Tan Po Goan, Pejuang Kemerdekaan yang Dilupakan, Anaknya Sempat Jadi Sopir Oplet
Oleh : Kormen Barus | Minggu, 23 Agustus 2020 - 07:52 WIB

Tan Po Goan/ foto: istimewa
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Tulisan soal sosok Tan Po Goan, dalam beberapa minggu terakhir viral di media sosial. Dikisahkan, Tan Po Goan lahir di Cianjur, 24 Oktober 1911. Ia bersekolah di Algemeene Middelbare School, Bandung dan Mendapatkan Gelar Meester in de Rechten dari Rechtshoogeschool te Batavia tahun 1937. Pada tahun 1939, Ia bergabung dengan Sin Po.
Setelah Indonesia merdeka, Ia diangkat Menjadi Salah Satu Menteri Negara dalam Kabinet Syahrir Ke III.
Beliau ditahan Jepang sejak tahun 1942 sd 1945. Penahanan (inteniran) oleh jepang juga disertai penyiksaan hebat, ribuan tercatat tewas, selama penahanan yg juga disebut "Kamp Penyiksaan" tersebut, hanya yg berbadan sangat sehat, mampu selamat hidup2, diantaranya adalah Mr Tan Po Goan
Selamat dari penyiksaan Jepang, beliau kemudian menolak menjadi Advokat pada masa revolusi, penolakan ini karena beliau tidak mau memenuhi satu syaratnya, yakni bersumpah setia kepada Ratu Wilhemina di Belanda. “ Ya Advokat yang langka dan luar biasa. Revolusioner Sejati,” tulis warganet.
Tan Po Goan diangkat menjadi Menteri Negara dalam Kabinet Syahrir, sebuah penghormatan besar terhadap putra terbaik bangsa ini, dimasa-masa awal Republik Indonesia berdiri.
Akibat peristiwa rasialis terhadap penduduk keturunan Tionghoa di Benteng Tangerang,
Tan Po Goan kemudian ditunjuk sebagai Menteri Negara Urusan Peranakan oleh Kabinet Syahrir III (2 Okt 1946-3Juli 1947). Tahun 1947 ia menjadi Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat dan diangkat Menjadi Anggota DPR Tahun 1950-1956.
“Sosok ini adalah legenda dalam sejarah Indonesia, sepatutnya di kenang dengan sepenuh kenangan dan rindu,”tulis warganet.
Yang menyedihkan, sosok Tan Po Goan, tidak banyak diketahui oleh generasi penerus bangsa, bangsa yang mati-matian dibelanya.
Akhir Hidup Menteri Tan Po Goan
Akhir hidupnya ia mengungsi ke Australia dan anak-anaknya ke Canada karena menghindari penangkapan oleh rezim Orba karena beliau dianggap pro Soekarno.
Rumahnya di daerah menteng disita dan anaknya Tan Tjoan Liang sempat jadi sopir oplet di daerah Jatinegara sebelum ke Canada.
Baca Juga
Said Abdullah Dukung Sikap Indonesia Undang Presiden Ukraina-Rusia…
Perhatikan! Ketua KASN Kembali Ingatkan ASN untuk Tidak Nekat Mudik…
Elektabilitas Puan Maharani Naik, Pengamat : Kerja Tulus & Produktif…
Siapapun Lawannya, Duet Prabowo-Puan Berpotensi Paling Kuat
Kemenag Dikritik Keras Stop Izin Baru PAUD-Rumah Tahfiz saat Ramadan
Industri Hari Ini

Senin, 16 Mei 2022 - 19:00 WIB
Menparekraf: Bali Trail Running 2022 Tanda Parekraf Bali Kian Bangkit
Menghadiri “Bali Trail Running 2022” di Kabupaten Bangli, Bali, Minggu (15/5/2022), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi event tersebut yang dipercaya…

Senin, 16 Mei 2022 - 17:53 WIB
Dahsyat Tembus 295%, Pertumbuhan Laba Bersih KOBEX pada Triwulan I-2022
Jakarta – PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi, membukukan pencapaian positif pada tiga bulan pertama 2022.

Senin, 16 Mei 2022 - 17:42 WIB
Mantan Politikus Laksamana Sukardi Gandeng Harry Tjahjono Cegah Dampak Negatif Konten Youtube Pada Anak.
Mantan politikus PDIP dan Menteri BUMN Kabinet Gotong Royong, Laksamana Sukardi (LS), menggandeng seniman Harry Tjahjono untuk membuat konten youtube ramah anak.

Senin, 16 Mei 2022 - 17:30 WIB
Genjot Pariwisata, Bandung Harus Punya Ciri Khas Sebagai Kota Wisata
Salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut sejumlah tempat wisata yang ada di Ibu Kota Jawa Barat itu perlu memiliki ciri khas yang…

Senin, 16 Mei 2022 - 16:51 WIB
Untuk Kurban, HPDKI Persiapkan Ternaknya Aman dan Sehat dari PMK
Terkait dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa kabupaten di Jawa Timur dan di Aceh, Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) gerak cepat mengkoordinasikan seluruh…
Komentar Berita