Anak Buah Menkeu Minta Pemda Lebih Kreatif Kelola Ekonomi di Tengah Pandemi

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 11 Juli 2020 - 14:42 WIB

Ilustrasi Uang (ist)
Ilustrasi Uang (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan  mengatakan bahwa arahan Presiden untuk pemerataan pertumbuhan di seluruh wilayah Indonesia yang tidak hanya Pulau Jawa, sepatutnya juga membuat pemerintah daerah (Pemda) makin kreatif membuat program prioritas dan menganggarkan dengan seksama. Hal ini dilakukan selain untuk memacu pertumbuhan juga agar cita-cita menjadi negara maju di tahun 2045 dapat terwujud.

"Pandemi ini mengajarkan banyak hal. Kita belum mereform perlu strategic policy kita, policy tools kita. Saat pemerintah pusat melakukan banyak inovasi kebijakan, mestinya daerah punya inisiatif misalnya pajak daerah dinolkan untuk beberapa bulan ke depan secara legal, tidak masalah, mengacu ke Perppu (No.1/2020). Mungkin bisa jadi pertumbuhan 3 bulan ke depan tidak bagus karena penerimaan turun, setidaknya tidak ada PHK di daerah, setidaknya ekonomi masih bisa berjalan meskipun berat,' jelasnya dalam acara Syita Talks bertajuk 'Pandemi: Peran Daerah Menjadi Kunci' beberapa waktu lalu. 

Menurutnya, ketika ekonomi sudah sembuh dari Covid, semua bersiap melompat dan tumbuh untuk kembali normal.

"Ini saat yang tepat untuk daerah mulai berpikir ulang bagaimana mensetting kembali kebijakan anggarannya agar in line dengan kebutuhan yang saat ini kita hadapi," ungkapnya. 

Ia menyadari bahwa kondisi di daerah mungkin tidak bisa disamakan dengan Jakarta, namun ia berharap setidaknya kualitas pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan kualitasnya merata di seluruh Indonesia. 

"Kita tidak akan bisa mendorong daerah di remote area menjadi Jakarta semua. Minimal, yang kita inginkan public services quality terutama pendidikan dan kesehatan itu sama kualitasnya di seluruh Indonesia," tukasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa daerah yang ekonominya tertinggal rata-rata Indeks Pembangunan Manusia (IPM)nya rendah. 
Tidak bisa hanya diselesaikan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK). 

Pada desentralisasi fiskal, ia menyebut ada 4 prinsip. Pertama ada kejelasan wewenang yang diserahkan ke daerah. Kedua, uangnya atau money follows function. 

"Ketiga yang tidak kita lakukan adalah orangnya (personnel transfer) yang harus kita isi. Masalahnya selama desentralisasi, spending politic di pemerintah daerah. Sumber daya manusia (SDM) di bidang perencanaan dan pengelolaan masih kurang," tegasnya.  

Ia mencontohkan Filipina ketika di awal melakukan desentralisasi fiskal, dimana pemerintah pusat mengirim tenaga kerja dari pusat ke daerah. Indonesia pada tahun 2001 pernah melakukan hal yang sama, namun muncul pertentangan dari daerah karena daerah menginginkan putra daerah yang mengelola sehingga menimbulkan konflik yang cukup lama.

Lalu keempat, masalah pinjaman (borrowing). Apabila belum ada pinjaman dan penerbitan obligasi daerah, maka desentralisasi dianggap belum benar. Saat penerimaan nasional tidak bagus, perlu pembiayaan alternatif (alternative financing) tidak hanya APBN. 

"Namun, saat memberi pinjaman, daerah bingung mengelolanya," ucapnya. 

"Harusnya STAN juga menghasilkan pengelola keuangan untuk daerah bukan hanya untuk Kemenkeu atau Kementerian/Lembaga (K/L) di Jakarta agar kemampuan mengelola keuangan bisa direplikasi hingga ke daerah," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…