Jetro Fasilitasi 9 Perusahaan Jepang Cari Partner Bisnis di Indonesia

Oleh : Ridwan | Jumat, 28 Februari 2020 - 17:05 WIB

9 perusahaan Jepang lakukan audiensi bisnis dengan sejumlah perusahaan lokal asal Indonesia (Foto: Dok. Industry.co.id)
9 perusahaan Jepang lakukan audiensi bisnis dengan sejumlah perusahaan lokal asal Indonesia (Foto: Dok. Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Japan External Trade Organization (JETRO) memfasilitasi pertemuan antara 9 (sembilan) perusahaan Jepang yang bergerak di bidang kesehatan dan olehraga dengan 50 perusahaan lokal di Indonesia. 

Acara yang bertajuk "Business Matching" tersebut digelar di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Senior Director JETRO Indonesia Shinpei Sasaki mengatakan, banyak perusahaan Jepang khususnya di sektor kesehatan dan olahraga yang ingin bekerjasama dengan perusahaan lokal Indonesia untuk mengembangkan produknya di Tanah Air. Menurutnya, pasar di Indonesia masih cukup potensial bagi perusahaan Jepang untuk melebarkan sayap bisnisnya.

"Mereka (perusahaan Jepang) sangat antusias masuk pasar Indonesia khususnya di sektor kesehatan dan olehraga, karena menurut mereka orang Indonesia sudah mulai sadar pentingnya olahraga dan kesehatan," kata Shinpei sasaki.

Dari hasil business matching ini, tambah Shinpei, mereka (kesembilan perusahaan Jepang) akan melakukan kolaborasi membuat perusahaan Joint Venture dengan perusahaan lokal asal Indonesia. "Pada dasarnya mereka tidak ingin berbisnis sendiri, harus ada kolaborasi dengan perusahaan lokal Indonesia untuk Joint Venture," jelasnya.

Dijelaskan Shinpei, bisnis matching ini bukan yang pertama kali difasilitasi oleh Jetro. Dua tahun lalu, Jetro juga telah memfasilitasi beberapa perusahaan Jepang di sektor kesehatan untuk melakukan audiensi bisnis dengan sejumlah perusahaan lokal di Indonesia.

"Hasilnya cukup memuaskan, sudah ada beberapa perusahaan Jepang yang telah membuat perusahaan joint venture dengan Indonesia," kata Shinpei.

Namun, ia mengungkapkan bahwa masih banyak perusahaan Jepang khususnya di sektor suplemen kesehatan mengeluhkan rumitnya mengurus sertifikat halan dan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Menurut mereka, regulasi di Indonesia sangat rumit, khususnya untuk sektor suplemen kesehatan. Oleh karenanya, kami dari Jetro akan selalu membantu dan memfasilitasi perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Ini tugas kami," tuturnya.

Shinpei menargetkan, dalam business matching ini setidaknya minimal akan ada kontrak kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia mencapai USD 100 juta. "Target kami sih USD 100 juta. Itu minimal, dan kami cukup optimis jika melihat antusias perusahan lokal di Indonesia," tutup Shinpei.

Adapun kesembilan perusahaan Jepang tersebut antara lain, Altura Co., Ltd, Balon Co., Ltd, Fassist Co., Ltd, Ii Mainichi Co., Ltd, Medicaraise Inc, Nakanihon Capsule Co., Ltd, Tsukasa Dolphin Co., Ltd, Xenoma Inc, dan 121 Fitness Japan.

Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepanjang tahun 2019, Jepang menempati posisi ketiga dalam realisasi penanaman modal di indonesia yaitu mencapai US$ 4,31 miliar dengan 3.835 proyek. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…