Investasi bisnis Baru ASSA Pengaruhi Laba Bersih di 2019

Oleh : Herry Barus | Selasa, 31 Maret 2020 - 15:46 WIB

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). (Foto: IST)
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Jakarta– PT Adi Sarana Armada Tbk (“ASSA”), perusahaan yang bergerak di bisnis mobilitas transportasi logistik dan penunjangnya mulai dari lini usaha penyewaan kendaraan & jasa pengemudi, balai lelang mobil, jasa logistik hingga kurir berbasis teknologi (Anteraja) mencatatkan pertumbuhan pendapatan di tahun 2019 hingga 25%yoy, atau mencapai Rp2,33 triliun dibanding setahun sebelumnya sebesar Rp1,86 triliun.

Berbagai investasi bisnis baru dilakukan ASSA pada tahun 2019, yaitu dimulainya operasional bisnis express delivery Anteraja serta mengakuisisi JBA (balai lelang Jepang) untuk merger dengan BidWin (balai lelang ASSA) menjadi PT JBA Indonesia, balai lelang otomotif yang terbesar di Indonesia. Dengan demikian, beban keuangan ASSA pada tahun 2019 meningkat sehingga mempengaruhi pertumbuhan laba bersih tahun 2019 dimana menyusut 23% menjadi Rp110,40 miliar dari laba bersih tahun sebelumnya Rp143,50 miliar.

“Sehingga untuk itu pembiayaan dari bank meningkat, beban bunga dan biaya personalianya. Namun, strategi yang kami terapkan di akhir 2018 untuk setiap lini usaha mulai memberikan hasil yang positif tahun lalu. Tentu masih banyak yang perlu diperbaiki apalagi tahun 2020 ini tantangannya luar biasa dari aspek dampak virus corona, namun kami percaya strategi kami yang berpegang pada pilar bisnis mobilitas, lelang, dan logistik yang mengarah ke end-to-end akan mampu tumbuh stabil dan bertahan di kondisi seperti sekarang ini,” ungkap Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto, Selasa (31/3/2020)

Prodjo mengatakan, kontribusi terbesar untuk pendapatan berasal dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar 54%, diikuti oleh penjualan kendaraan bekas sebesar 17%, sewa juru mudi sebesar 13%, jasa logistik sebesar 7%, jasa lelang sebesar 6%, jasa express delivery 3,6%, dan dari bisnis baru Share Car & Caroline.id sebesar 0,03%.

“Jasa sewa kendaraan ASSA masih menjadi kontributor terbesar, saat ini kami tengah menyiapkan armada lebih banyak untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat,” lanjut Prodjo. Pendapatan jasa sewa dan autopool ASSA di tahun 2019 meningkat 20%yoy menjadi Rp1,25 triliun. Untuk pendapatan layanan pengemudi yang terkait dengan jasa sewa turut meningkat sebesar 12%yoy menjadi Rp272 miliar. Untuk memperkuat layanan serta meningkatkan utilisasi bisnis rentalnya, ASSA meluncurkan layanan aplikasi sewa kendaraan online car sharing dengan konsep self-drive tanpa kunci yang bernama Share Car.

Sementara itu, bisnis jasa lelang ASSA yang baru beroperasi pada Februari 2019 sudah bisa menghasilkan pendapatan sebesar Rp142 miliar pada tahun 2019, meningkat sebesar 193%yoy. Kinerja positif di tengah pasar mobil bekas nasional yang sedang menurun disebabkan oleh kinerja internal yang dilakoni oleh anak perusahaan, yakni PT JBA Indonesia. “Upaya meningkatkan kemampuan teknologi dan penambahan jaringan cabang menjadi 18 cabang membuahkan hasil yang positif. Di sisi lain untuk awal tahun 2020, pandemi virus corona ikut mendorong permintaan mobil bekas karena sejumlah penduduk mulai menghindari penggunaan angkutan umum dan beralih menggunakan mobil pribadi,” lanjutnya.

ASSA juga mengoptimalkan bisnis jual beli kendaraan dengan transaksi secara online “Untuk jual beli mobil bekas sudah ada platform online automotive marketplace lewat situs caroline.id yang telah diluncurkan pada tahun lalu. Dengan transaksi secara online maka salah satu langkah social distancing dalam pencegahan wabah virus corona bisa dilakukan,” tambahnya. Pendapatan Share Car dan Caroline.id di tahun 2019 mencapai Rp584 juta dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar di tahun ini.

Selain kedua bisnis baru tersebut, ASSA mulai gencar mengembangkan bisnis express delivery di bawah PT Tri Adi Bersama dengan merek dagang Anteraja. Anteraja yang mulai beroperasi pada Maret 2019 ini telah mencetak volume pengiriman barang sebanyak 100 ribu paket per hari, mencakup 60 kabupaten/kota di Indonesia, serta mencetak pendapatan sebesar Rp83 miliar di tahun 2019. Di tengah bisnis logistik ASSA yang sedang mengalami penurunan pendapatan sebesar 14%yoy di tahun 2019, Anteraja menggenjot utilisasi truk/kendaraan logistik ASSA untuk bisnis express delivery-nya.

Prodjo menargetkan sepanjang tahun 2020, volume pengiriman barang Anteraja dapat mencapai 18-20 juta paket, meningkat lebih dari 200 persen dibanding tahun lalu sebanyak enam juta paket. “Sebagai perusahaan pengiriman ekspres berbasis teknologi, Anteraja terus meningkatkan konsistensi ASSA dalam industri logistik yang telah lama digeluti serta bertujuan untuk mendukung dan melengkapi sektor e-commerce di Indonesia yang terus berkembang pesat. Diharapkan tahun ini layanan Anteraja dapat meluas hingga ke 150 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” lanjut Prodjo. “Anteraja akan memaksimalkan performanya dalam memenuhi kebutuhan kirim mengirim tanpa harus keluar rumah yang sangat dibutuhkan di tengah situasi virus corona seperti sekarang ini.”

“Untuk mempertahankan kinerja, kami berusaha melakukan penghematan dan penundaan serta meningkatkan utilisasi, tanpa mengurangi kualitas pelayanan sekaligus menjaga kesehatan karyawan di tengah pandemi ini. Kami berupaya agar tetap efisien meskipun banyak melakukan investasi-investasi yang cukup signifikan tahun ini. Kami harap semua bisnis yang diarahkan ke konsep Integrated Transportation & Mobility Towards End-to-End Logistic bisa terus tumbuh dalam jangka panjang secara menguntungkan,” ujar Prodjo.

Lalu terkait belanja modal di 2020, ASSA mencadangkan sekitar Rp2 triliun. “Porsi sebesar Rp1,4 triliun dipakai untuk segmen transportasi dengan membeli armada baru sebanyak 6.500-7.000 unit kendaraan. Selebihnya, Rp600 miliar untuk modal anak-anak perusahaan atau bisnis baru seperti express delivery, online car sharing, dan online automotive marketplace,” ucapnya sambil menutup siaran pers.

Asal tahu saja, ASSA juga melakukan penundaan atas rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang semula akan diselenggarakan pada hari Jumat, 3 April 2020 sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. RUPSLB rencananya membahas persetujuan atas perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan, rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan, dan rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…