Kemenperin Optimis Realisasi Produksi dan Ekspor Produk Alas Kaki Bakal Membaik di Akhir Tahun

Oleh : Ridwan | Selasa, 24 September 2019 - 06:15 WIB

Ilustrasi Industri alas kaki (Foto Ist)
Ilustrasi Industri alas kaki (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih optimistis realisasi produksi dan ekspor produk alas kaki bisa berbalik positif pada akhir tahun kendati hingga Agustus 2019 masih mengalami penurunan.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian Muhdori menjelaskan potensi pertumbuhan produksi dan ekspor produk itu sebenarnya masih terbuka, khususnya pada akhir tahun.

Apalagi, sebut dia, Indonesia menjadi salah satu basis produksi dan fesyen alas kaki. Oleh karena itu, dia meyakini target pelaku usaha untuk memacu ekspor hingga 10 persen hingga akhir tahun ini masih bisa direalisasikan.

"Masih bisa tercapai, baik produksi maupun ekspor. Ada potensi saat winter dan hari-hari besar lain," ujarnya di Jakarta (23/9)

Meskipun begitu, Muhdori mengakui kinerja negatif ekspor alas kaki itu masih bisa terjadi hingga akhir tahun. Penurunan permintaan global, khususnya Eropa, masih menjadi tantangan para pelaku usaha. 

Selain itu, kelangkaan bahan baku, khususnya kulit, juga masih membayangi pelaku usaha. "Akhir tahun ini, kita tinggal berupaya mempertahankan penurunan agar jangan sampai lebih dari 5 persen," jelasnya.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor produk alas kaki (HS64) pada periode Januari 2019 - Agustus 2019 mencapai US$2,94 miliar (angka sementara). Realisasi itu turun 12,69 persen dibandingkan nilai ekspor produk alas kaki pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang tercatat senilai US$3,36 miliar (angka revisi).

Pada Agustus 2019, BPS mencatat nilai ekspor produk alas kaki mencapai US$347,5 juta (angka sementara). Realisasi itu turun 12,08 persen dibandingkan nilai ekspor produk itu pada Juli 2019 yang tercatat senilai US$395,2 juta.

Muhdori menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, per Agustus 2019 terjadi penurunan produksi dan ekspor produk alas kaki sekitar 9,3 persen. Dia mengakui ada perbedaan data dengan BPS lantaran perbedaan cakupan perhitungan nilai ekspor dan produksi pada jenis produk.

"Ekspornya turun, 9,3 persen persisnya. Tapi dari total ya, sepatu atau alas kaki, kulit dan produk kulit," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengungkapkan, produk alas kaki buatan Indonesia ternyata mendominasi pangsa pasar dunia dengan besarnya volume produk alas kaki yang menempati posisi keempat dunia pada tahun 2018.

Saat ini, Indonesia menempati posisi keempat produksi alas kaki dunia yang tercatat sepanjang tahun 2018. Pada periode tersebut, industri alas kaki di Indonesia mencatatkan jumlah produksinya yang mencapai 1,41 miliar pasang sepatu.

"Produk alas kaki Indonesia berkontribusi 4,6% dari total produksi sepatu dunia. Walaupun memang untuk produk ekspornya masih didominasi produk industri besar," ungkap Gati.

Dari sisi harga, kata Gati, produk sepatu Indonesia kalah bersaing bila dibandingkan produk China. Namun, produk alas kaki Indonesia memiliki kualitas dan inovasi yang lebih baik. Hal itulah yang menjadi daya tarik produk sepatu dalam negeri di kancah global.

Kinerja produk alas kaki Indonesia yang cukup baik, diakui dia, menunjang ekonomi Indonesia. Sepanjang tahun 2018, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mampu memberikan kontribusi dalam struktur produk domestik bruto (PDB) yang cukup besar, terutama pada pertumbuhan produksi triwulan II 2018 yang mampu menyumbang sebesar 27,73 persen.

Dia yakin, industri alas kaki nasional akan terus tumbuh seiring membaiknya kondisi ekonomi. Apalagi, untuk mendorong industri kecil dan menengah (IKM) pada sektor ini, pemerintah memberikan subsidi regenerasi mesin dimana industri perorangan dan lembaga bisa mendapatkan subsidi hingga 30 persen.

"Artinya, bila membeli mesin baru senilai Rp1 miliar, mereka bisa mendapatkan subsidi Rp300 juta," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…