Spot Instagramable Menjamur, Pria Lulusan Universitas Pariwisata di Bandung Ini Akui Omsetnya Naik 200 Persen

Oleh : Ridwan | Selasa, 03 Desember 2019 - 13:45 WIB

Herdi Heryadi, Tour Manager Viva Wisata Bandung (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Herdi Heryadi, Tour Manager Viva Wisata Bandung (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Bandung - Seiring menjamurnya destinasi wisata di Indonesia khsusnya bagi kaum milenials membuat bisnis perjalanan wisata semakin menjanjikkan. Hal ini diakui oleh Herdi Haryadi selaku Tour Manager Viva Wisata yang ditemui Industry.co.id di Bandung, beberapa waktu lalu.

Diakui Herdi, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pendapatan dari bisnisnya itu bisa bertumbuh hampir 200 persen. "Kami bisa bilang dalam tiga tahun terakhir selalu naik hampir 200 persen," kata Herdi.

Menurutnya, teknologi digital menjadi kunci keberhasilan bisnisnya. Dengan teknologi digital, lanjut Herdi, seluruh wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara bisa memperoleh informasi terkini terkait destinasi wisata yang akan mereka kunjungi.

"Saya bisa bilang adanya teknologi digital justru malah membantu bisnis kami, apalagi pemerintah kita dalam dua periode ini sangat menggalakkan yang namanya usaha di bidang pariwisata. Kami tergerak untuk selalu hadir disitu, dan terus berinoivasi. Saya optimis bisnis ini akan semakin meningkat kedepannya," ungkapnya.

Dijelaskan Herdi, kebutuhan pasar untuk perjalanan wisata kini sudah berubah. Dahulu orang harus melakukan surevi dan memesan secara tradisional. Saat ini, segala sesuatu sudah secara mandiri lewat platform online. "Oleh karena itu, kami sebagai tour operator sebisa mungkin beradaptasi mengikuti perubahan zaman, dan kami juga telah memasukkan beberapa produk seperti kegiatan aktivitas, pengalaman ataupun sekedar penyewaaan kendaraaan. Kami coba listing produk-produk tersebut di platform online," papar Herdi.

Berdasarkan statistik, terang Herdi, wisatawan domestik masih menjadi yang teratas dalam hal pembelian paket wisata melalui suplier online travel agent (OTA). Namun, ucap Herdi, wisatawan mancanegara justru menjadi teratas yang memesan paket wisata di platform online miliknya. 

"Dari 10 platform digital yang kami punya justru kebanyakan pemesanan dari wisatawan mancanegara. Katakanlah dari 10 platform yang ada di kami, dua yang lokal dan sisanya 8 dari mancanegara," ucapnya.

Lebih lanjut, Herdi mengatakan, wisatawan asal Malaysia dan Singapura menjadi yang dominan berkunjung ke Bandung. Hampir 40 persen pangsa pasar di Bandung dikuasai kedua negara tersebut. "Direct flight yang ada dari luar negeri ke Bandung kan saat ini baru dari Malaysia dan Singapura. Oleh karenanya, kedua negara tersebut masih menjadi pasar potensial buat kami," kata Herdi.

Beberapa destinasi wisata di Bandung masih menjadi favorit bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara diantaranya, Kawah Putih, Tea Plantation Ranca Bali, Sangiang Heleut, Tebing Keraton, Goa Pawon, Dusun Bambu, Gunung Tangkuban Perahu, dan lainnnya. 

Namun, Herdi mengakui bahwa permintaan paket wisata khususnya destinasi buatan di Bandung dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Menurut Herdi, sikologi wisatawan sudah mulai jenuh dengan destinasi yang monoton. Selain itu, desitinasi sua foto atau wisata instagramable itu justru tidak bisa mendongkrak permintaan paket wisata di destinasi buatan tersebut. 

"Milenial lebih senang suasana yang baru dan unik yang tidak pernah mereka temukan di lingkungan sehari-hari mereka. Puji syukur Bandung masih punya tempat yang bisa menyajikan itu, jadi kami bisa mengeksplor keinginan para milenials," paparnya.

Herdi mengakui bahwa dirinya telah jatuh hati dengan bisnis yang tekah ia tekuni sejak beberapa tahun. Pria lulusan Travel Bisnis Manajemen di salah satu Universitas Pariwisata di Bandung ini mengaku selalu mendapat pengalaman baru setiap harinya. Herdi menyebut bisnis perjalanan wisata merupakan bidang usaha di sektor ekonomi kreatif yang dituangkan lewat jalur pelayanan.

"Saya pernah bekerja di hotel, bahkan sampai di pemerintahan, tapi ujungnya balik lagi ke sektor pariwisata. Bisnis ini unik, penuh dengan tantangan, dan bertemu banyak orang dengan karakteristik berbeda setiap harinya. Ini menjadi pengalaman dan memberikan pengetahuan tambahan buat saya," tutup Herdi.

Herdi sangat optimis pertumbuhan bisnis perjalana wisata di Indonesia akan terus bertumbuh dan meningkat seiring dengan bermunculan destinasi wisata yang memiliki keunikan dan culture budaya khas Indonesia. 

Mengutip Riset terbaru yang dilakukan Booking.com, tahun 2020 akan menjadi tahun penuh dengan eksplorasi. Ini didorong oleh kemajuan teknologi yang bisa membantu wisatawan menjelajahi berbagai tempat berlibur. Memasuki dekade baru, para agent tour dan tavel akan melihat industri travel merespons traveler yang berkelanjutan, punya rasa ingin tahu, dan cakap teknologi.

Menurut Booking.com, tren travel yang akan muncul tersebut tidak hanya untuk tahun 2020, tetapi juga pada tahun-tahun mendatang. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berkomitmen mengembangkan industri kesehatan dengan memberikan layanan spesialisasi…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

Menperin Agus Antisipasi Dampak Gejolak Geopolitik Dunia Bagi Sektor Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin memanas dengan adanya konflik Iran dan Israel baru-baru…

Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

Kamis, 18 April 2024 - 09:46 WIB

Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

Penyaluran kredit yang dilakukan perbankan, termasuk PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada akhir tahun…

KIIP Food Thinwall Packaging Raih Penghargaan Top Brand 2024 untuk Ketiga Kalinya

Kamis, 18 April 2024 - 09:38 WIB

KIIP Food Thinwall Packaging Raih Penghargaan Top Brand 2024 untuk Ketiga Kalinya

Dalam industri produk makanan, berbagai merek terus berlomba-lomba untuk menciptakan identitas unik dan menarik bagi konsumen melalui kemasan mereka. Oleh karena itu, produsen kemasan makanan…

POLYTRON Hadirkan Fast Charging Station untuk Mendukung Kendaraan Listrik

Kamis, 18 April 2024 - 09:31 WIB

POLYTRON Hadirkan Fast Charging Station untuk Mendukung Kendaraan Listrik

Dalam menghadapi transisi menuju transportasi berkelanjutan, pemerintah telah meluncurkan program baru untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di seluruh negeri, misalnya dengan program…