Time Travel Lewat Hidangan Spesial "Nippon Cuisine - A Journey Through Time" di Hoshinoya Tokyo

Oleh : Ridwan | Selasa, 06 Agustus 2019 - 19:30 WIB

Nippon Cuisine ~ A Journey Through Time
Nippon Cuisine ~ A Journey Through Time

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Perusahaan manajemen hotel terkemuka di Jepang, Hoshino Resorts melalui brand andalannya di Tokyo, HOSHINOYA Tokyo akan menyediakan hidangan spesial "Nippon Cuisine ~ A Journey Through Time" mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2019. 

Sesuai dengan namanya, menu ini bertemakan perjalanan budaya makanan Jepang dari waktu ke waktu. 

Hoshino Resorts ingin mengangkat kembali nilai-nilai pada bahan makanan dengan menyampaikan daya tarik budaya makanan Jepang melalui menu yang terinspirasi dari sejarah.

Apa itu "Nippon Cuisine"?

"Nippon Cuisine" adalah hidangan lengkap 
yang menggabungkan bahan-bahan yang diperoleh dari kekayaan alam Jepang dengan teknik kuliner Prancis. Berfokus pada bahan dasar ikan sebagai tulang punggung budaya makanan Jepang, hidangan ini tersedia di ruang makan lantai B1. 

Mulai dari jenis ikan yang jarang terpakai dalam masakan Prancis hingga bagian-bagian yang sering dibuang pun diolah menjadi hidangan "Nippon Cuisine".

Konsep "Nippon Cuisine"

Ketika memikirkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam "Nippon Cuisine", Executive Chef Noriyuki Hamada mengemukakan gagasan bahwa bahan-bahan alami yang telah ada di Jepang sejak zaman kuno adalah apa yang dapat disebut bahan-bahan Jepang dalam arti sebenarnya, kemudian ia menciptakan konsep masakan berpusat pada ikan dan sayuran, bahan alami Jepang. 

Hamada juga menambahkan unsur "waktu" dalam “Nippon Cuisine”, karena Jepang baru saja mengubah nama era dan memasuki era baru pada bulan Mei lalu.

Masakan ini terinspirasi oleh bahan-bahan dan metode kuliner yang digunakan di setiap era, dan Hamada berharap dapat menyampaikan sejarah dan keunikan budaya makanan Jepang serta memberikan dorongan kepada para tamu untuk mengingat kembali nilai-nilai penting dalam makanan Jepang.

Tiga elemen dalam hidangan "Nippon Cuisine"

1. Menelusuri sejarah budaya makanan Jepang

Menu spesial musim gugur yang mengikuti perubahan budaya makanan Jepang dengan setiap hidangan akan ditawarkan. Mulai dari zaman prasejarah, berbagai makanan muncul di Jepang seiring perjalanan waktu. 

Bermula dari masakan yang berpusat pada nasi, ikan, dan alat tembikar, hingga terjadinya
westernisasi di zaman modern. 

Dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup, menu ini disusun oleh koki Hamada, menggunakan bahan dan teknik unik untuk setiap era dari masa lalu hingga masa sekarang, seperti "Ammonite fossil-style conch", masakan keong berbentuk fosil Ammonoid yang mencerminkan zaman Paleolitik, dan "Clay-styled splendid afonsino", ikan panggang yang terinspirasi oleh teknik memanggang di dalam tanah liat dari zaman Yayoi.

2. Penghubung dan penerus ke generasi mendatang

Di pasar Tokyo, di mana barang-barang kelas atas dikumpulkan dari seluruh dunia, ikan kelas tinggi yang langka dijual dengan harga tinggi, sementara ikan kecil dianggap tidak berharga bahkan ada yang sampai dibuang. 

