Kemenperin Ajak Industri Kecil Menengah di Pontianak Masuk Pasar Global Lewat E-Smart IKM

Oleh : Ridwan | Kamis, 02 Mei 2019 - 20:45 WIB

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih

INDUSTRY.co.id - Pontianak - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) terus gencar mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk merambah pasar global melalui E-Smart IKM.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal IKMA Kemeneprin Gati Wibawaningsih saat membuka acara E-Smart IKM Go-Digital di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (2/5).

"Langkah ini merupakan wujud nyata Kemenperin untuk mempersiapkan IKM menuju Revolusi Industri 4.0," ungkapnya.

Acara E-Smart IKM Go-Digital dihadiri 250 IKM dari Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Bengkayang, Kubu Raya dan Kota Singkawang. Acara hasil kolaborasi dengan platform digital dan lembaga pembiayaan tersebut dikemas dalam konsep pameran, temu wicara dan loka karya.

"Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making lndonesia 4.0 adalah IKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi. Melalui program ini kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya," ujar Gati.

Lebih lanjut, Gati menjelaskan, transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli online (daring) semakin marak di Indonesia, tidak hanya untuk produk berupa barang, bahkan jasa, menjadikan industri e-commerce memiliki tantangan besar tetapi menjanjikan potensi yang tidak keciI.

"Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital pula," imbuhnya.

Berdasarkan catatan Kemenperin, hingga akhir tahun 2018, Workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet sebesar Rp2,3 miliar. 

Berdasarkan sektornya, industri makanan dan minuman mendominasi hingga 31,87 persen dari total transaksi di e-Smart IKM, kemudian disusul sektor industri logam sebesar 29,10 persen, dan industri fesyen sebesar 25,87.

"Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut dalam program ini," kata Gati.

Sampai saat ini program e-Smart IKM yang dilaksanakan hingga di 34 provinsi, telah melibatkan beberapa pihak, seperti Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA, serta Kementerian Komunikasi dan informatika. Selain itu, menggandeng pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.

Selanjutnya, program e-Smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek lndonesia.

Tak hanya pasar dalam negeri, terang Gati, program e Smart IKM akan pula memfasilitasi pelaku usaha agar dapat mengakses pasar yang lebih luas melalui kerja sama dengan ATT Group selaku Authorized Global Partner Alibaba.com di lndonesia.

"Kerja sama ini meliputi pelatihan pemasaran daring bagi IKM dalam melaksanakan operasional di dalam Alibaba.com serta pertukaran data dan informasi mengenal perkembangan dan pencapaian IKM yang masuk di dalam program e-Smart IKM," paparnya.

Gati menegaskan bahwa sektor IKM mampu menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional mengingat jumlahnya yang besar, mencapai 4,4 juta unit usaha atau sekitar 99 persen darl seluruh unit usaha industri di Indonesia. IKM menyerap 10,5 juta orang atau 65 persen dari total tenaga kerja sektor industri.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia