagi moneternya. Indonesia belum pernah mendorong defisitnya hingga 6,3% untuk mengantisipasi dampak Covid-19,” tambahnya.
Indonesia terbilang dalam kisaran sedang (mild) dan efektif mengelola utangnya.
Ia juga menggarisbawahi perlindungan sosial yang mengalami kemajuan penyaluran bansos di bulan Agustus untuk 40% penduduk termiskin.
Demikian juga pekerja dengan Upah Minimal Provinsi (UMP) sudah kembali bekerja lagi ditambah dengan subsidi gaji dari Bantuan Presiden (Banpres).
"Semoga di tahun 2021 bisa pulih lebih cepat di pertumbuhan 4,5% sampai 5,5% dengan kerja keras menghadapi tantangan Covid-19 yang belum usai," pungkasnya.
Baca Juga
Apresiasi Kapolri Jenderal Sigit Soal Ketahanan Pangan, Haidar Alwi:…
Ada Zikir dan Ikrar Bela Negara Jatma Aswaja di Istiqlal, Ini Pengaturan…
Polri Berperan Strategis Mewujudkan Swasembada Jagung Nasional dan…
Haidar Alwi: McKinsey Sudah Hitung Defisit Global, Indonesia Harus…
Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat ASEAN…
Industri Hari Ini

Kamis, 14 Agustus 2025 - 14:24 WIB
Kapolri Hadiri Kick Off Gerakan Pangan Murah, Targetkan Penyaluran Beras SPHP Maksimal
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan Kick Off Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di Kantor Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini…

Kamis, 14 Agustus 2025 - 13:22 WIB
Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Bank Mandiri Wirausahakan Petani Kebumen
Bank Mandiri berkomitmen menggerakkan perekonomian rakyat dan mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Oleh sebab itu, bank bersandi saham BMRI ini melakukan…

Kamis, 14 Agustus 2025 - 12:15 WIB
Pasokan Gas Kembali Dibatasi, Industri Gelas Kaca Teriak Produksi Tersendat
Pembatasan pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bagi penerima program Harga Has Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri masih menjadi permasalahan yang tidak kunjung usai.
Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:38 WIB
GROHE Luncurkan Cubeo dan Euroeco, Perpaduan Desain Elegan, Efisiensi, dan Keberlanjutan untuk Kamar Mandi Modern
GROHE memperkenalkan koleksi keran terbaru, Cubeo dan Euroeco, yang memadukan desain elegan, kenyamanan ergonomis, serta fitur hemat air untuk mendukung tren kamar mandi modern dan berkelanjutan…

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:20 WIB
Scoot Luncuran Layanan Penerbangan Baru ke Chiang Rai, Okinawa dan Tokyo
Maskapai penerbangan bertarif rendah dari Singapore Airlines (SIA), Scoot mengumumkan peluncuran layanan penerbangan baru ke Chiang Rai di Thailand, serta Okinawa dan Tokyo (Haneda) di Jepang.…
Komentar Berita