Ratusan jenis sayuran yang unik di Jepang menghilang setiap tahunnya karena masalah 
spesies dan kurangnya penerus kebun. Melalui pekerjaanya sebagai koki, Hamada menemukan begitu banyaknya bahan makanan dan ia sadar bahwa pentingnya menemukan nilai baru dalam hal-hal yang tampaknya “tidak berharga” agar dapat dilestarikan untuk generasi mendatang. 

Dengan menyediakan bahan-bahan Jepang yang dipilih oleh Hamada sendiri, Hoshino Resorts ingin memperkenalkan bahan makanan yang belum diketahui masyarakat ke seluruh dunia

3. Ruang makan dan peralatan makan

Ruang makan di lantai B1 HOSHINOYA Tokyo memiliki desain dinding yang mengesankan, 
mengingatkan pada struktur lapisan bumi. Hidangan ini tersedia maksimal untuk tiga kelompok yang terdiri dari enam tamu setiap hari. 

Tidak hanya hidangannya, tetapi peralatan makannya pun terinspirasi dari masing-masing era juga, sehingga para tamu akan merasakan pengalaman kuliner dari masa lampau hingga sekarang.

“Nippon Cuisine ~ A Journey Through Time” berlaku mulai tanggal 1-31 Oktober 2019, dengan harga 30.000 yen per orang.

Profil Noriyuki Hamada, Chef Eksekutif Honshinoya Tokyo

Lahir di Prefektur Tottori tahun 1975, mulai mengasah keahliannya di bidang masakan Italia sejak usia 18 dan beralih ke masakan Prancis pada usia 24.

Tahun 2000: Berpartisipasi dalam kompetisi masak FFCC Prancis. 
Tahun 2004: Pemenang termuda dari turnamen Jepang untuk kejuaraan koki internasional Bocuse d'Or.
Tahun 2005: Berpartisipasi dalam turnamen internasional kejuaraan koki Bocuse d'Or
Tahun 2007: Terpilih sebagai anggota Akademi Bocuse d'Or
Tahun 2010: Tempat ketiga dalam kompetisi memasak internasional Le Taittinger, Concour - Japon
Tahun 2012: Runner-up di turnamen Asia untuk kejuaraan koki internasional Bocuse d'Or
Tahun 2013: Peringkat ke-3 Dunia, medali perunggu dalam pemilihan final turnamen kejuaraan koki internasional Bocuse d'Or
Tahun 2016: Executive Chef of HOSHINOYA Tokyo
Tahun 2017: Memasak hidangan ikan yang disajikan bersama dengan 1.500 hidangan dunia lainnya di acara makan malam gala perayaan ulang tahun ke-30 Bocuse d'Or International


HOSHINOYA, mewakili properti unggulan Hoshino Resorts, telah memberikan pengalaman resort yang klasik dalam enam fasilitasnya yaitu HOSHINOYA Karuizawa (Prefektur Nagano, Jepang), HOSHINOYA Kyoto (Prefektur Kyoto, Jepang), HOSHINOYA Taketomi Island (Prefektur Okinawa, Jepang), HOSHINOYA Fuji (Prefektur Yamanashi, Jepang), HOSHINOYA Tokyo (Prefektur Tokyo, Jepang), dan HOSHINOYA Bali (Ubud, Bali). 

Selain itu, Hoshino Resorts membuka HOSHINOYA kedua di luar Jepang menyusul keberhasilan HOSHINOYA Bali. HOSHINOYA Guguan dibuka di daerah perbatasan Taichung, Taiwan pada Juni 2019 lalu.

Sementara Hoshino Resorts adalah perusahaan manajemen hotel terkemuka di Jepang dengan sejarah 105 tahun. 

Hoshino Resorts telah mengembangkan empat merek perhotelan berbeda selama bertahun-tahun yang ditujukan untuk audience yang berbeda. 

Selain brand HOSHINOYA, Hoshino Resorts juga mengoperasikan brand KAI, RISONARE dan OMO. Hoshino Resorts sekarang mengoperasikan 36 properti di seluruh Jepang dan 2 properti di luar Jepang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…