Meski Pandemik Berlanjut, Hotel Fitra Catat Pendapatan Rp2 Miliar per Juni 2020

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 24 Agustus 2020 - 15:00 WIB

Kiri ke kanan: Komisaris Independen FITT, Ida Haerani; Komisaris Utama, Siti Rahayu; Direktur Utama, Joni Rizal; Direktur Operasional, Tomi Tris; Direktur Keuangan, Sukino; berfoto usai Paparan Publik, Senin (24/08/20) di Hotel Fitra - Majalengka, Jabar. (Foto: Humas Hotel Fitra International)
Kiri ke kanan: Komisaris Independen FITT, Ida Haerani; Komisaris Utama, Siti Rahayu; Direktur Utama, Joni Rizal; Direktur Operasional, Tomi Tris; Direktur Keuangan, Sukino; berfoto usai Paparan Publik, Senin (24/08/20) di Hotel Fitra - Majalengka, Jabar. (Foto: Humas Hotel Fitra International)

INDUSTRY.co.id - Majalengka - Kendati pandemik Covid-19 terus berlanjut dan menggempur berbagai komponen bisnis pariwisata, PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) sepanjang Januari-Juni 2020 masih mampu membukukan pendapatan Rp2,07 miliar.

“Meski demikian, jika dibandingkan per Juni 2019 yang mencapai Rp4,06 miliar, maka pendapatan tersebut lebih rendah 49 persen. Itu karena dampak negatif pandemik virus Corona-19 yang tidak dapat dihindari sehingga menekan tingkat okupansi hotel,” papar Direktur Utama FITT, Joni Rizal, pada acara Paparan Publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Majalengka, Jawa Barat, Senin (24/08/2020).

Joni mengemukakan, kontributor pendapatan terbesar pada paruh pertama 2020 ini berasal dari bisnis jasa hotel sebesar Rp1,11 miliar. Sisanya berasal dari pendapatan bisnis layanan breakfast, banquet, food and beverage, laundry, transportasi dan sebagainya.

“Penurunan pendapatan tersebut mengakibatkan perseroan merugi Rp5,21 miliar pada semester pertama tahun ini dibandingkan kerugian sebesar Rp3,45 miliar yang dialami di periode yang sama pada 2019,” ujar Joni.

Meski demikian, lanjut Joni, kendati kinerja pendapatan menurun, perseroan masih dapat membukukan kenaikan aset per Juni 2020 menjadi Rp 63,12 miliar dibandingkan posisi aset per 31 Desember 2019 sebesar Rp 60,84 miliar.

Joni menuturkan, kondisi makroekonomi saat ini belum sepenuhnya mendukung industri perhotelan apalagi sedang pandemi. Di samping sektor perhotelan, sejumlah sentimen negatif, yaitu pelambatan ekonomi global, fluktuasi harga-harga komoditas domestik, serta pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih rendah dari perkiraan tampaknya juga memukul sektor usaha properti dan real estate.

“Akan tetapi, prospek bisnis perseroan pada 2020 ini sudah tentu akan penuh dengan tantangan sehubungan dengan adanya pandemi tersebut. Pasalnya, sektor perhotelan merupakan salah satu sektor usaha yang mengalami pukulan terberat.

Sementara itu, Direktur Keuangan FITT, Sukino, mengemukakan, pendapatan perseroan pada 2019 naik 17 persen menjadi Rp9,48 miliar dibandingkan pada 2018 sebesar Rp8,07 miliar. Adapun perseroan pada 2017 hanya meraih pendapatan sebesar Rp2,48 miliar.

“Kendati demikian, perseroan masih menderita kerugian bersih sebesar Rp6,14 miliar. Itu artinya kerugian kami membesar pada tahun lalu dibandingkan pada 2018 sebesar Rp4,81 miliar,” tukas Sukino.

Sementara itu, Tomi Tris, Direktur Operasional FITT, yang sekaligus merangkap sebagai Corporate Secretary perseroan mengungkapkan,”Perseroan menyadari tantangan yang dihadapi semakin berat, terutama pada 2020 ini akibat pandemi Covid-19. Kami mengalami situasi yang cukup berat, sama halnya dengan perusahaan sejenis lainnya di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Lalu, Bandara Kertajati dan tol yang menghubungkan Bandung-Majalengka juga belum beroperasi sepenuhnya,” jelas Tomi.

Oleh karena itu, demikian Tomi, perseroan akan terus meningkatkan inovasi, memperkuat tim riset, pengembangan dan strategi bisnis yang jitu baik offline maupun online/ daring, serta mengembangkan aspek keberlanjutan usaha Perseroan tentunya juga harus diperkuat dengan pengelolaan perusahaan yang baik dan bertanggung jawab.

“Untuk memanfaatkan hal itu, kami akan terus merumuskan strategi-strategi dan terus berinovasi untuk mencapai visi Perseroan untuk menjadi hotel terkemuka dan bernilai di Indonesia,” imbuh Tomi.

Pada 2019, indikator pencapaian hasil terbaik Hotel Fitra dapat dilihat dari pertumbuhan tingkat hunian kamar (occupancy rate) sebesar 60,66 persen meningkat 8,1 persen jika dibandingkan pada 2018 sebesar 52,55%.

Perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham FITTpada 11 Juni 2019 ketika melepas 220 juta saham ke publik dengan harga Rp102 per saham. Pada 14 Oktober 2019 perseroan berhasil memperoleh sertifikat sebagai hotel Bintang Tiga.

Perseroan didirikan pada 2014 dan pengelolaan hotel di Majalengka dimulai pada 2015 ketika PT Bumi Majalengka Permai (BMP) diminta Bupat Majalengka, untuk membangun hotel di wilayah tersebut dengan 113 kamar pada 2016. Pada 2017, Grand Opening Hotel Fitra dilaksanakan dan Hotel Fitra International diresmikan penggunaannya oleh Bupati Majalengka.

Pada 2018, perseroan mengakuisisi BMP dan PT Fitra Amanah Wisata dan kini melalui BMP, perusahaan mengoperasikan penuh Hotel Fitra. Pada 2019, Perseroan juga membangun Convention Hall berkapasitas lebih kurang 500 orang (untuk theatre) sekitar 1.000 orang (untuk standing). Hotel Fitra kini memiliki dua anak usaha yakni PT Bumi Majalengka Permai dan PT Fitra Amanah Wisata. (Abraham Sihombing)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…