Saham Sektor Konsumer Menjanjikan untuk Jangka Panjang

Oleh : Herry Barus | Senin, 30 September 2019 - 08:49 WIB

 PT Mayora Indah Tbk (MYOR) (Foto Ist)
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id -  Jakarta – Hingga memasuki kuartal ketiga tahun ini, geliat perekonomian belum memperlihatkan tanda-tanda penguatan yang berarti, kinerja ekspor dan investasi masih menghadapi persoalan sebagai dampak dari perang dagang antara Amerika dan Cina yang masih berlanjut, satu-satunya yang masih memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi domestik bersumber dari konsumsi masyarakat.

 Upaya pemerintah untuk tetap menjaga daya beli masyarakat terutama kelas menengah ke bawah juga masih terus berjalan melalui berbagai program subsidi seperti program keluarga harapan (PKH), kartu Indonesia pintar (KIP), bantuan sosial pangan dan lainnya. Dalam kurun waktu 2015 – 2019, alokasi anggaran perlindungan sosial mengalami kenaikan rata-rata setiap tahunnya sekitar 10,5%, dari Rp 247, 56 triliun pada 2015, menjadi sebesar Rp 369,09 hingga akhir 2019.

 Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2020, alokasi anggaran perlindungan sosial direncanakan sebesar Rp 385,32 trliun. Melalui program subsidi, ditambah dengan inflasi yang terjaga stabil rendah, serta Indonesia masih akan menikmati bonus demography hingga 2030, Bahana Sekuritas menilai, sektor saham konsumer masih cukup menjanjikan untuk jangka panjang, meski untuk jangka pendek hingga menengah masih akan terlihat adanya tantangan.

 ‘’Turunnya kinerja industri labor-intensive dalam 5 tahun terakhir ini, telah berdampak pada lebih tingginya serapan tenaga kerja untuk paruh waktu dibanding jumlah tenaga kerja sepenuh waktu,’’ ujar Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin. Hal ini berdampak pada pola belanja masyarakat yang lebih beragam antara kebutuhan akan barang premium dengan barang-barang mass-produced, tambahnya.

 Dalam jangka pendek tantangan terhadap sektor konsumer terutama akan bersumber dari risiko lemahnya serapan tenaga kerja untuk sepenuh waktu dan persaingan yang masih akan ketat untuk kategori produk yang pertumbuhannya cukup pesat. Demi mempertahankan kinerja positif, perusahaan diperkirakan akan melakukan inovasi produk atau melakukan repackaging atau penyesuaian terhadap ukuran/volume atas barang tertentu. 

 Dengan melihat kondisi perekonomian terkini dan kedepannya, Bahana memberi rekomendasi beli atas saham PT Unilever Indonesia dengan target harga Rp 52.200/lembar saham karena memiliki produk yang lebih beragam mulai untuk masyarakat segmen atas hingga bawah, sehingga perusahaan berkode saham UNVR ini dalam lima tahun terakhir mampu membukukan kinerja yang positif dengan margin yang stabil di kisaran 23% setiap tahunnya.

 ‘’Untuk beberapa jenis product, Unilever menjadi market leader dan memiliki brand global, untuk segmen personal care yang persaingannya cukup ketat dalam 5 tahun terakhir ini, Unilever semakin aktif mengeluarkan produk-produk baru sehingga mampu bersaing demi menjaga market share,’’ papar Giovanni. UNVR juga salah satu perusahaan yang cukup disiplin dalam menjaga kesehatan keuangannya, ungkap Giovanni.

Rekomendasi beli juga diberikan kepada PT Mayora Indah, dengan target harga Rp 2.900/lembar saham karena perusahaan ini sudah cukup memiliki nama yang kuat untuk beberapa segmen tertentu. Demikian juga halnya untuk segmen makanan khususnya biskuit yang persaingannya cukup ketat, perusahaan berkode saham MYOR ini, memiliki prospek yang stabil.

 Dengan kondisi Indonesia yang terkini ketika permintaan akan kopi dan produk-produk yang terkait dengan kopi sedang naik daun, akan berdampak positif pada penjualan baik untuk domestik maupun ekspor. ‘’Mayora memiliki brand equity yang kuat untuk makanan ringan seperti biscuit, permen, dan coklat, yang produknya banyak dicari semua kalangan masyarakat,’’ terang Giovanni. 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IFG Life

Kamis, 25 April 2024 - 06:55 WIB

Perempuan Indonesia Kian Menunjukan Peran Strategis di Sektor Asuransi

Peran perempuan dalam industri asuransi di Indonesia semakin penting dan strategis, baik sebagai konsumen, maupun karyawan dan pengambil keputusan. Jenjang karir semakin terbuka, kendati masih…

Kedua kiri : Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko Ketiga kiri: Asisten Deputi Bidang Jasa Asuransi dan Dana Pensiun Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga tengah : Komisioner Komisi Informasi Pusat Samrohtunnajah Ismail

Kamis, 25 April 2024 - 06:47 WIB

Perkuat Implementasi Keterbukaan Informasi, IFG Bersama Lima BUMN Selenggarakan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik

Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan,dan Investasi berkomitmen mendukung implementasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) secara berkelanjutan dalam rangka penerapan…

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 06:23 WIB

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Apel Bersama Wanita TNI kembali digelar dalam rangka Hari Kartini Tahun 2024 yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Evi…

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Kamis, 25 April 2024 - 06:12 WIB

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr. Opsla., CHRMP., CRMP., didampingi Wadan Kormar Brigjen TNI (Mar) Suherlan, menerima paparan dan demo dari…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 05:33 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kesehatan TNI harus menjadi besar tangguh dan mandiri, baik dari segi sumber daya manusia, sarana dan prasarana maupun sistem metodanya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dalam…