PRAISE Dukung Penerapan Sirkular Ekonomi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 13 November 2019 - 11:00 WIB

PRAISE Dukung Penerapan Sirkular Ekonomi
PRAISE Dukung Penerapan Sirkular Ekonomi

INDUSTRY.co.id - Jakarta– Kemasan paska konsumsi memiliki peran penting dalam sirkular ekonomi. Berdasarkan data, potensi ekonomi sirkular dunia saat ini adalah 4,5 trilun dollar dan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia juga menjadi bagian dari potensi tersebut. Sayangnya dari jumlah 64 juta sampah per tahun di Indonesia, masih sedikit sekali materi yang dimanfaatkan untuk masuk di dalam mata rantai pasok produk.

PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment / Asosiasi Untuk Kemasan & Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan) hadir dengan visi untuk menciptakan dan menggerakkan ekosistem yang berkelanjutan dengan mengubah kemasan paska konsumsi menjadi sumber daya bernilai tinggi yang memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi Indonesia.

Dalam The 3rd Indonesia Circular Economy Forum (ICEF) 2019, PRAISE menggelar sesi diskusi pararel dengan tema “Accelerating Circular Economy in Post-Consumer Packaging - A Call to Action for Cross Sectoral Partnership”, sebagai bagian dari komitmen PRAISE untuk mendorong terciptanya pengelolaan kemasan paska konsumsi di Indonesia yang holistik, terintegrasi dan berkesinambungan.

“Transisi dari ekonomi linier menuju ekonomi sirkular membawa tantangan sekaligus kesempatan bagi Extended Stakeholder Responsibility (ESR); Industri, Pemerintah dan Masyarakat. PRAISE percaya bahwa kemasan paska konsumsi memiliki peran besar dalam rantai ekonomi sirkular.” Kata Sinta Kaniawati, Ketua Umum PRAISE.

Di Indonesia, tantangan pengelolaan kemasan paska konsumsi dimulai dari pengumpulan serta  pemilahan/ segregrasi  di rumah tangga. Berdasarkan indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 yang menyebut 72 persen orang Indonesia tidak peduli akan sampah. Sementara pertumbuhan infrastruktur dan industri daur ulang tidak sepadan dengan pertumbuhan konsumsi dan pembangunan ekonomi.  Sehingga diperlukan kerjasama dari semua pihak dalam Extended Stakeholder Responsibility;  masyarakat, industri  dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam pengolahan kemasan paska konsumsi.

“Penanganan kemasan paska konsumsi yang strategis dan sistemis tidak hanya akan mencegah degradasi lingkungan, namun juga membuka peluang investasi dan lapangan pekerjaan. Sementara dari sektor industri, ekonomi sirkular dapat membantu bisnis berjalan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.” Tambah Sinta.

Salah satu model penanganan kemasan paska konsumsi yang diusulkan oleh PRAISE dalam diskusi paralel di Indonesia Circular Economy Forum 2019 adalah PRO (Packaging Recovery Organization). “Model PRO akan memungkinkan industri (consumer goods) bersama sektor lainnya untuk bergabung dalam koalisi, membangun kerjasama berkelanjutan dengan industri daur ulang yang melibatkan sektor informal, difasilitasi dan dibimbing oleh pemerintah, sehingga dapat terbentuk ekonomi sirkular dalam pengelolaan kemasan paska konsumsi.” kata Sinta.

Konsep PRO telah berhasil dilakukan di beberapa negara, antara lain Eropa, Meksiko, dan Afrika Selatan. Negara-negara ini mampu menghubungkan rantai value chain dalam ekonomi sirkular dengan efektif. Seperti misalnya industri manufaktur akan memikirkan design kemasan dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, mempermudah untuk menghitung perkiraan jumlah kemasan paska konsumsi yang dilepas oleh perusahaan consumer goods ke pasar, bukan hanya itu, konsumen juga bertanggung jawab untuk mengembalikan kemasan paska konsumsi di tempat-tempat pemungutan sampah yang telah tersedia

Inisiatif akan konsep PRO oleh PRAISE, yang merupakan gabungan enam perusahaan yaitu Coca-Cola Indonesia, Danone Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia, Tetra Pak, dan PT Unilever Indonesia Tbk, memperlihatkan bahwa sektor industri juga memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah dalam penanganan dan pengurangan sampah di Indonesia melalui ekonomi sirkular. Namun, diperlukan kerjasama semua pihak agar ekonomi sirkular dapat berjalan baik sehingga dapat menjadi katalisator perubahan dalam ekonomi, sosial dan lingkungan; seperti misalnya:

  • Dalam bidang ekonomi, mendorong terbukanya lapangan pekerjaan.
  • Dalam bidang sosial, mendorong terciptanya kesejahteraan di masyarakat yang selama ini berada di garda depan management sampah.
  • Dalam bidang lingkungan, dapat menangani dan mengurangi sampah di tempat pembuangan sampah (landfill) dan resiko pencemaran ke laut.

Ekonomi Sirkular juga membantu terjadinya efisiensi penggunaan bahan baku dari alam yang saat ini semakin berkurang “Oleh karena itu, melalui diskusi di ICEF 2019, PRAISE berharap para peserta bisa memiliki pemahaman yang lengkap mengenai pentingnya ekonomi sirkular untuk segera kita gulirkan. Kami juga mengajak seluruh pemangku kepentingan turut mendukung terlaksananya ekonomi sirkular di Indonesia. Salah satu harapan kami yaitu pemerintah dapat mendorong partisipasi aktif para pelaku persampahan di setiap daerah untuk memulai langkah kecil mewujudkan PRO dalam konteks Indonesia agar dapat mendukung pencapaian agenda nasional terkait pengurangan dan penanganan sampah.” Tutup Sinta.

Tentang PRAISE

PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment / Asosiasi Untuk Kemasan & Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan) didirikan pertama kali pada tahun 2010. PRAISE diluncurkan untuk mengokohkan komitmen dalam mendorong terciptanya pengelolaan sampah kemasan di Indonesia yang holistik, terintegrasi dan berkesinambungan. PRAISE memiliki tiga bidang fokus utama yaitu Advokasi, Penelitian & Pendidikan, dan Kemitraan & Kolaborasi. PRAISE didirikan oleh Coca-Cola Indonesia, Danone Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk., PT Nestle Indonesia, Tetra Pak Indonesia, dan PT Unilever Indonesia Tbk.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IFG Life

Jumat, 26 April 2024 - 13:29 WIB

Peduli dengan Gaya Hidup Sehat, IFG Life Hadirkan IFG Life Protection Platinum dan IFG LifeCHANCE

Fokus pada kebutuhan nasabah menjadi kunci bagi PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dalam menghadirkan produk dan layanan yang komprehensif dan saling melengkapi. Gaya hidup tidak lepas dari aspek…

Panasonic memperagakan cara penggunaan Lampu Solar Panel yang menggunakan tenaga cahaya Matahari di Cianjur

Jumat, 26 April 2024 - 12:39 WIB

Panasonic Serahkan Lampu Surya Panel ke Terdampak Gempa Cianjur

PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan bantuan Lampu Surya Panel atau lampu berbahan bakar sinar matahari ke masyarakat terdampak gempa di Desa Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…