Imbas Minyak Dunia Turun Malaysia Jual Pertamax Rp4.500, Rudi Rubiandini: Harga yang Pantas Diterima Masyarakat Sebesar Rp5.500 per Liter
Oleh : Ridwan | Minggu, 12 April 2020 - 18:55 WIB

Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini (Foto: Tempo)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini menilai penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi suatu hal paling mendesak yang harus dilakukan pemerintah pada saat ini.
Menurutnya, penyesuaian harga BBM naik ataupun turun harus mengikuti kesepakatan awal yang telah berjalan yaitu setiap periode dua minggu sekali, sehingga tidak menghilangkan kepercayaan konsumen dalam hal ini masyarakat pada pemerintah, yang selama ini dilakukan pada tanggal 1 atau 15.
"Apalagi sekarang sudah harusnya turun sejak sebulan lalu, sehingga kewajiban menurunkan harga BBM sudah sangat mendesak," kata Rudi Rubiandini melalui keterangan tertulisnya kepada Industry.co.id, Minggu (12/4/2020).
Namun, lanjut Rudi, pemerintah harus bijak menyikapi nilai jual-nya kepada masyarakat, di satu sisi jangan sampai ada kesan mengeksploitasi masyarakat dengan memberi harga terlalu tinggi jauh dari nilai keekonomian.
"Tapi jangan juga terlalu rendah sehingga membutuhkan subsidi yang tinggi dari pemerintah," terang Mantan Wamen ESDM di era SBY ini.
Dijelaskan Rudi, bila menggunakan parameter baru yang sedang terjadi yaitu USD senilai Rp16.000 dan harga minyak USD 35/barrel, maka harga minyak mentah setara Rp3.500, ditambah biaya pengolahan, transportasi, dan Ppn maka bisa menjadi Rp4.500.
"Bila ditambah keuntungan Pertamina 10%, maka akan menjadi seharga Rp5.000," jelas Rudi.
Selanjutnya untuk menjaga kelangsungan tugas Pertamina menjaga satu harga sampai ke pelosok ditambah menutupi penurunan pendapatan di sisi hulu maka masih pantas ditambah lagi dengan nilai Rp500 - 1.000 per liter BBM.
"Artinya, harga yang dijual ke masyarakat Rp5.500 - 6.000 adalah harga yang sudah memasukkan segala macam aspek sehingga Pertamina mendapat perlindungan dan masyarakat juga membeli dengan harha yang wajar dan masih terjangkau," terangnya.
Sebagai perbandingan, saat ini di negara tetangga Malaysia harga Ron 95 (Pertamax) adalah 1,25 Ringgit atau setara dengan Rp4.500 per liter.
"Jadi wajar kalau di Indonesia dijual dengan harga Rp5.500," ungkapnya.
"Jangan sampai anugerah harga minyak dunia turun tidak dirasakan dan dinikmati masyarakat Indonesia, tetapi hanya dinikmati oleh pemerintah dan BUMN saja," tutup Rudi.
Baca Juga
PLN GG dan DEB Tandatangani MoU Pengembangan LNG Terminal Bali
Habiskan USD 25,1 Juta, Proyek Suplai Gas dari PHM ke Kilang RU V…
Pemerintah Dorong Pemanfaatan Gas Bumi Lewat Infrastruktur LNG Terminal
Di tengah Triple Shock, Ini yang Dilakukan Sektor Hulu Pertamina…
Pertamina Lakukan Pemancangan Perdana RDMP RU VI Balongan Phase 1
Industri Hari Ini

Senin, 01 Maret 2021 - 19:25 WIB
Langkah Awal Jadikan Borobudur Situs Ziarah Dunia, Umat Buddha Gelar Ritual Mandala Puja Borobudur
Belasan umat Buddha mengikuti upacara Mandala Puja Borobudur di area utama Candi Borobudur, Jumat (26/2/2021).

Senin, 01 Maret 2021 - 19:13 WIB
Sssttt...Kantongi Gold Play Button, RAJA IT Basuki Surodjo Bagi-Bagi 1000 Nasi Bungkus Lho!
Kata Subscribers saat ini menjadi tidak asing lagi, dikarenakan semakin banyaknya pengguna Youtube. Jumlah pelanggan atau subscribers di Youtube, bisa menjadi satu indikator penting bagi seorang…

Senin, 01 Maret 2021 - 19:06 WIB
Mulai Maret Ini, Guru Dosen Siswa PAUD Hingga Mahasiswa Bakal Happy! Nadiem Resmi Kucurkan Kuota Internet Gratis 7 Hingga 15 GB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memastikan akan tetap melanjutkan kebijakan bantuan kuota data internet untuk peserta didik ditahun 2021. Menurut Nadiem,…

Senin, 01 Maret 2021 - 18:44 WIB
Bupati Landak Dukung Program Kementan Tanam Jagung di Areal Perkebunan
Kementerian Pertanian menggalakkan optimalisasi dan pemanfaatan lahan untuk pertanaman jagung. Selama ini, jagung ditanam hanya di areal tegalan saja. Kini, di lahan perhutanan dan perkebunan…

Senin, 01 Maret 2021 - 17:34 WIB
Keren Banget!!! KAI Hadirkan Kembali Livery Lokomotif Tahun 1953-1991
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan kembali livery lokomotif tahun 1953 - 1991 pada 1 unit lokomotif CC 201. Peluncuran lokomotif CC 201 dengan livery vintage ini diresmikan oleh…
Komentar Berita