Sumbawa Barat Segera Miliki Bendungan Tiu Suntuk

Oleh : Herry Barus | Senin, 10 Agustus 2020 - 06:30 WIB

Sumbawa Barat Segera Miliki Bendungan Tiu Suntuk
Sumbawa Barat Segera Miliki Bendungan Tiu Suntuk

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020 telah memulai  pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Bendungan yang berada di wilayah Kecamatan Brang Ene ini dibangun dengan kapasitas 55,90 juta m3 untuk menambah jumlah tampungan air di Indonesia, khususnya di NTB sebagai salahsatu lumbung pangan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Bendungan Tiu Suntuk merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan untuk  menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air irigasi ke sawah terjaga.

Bendungan Tiu Suntuk dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan luas genangan 337 hektar. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.743 hektare yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Brang Ene di Kabupaten Sumbawa Barat. Kedua kecamatan dinilai memiliki lahan/areal pertanian cukup luas, namun sebagian besar sudah mengalami penurunan kinerja karena kekurangan suplai air.

Keberadaan Bendungan Tiu Suntuk juga akan menambah pasokan air pada sistem irigasi Bendung Kalimantong I yang berada di wilayah hilir. Daerah irigasi Bendung Kalimantong I memiliki luas total 1.368 hektar, dimana 46 hektar nantinya berasal dari Bendungan Tiu Suntuk.

Kontrak Bendungan Tiu Suntuk terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Paket I telah mulai konstruksi sejak 23 Januari 2020 dengan kontraktor PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO). Sementara untuk paket II sudah tahap lelang dan menunggu penetapan pemenang lelang.

Untuk paket I, pekerjaannya meliputi persiapan, pekerjaan pengelak, bendungan utama, bangunan pengambil, pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal serta pekerjaan pembangunan fasilitas lainnya. Saat ini tengah dikerjakan pembangunan kantor dan barak  pekerja di lapangan, pekerjaan galian main dam, dan galian bangunan pengambil. Hingga akhir Juli 2020, secara keseluruhan progres konstruksinya mencapai 7%.

Biaya pembangunan Bendungan Tiu Suntuk sebesar Rp 1,41 triliun dengan masa pelaksanaan selama 1.415 hari kalender dan ditargetkan selesai Desember 2023. Adapun tipe bendungan berupa urugan random batu dengan elevasi puncak sekitar 97 meter.

Selain untuk irigasi, manfaat lain Bendungan Tiu Suntuk adalah sebagai infrastruktur pengendali banjir untuk wilayah yang dilintasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Rea, khususnya Kecamatan Taliwang yang merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Sumbawa Barat. Tampungan air dari bendungan ini dirancang dapat mereduksi banjir sebesar 426 m3/detik.

Selain itu juga dapat memberikan manfaat untuk penyediaan air baku sebesar 68 liter/detik untuk Kabupaten Sumbawa Barat dan potensi sebagai sumber tenaga listrik sebesar 0,81 MW.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…