2019, Kemenperin Bidik Ekspor Produk Kerajinan Naik 9 Persen

Oleh : Ridwan | Rabu, 24 April 2019 - 19:10 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meninjau pameran prosuk kerajinan di INACRAFT 2019
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meninjau pameran prosuk kerajinan di INACRAFT 2019

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor produk kerajinan Indonesia dapat meningkat hingga 9% pada tahun 2019. 

Sepanjang 2018, pengapalan produk handycraft nasional mencapai USD1,2 miliar ke 50 negara atau naik empat kali lipat dibandingkan tahun 1999 sekitar USD300 juta ke 20 negara. Negara tujuan utama ekspor, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda dan Inggris.

"Beberapa catatan untuk peningkatan ekspor produk kerajinan, dari hasil diskusi dengan pelaku IKM, antara lain membutuhkan pendampingan mengenai desain dan akses pendanaan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pembukaan Pameran Inacraft 2019 di Jakarta, Rabu (24/4).

Menurut Menperin, guna menggenjot ekspor tersebut, kebijakan strategis yang bisa dijalankan adalah penguatan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Selain memfasilitasi pembiayaan bagi pelaku IKM yang ingin melakukan ekspor, lembaga tersebut diyakini mampu berperan untuk pengembangan IKM. 

"Artinya, pembiayaan dalam jangka panjang," tuturnya.

Industri kerajinan merupakan salah satu sektor industri kreatif yang mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Industri kerajinan yang didominasi oleh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) ini dinilai terus berkembang, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan yang cukup banyak dan memberikan pemberdayaan yang berkualitas kepada masyarakat Indonesia. 

"Berbagai produk kerajinan yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil yang umumnya adalah para pelaku usaha industri mikro, kecil dan menengah ini tidak hanya untuk memenuhi pasar lokal saja, tetapi juga telah merambah ke pasar ekspor," paparnya.

Menurut Menperin, Indonesia memiliki keunggulan dalam pengembangan industri kerajinan karena keragaman budaya yang menjadi ciri khas di masing-masing daerah. 

Selain itu, tambahnya, keterampilan dan keuletan para perajin Indonesia juga membuat produk kriya nasional semakin kreatif dan inovatif, terlabih lagi ditopang melalui pemanfaatan teknologi terkini.

"Potensi lainnya adalah ketersediaan bahan baku yang berlimpah, menjadi keunikan tersendiri bagi produk kerajinan Indonesia," ungkapnya. 

Bahan baku tersebut, antara lain kayu, rotan, bambu, keramik, serat alam, logam, perhiasan, lembaran kain, dan batu-batuan. "Saat ini juga sudah ada bahan baku dari hasil pengembangan teknologi modern," imbuhnya.

Airlangga optimistis, industri kerajinan menjadi ujung tombak bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini ditopang melalui jumlah IKM kerajinan yang mencapai 700 ribu unit usaha dan menyerap tenaga kerja langsung lebih dari 1,3 juta orang. 

Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati WIbawaningsih menyampaikan, dalam upaya pengembangan desain produk IKM nasional agar lebih berdaya saing di kancah global, Kemenperin akan menggandeng sejumlah pihak untuk mendatangkan para ahli desainer, termasuk dari perusahaan internasional. 

"Program yang akan dijalankan, misalnya melalui bimbingan teknis. Tahun lalu, kami sudah kerja sama dengan Jerman," ujarnya.

Sementara itu, mengenai upaya pengoptimalan pembiayaan ekspor bagi pelaku IKM, Ditjen IKMA Kemenperin telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan LPEI beberapa waktu lalu. Kolaborasi ini akan terus ditindaklanjuti, termasuk mengenai pengembangan IKM Go Digital. 

"Kami akan terus memfasilitasi pelaku IKM yang ingin ekspor, termasuk untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya melalui fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)," imbuhnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

AMMAIA Ecoforest Raih Sertifikasi Greenship Neighborhood

Kamis, 25 April 2024 - 11:17 WIB

Tawarkan Keseimbangan Hunian Berkelanjutan dan Kenyamanan Ekosistem Terpadu, AMMAIA Ecoforest Raih Sertifikasi Greenship Neighborhood

AMMAIA Ecoforest, dikembangkan oleh Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan sebuah kawasan perumahan eksklusif…

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo

Kamis, 25 April 2024 - 11:00 WIB

Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah

DURASI dan skala dari konflik Iran-Israel tak sekadar mengeskalasi ketidakpastian, namun juga memengaruhi perubahan dinamika global di hari-hari mendatang. Komunitas internasional, secara tidak…

Ilustrasi industri keramik

Kamis, 25 April 2024 - 10:53 WIB

Antidumping Keramik, FOSBBI: Tak Perlu Dijalankan, Penjulan Lesu

Ketua Umum Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI), Antonius Tan menyebut bahwa saat ini, para produsen maupun importir keramik masih melihat secara mendalam terkait Peraturan Menteri…

Ditinjau Presiden Jokowi, Hutama Karya Optimis Bendungan Bulango Ulu Rampung 2024

Kamis, 25 April 2024 - 10:49 WIB

Ditinjau Presiden Jokowi, Hutama Karya Optimis Bendungan Bulango Ulu Rampung 2024

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau proyek Bendungan Bulango Ulu Paket I garapan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango sebagai rangkaian…