PPFI Usulkan Pemerintah Terbitkan Protokol Kesehatan Khusus untuk Industri Perfilman

Oleh : Amazon Dalimunthe | Rabu, 17 Juni 2020 - 12:00 WIB

Ketua Umum PPFI Deddy Mizwar
Ketua Umum PPFI Deddy Mizwar

INDUSTRY.co.id - Jakarta-' Merebaknya Corona Virus Disaese (Covid 19) berdampak segala sisi kehidupan, termasuk juga sangat berpengaruh dalam dunia perfilman. Kini meski memasuki masa transisi menuju new normal, insan perfilman harus tetap waspada untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadi. Untuk itu, Pengurus PPFI ( Persatuan Perusahaan Film Indonesia ) mendesak pemerintah c.q Kementerian Kesehatan segera menerbitkan protokol kesehatan khusus untuk industri perfilman.

Desakan itu disampaikan langsung Ketua Umum PPFI Deddy Mizwar Selasa (16/6) di Jakarta dalam acara konferensi pers daring, terkait telah mulai  berlangsungnya aktifitas syuting film dan sinetron tanpa protokol kesehatan khusus untuk perfilman. Apalagi, syuting film dan sinetron di Jakarta itu terjadi di masa masih perberlakuan PSBB transisi di Ibukota.

Deddy  mengkhawatirkan aktifitas syuting yang tidak mengikuti protokol kesehatan khusus dan di masa PSBB akan menciptakan kluster baru penyebaran virus corona. Dari laporan yang diterimanya suasana di beberapa lokasi aktifitas syuting seperti di masa normal.

"Sangat berbahaya dan ini bisa mengorbankan insan film yang terlibat syuting dan secara umum dunia perfilman Indonesia,” katanya.

Mengenai syuting film dan sinetron yang dilakukan beberapa produser film, Deddy mengaku PPFI tidak mempunyai kewenangan untuk melarang. PPFI hanya bisa mengimbau dan mengingatkan insan film agar mentaati protokol kesehatan. Paling jauh, mengingatkan agar ada pihak yang bisa dimintai tanggung jawab kalau sampai terjadi penularan akibat aktifitas itu. Yang punya kewenangan melarang pemerintah. Apalagi di wilayah DKI ada Pergub yang mengatur sanksi bagi pelanggaran PSBB.

“PPFI juga tidak bisa serta merta mengiyakan atau memberi dukungan kepada produser  anggota PPFI yang mendesak mau syuting. Wewenang itu PPFI tidak punya. Itu urusan  pemerintah juga, “ kata Deddy yang didampingi Zairin Zain, Manoj Punjabi, Wina Armada, dan Adisurya Abdy ketika memberi keterangan pers.

Dalam kesempatan itu Sekjen PPFI Zairin Zain menambahkan mengenai perlunya protokol  kesehatan sektor perfilman yang diminta, pihaknya sudah berupaya berkomunikasi dengan berbagai pihak berwenang, namun sejauh ini belum mendapatkan tanggapan.

Deddy Mizwar sepakat PSBB telah membuat dunia film Indonesia kolaps. Ribuan insan film terdampak nafkahnya akibat covid itu. Dia juga setuju upaya untuk kembali membangkitkan ekonomi perfilman. Namun, Deddy mengingatkan juga pentingnya memperhatikan keselamatan jiwa insan film.

“Tidak ada juga gunanya ekonomi film bangkit tapi tidak bisa dinikmati pekerjanya jika menjadi terpapar virus corona,” terangnya.

 

Kongkritnya Ketum PPFI mempersilahkan masyarakat perfilman kembali beraktifitas, namun hendaknya itu sudah satu kesatuan dengan menaati protokol kesehatan yang berlaku dan pada momen pemerintah sudah membolehkan beraktifitas.“Jadi, ini dua hal yang menjadi concern PPFI. Pertama, protokol kesehatan. Hal kedua, momen yang memang sudah dibolehkan oleh pemerintah untuk beraktifitas. Apakah itu syuting film dan pemutaran film di bioskop, dan lain- lain“ ujarnya.

Atas dasar itulah pemain dan sutradara sinetron “Para Pencari Tuhan” ini mendesak pemerintah segera turun tangan menangani sektor perfilman ini. Sebelum jatuh banyak korban covid-19.

“Segerakan protokol kesehatan khusus untuk produksi dan pertunjukan film; dan berilah petunjuk kapan waktu yang tepat aktifitas insan film dapat dimulai, “ desaknya.

Deddy memahami pandangan ahli epidemi bahwa di Indonesia penyebaran virus corona masih sangat mengkhawatirkan. Selain curva yang belum turun, juga sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap pembatasan demi menghindari terjangkit virus ganas yang belum ada obatnya. Pada saat bersamaan ia juga merasakan kegundahan masyarakat film yang bisa dikatakan sudah tiga bulan tinggal di rumah. Bagi sebagian kecil kalangan keadaan itu tidak membuat terlalu sengsara, namun sebagian besar merasakan sudah menyengsarakan.

“Lepas dari itu memang harus ada inisiatif membangkitan ekonomi dunia perfilman karena bidang itu menjadi bagian dari ekonomi nasional, “ kata Deddy tegas. (AMZ)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.