Forum Air Dunia Memprediksi Krisis Air di Indonesia Akan Mulai Terasa Pada 2025

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 21 Mei 2020 - 23:11 WIB

Sammy Soru, Presiden Direktur Aquix Teknologi Indonesia (tengah)
Sammy Soru, Presiden Direktur Aquix Teknologi Indonesia (tengah)

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Salah satu tantangan terbesar umat manusia ke depannya adalah bagaimana memastikan masyarakat  mencapai aksaes universal kepada air bersih. Faktanya laju pertumbuhan penduduk berbanding terbalik dengan kemampuan tanah untuk menyediakan sumber air bersih bagi manusia. Hal ini tentu saja menjadi indikasi kemungkinan krisis air global di masa depan.

Data yang dikeluarkan oleh World Economic Forum 2020 dalam Global Risk Report memberikan peringkat terhadap resiko global berdasarkan kemungkinan dan dampaknya pada kehidupan manusia, dalam 5 tahun terakhir Krisis air menempati 5 besar dalam rangking tersebut!

Tingkat Populasi dan Pertumbuhan Ekonomi serta Perubahan Iklim telah mendorong krisis air ke puncak agenda global, ditandai dengan dikeluarkannya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal sebagai Sustainable Development Goals, yang adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi .

Tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030. Tujuan ini merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan Pembangunan Milenium yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dari 189 negara sebagai Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku lagi sejak akhir 2015.

Salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) pada sektor lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal terhadap air bersih dan sanitasi.

Krisis Air di Indonesia

Forum Air Dunia memprediksi krisis air di Indonesia akan mulai terasa pada 2025. Tanda-tanda menuju krisis itu mulai terasa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sedikitnya 102 kabupaten dari 16 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan karena ketersediaan air yang tidak mencukupi serta dampak dari musim kemarau. Kekeringan paling banyak terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan dan Bali dan NTT.

Untuk itu, Tahun 2024 Pemerintah Indonesia  telah menargetkan seluruh masyarakat telah memiliki akses air minum yang layak dan itu tertuang dalam "Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.

Untuk menjawab tantangan krisis air dan untuk mendukung target "Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” Aquix Teknologi Indonesia sebagai mitra global dari Aquix LLC Rusia akan menghadirkan Teknologi Ekstraksi Air dari Udara yang mampu menghasilkan lebih dari 700 ton air bersih dan murni dalam sehari.

Sammy Soru, Presiden Direktur Aquix Teknologi Indonesia dalam rilis persnya mengatakan, Atmosfir udara adalah reservoir raksasa uap air. Dalam 1m3 udara terkandung 10-15mg uap air, teknologi kami mampu mengekstraksi uap air tersebut untuk menghasilkan air bersih dan murni yang siap untuk dikonsumsi masyarakat. Teknologi kami mampu menghasilkan lebih dari 700 ton air dalam sehari.

Dengan kondisi geografis Indonesia yang hanya memiliki 2 musim, di perparah dengan musim kemarau yang lebih panjang dari musim hujan, tentunya krisis air menjadi suatu kondisi yang akan terus menerus berulang setiap tahunnya, dan teknologi ini tentunya hadir memberikan solusi atas situasi tersebut.

Menurutnya, tahun 2021, kami akan memulai implementasi teknologi Ekstraksi Air di seluruh kota, kabupaten, desa di Indonesia. Dengan didukung lebih dari 50.000 jaringan private investor di seluruh Indonesia, pihaknya siap berkomitmen dan membangun sinergi dengan seluruh stakeholder baik itu pemerintahan maupun swasta untuk Memberikan Jaminan Suplai Air bagi masyarakat.

“Dengan kapasitas produksi yang besar, kemitraan dengan BUMD di bidang pengelolaan air (PDAM) sangat mungkin untuk dilakukan, namun tentu saja tidak menutup kemungkinan untuk diimplementasikan di wilayah-wilayah yang tidak memiliki jaringan infrastruktur air. Disamping itu, kami juga membuka kesempatan bagi semua masyarakat dari segala lapisan untuk bergabung dalam jaringan investor kami dengan mengunjungi website www.aquixindonesia.com atau menghubungi 0813 3097 8970,” lanjutnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…