2020, Jababeka Optimis Permintaan Lahan Makin Tinggi

Oleh : Ridwan | Rabu, 26 Februari 2020 - 16:01 WIB

Kawasan Industri Jababeka (Istimewa)
Kawasan Industri Jababeka (Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. memandang permintaan lahan tahun ini akan setinggi tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka Muljadi Suganda mengatakan membaiknya situasi politik pada 2020 dapat menjadi katalis positif penjualan lahan industri. Menurutnya, perseroan dan calon investor bakal merealisasikan penjualan pada Tahun Tikus Logam.

"Prospek tahun ini tentu lebih baik dari tahun lalu karena situasi politik lebih stabil dan proyek infrastuktur yang sudah beroperasi. Beberapa prospek yang tahun lalu wait and see, kemungkinan bisa terealisasi tahun ini," kata Muljadi baru-baru ini di Jakarta.

Meski demikian, emiten berkode saham KIJA itu belum mau membeberkan besar lahan yang diminta oleh calon investor. Mulyadi hanya mengatakan ada calon pembeli dari empat sektor besar. Keempat sektor itu, lanjutnya, adalah logistik, manufaktur, garmen dan tekstil.

"Calon pembeli pastinya ada, diantaranya itu logistik, manufaktur, tekstil, garmen dan beberapa lainnya," ungkapnya.

Sebelumnya, Muljadi mengungkapkan marketing sales perseroan tercatat sebesar Rp1,08 triliun sampai dengan kuartal III/2019.

"Jumlah itu setara dengan 68 persen dari total target 2019 sebesar Rp1,6 triliun. Namun ada peningkatan 16 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018," katanya.

Dirinya optimistis target tahun 2019 sebesar Rp1,6 triliun dapat tercapai karena masih ada permintaan pipeline yang ada. 

KIJA mengalami koreksi pendapatan bersih sebesar 10,58 persen, tetapi tetap membukukan laba Rp66,06 miliar. Hal itu berkat selisih kurs, dari posisi rugi Rp418,01 miliar menjadi laba Rp93,62 miliar.

Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Ilham Akbar memperkirakan pendapatan KIJA pada 2020 dapat tumbuh 5,4 persen dengan asumsi penurunan permintaan listrik masih terjadi tahun ini karena kelebihan listrik di Jawa Barat.

"Meski demikian kami ekspektasikan waktu reserve shutdown dapat berkurang dari tahun lalu, sehingga pendapatan pembangkit listrik dapat tumbuh 9,8 persen year-on-year [yoy] pada 2020. Sementara pendapatan segmen penjualan lahan industri dan properti kami ekspektasikan dapat tumbuh 4,5 persen yoy,"ungkapnya.

Selain itu, Ilham mengatakan rupiah pada tahun ini bakal menguat terbatas sehingga ekspektasi laba bersih pada 2020 dapat terkoreksi sebesar Rp20 miliar. Oleh sebab itu, Ilham merekomendasikan tahan untuk KIJA dengan target harga Rp325 per saham.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.