IHSG Berpeluang Menguat di Level 6100-6200
Oleh : Wiyanto | Rabu, 29 Januari 2020 - 07:49 WIB
Pengunjung mengamati papan elektronik yang memperlihatkan pergerakan IHSG di gedung BEI (Foto Rizki Meirino)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membentuk pola candlestick dragon fly dengan indikasi bullish reversal setelah mencapai target double top dan FR61.8% di kisaran 6100. Indikator stochastic bergerak mulai menjenuh dan berpotensi golden-cross mengiringi indikator RSI yang menjenuh pada momentum yang sangat rendah.
"Sehingga kami perkirakan IHSG akan berpeluang menguat dengan support resistance 6100-6200," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia di Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Saham-saham yang secara teknikal cukup menarik diantaranya; LSIP, AALI, SIMP, WTON, MAIN, HMSP, BBTN, PGAS, ADRO, PTBA, MEDC, ANTM, INCO, WSKT, PTPP, PWON, WIKA, LPPF.
IHSG (-0.36%) turun tipis 22.02 poin kelevel 6111.18 setelah sempat bergerak dibawah 6100 di sesi perdagangan pertama akibat tensi kasus Jiwasraya kembali menghantui kepercayaan investor.
Saham-saham pada sektor Aneka Industri (+0.83%), Properti (+0.84%) dan Pertambangan (+0.71%) berbalik menguat mampu memangkas kerugian IHSG diakhir sesi perdagangan. ASII (+1.49%), WIKA (+6.13%), SMRA (+5.08%), BSDE (+3.96%), MEDC (+4.44%) dan PTBA (+4.02%) menguat seakan menegaskan beralihnya investor terhadap saham-saham yang memiliki fundamental mumpuni menjelang laporan kuartal ke-4 tahun 2019. Investor asing melakukan aksi jual sebesar 469.29 Miliar rupiah dengan saham BBCA dan BBRI menjadi top net sell value investor asing.
Bursa Eropa dibuka pada zona hijau dimana Indeks Eurostoxx (+0.25%), FTSE (+0.22%) dan DAX (+0.19%) mulai naik setelah mengalami sell off cukup psimis pada perdagangan sebelumnya. Meredannya aksi jual investor di Asia membawa dampak positif pada perdagangan di Eropa dan kontrak berjangka di AS. Investor menanti hasil pertemuan Bank of Europe yang sangat diantisipasi pada hari kamis setelah serangkaian komentar dovish meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga. Selanjutnya investor akan menanti pertemuan The Fed dihari Rabu dengan sejumlah pandagangan prekonomian AS.
Komentar Berita