Panasnya Obok-Obok Pemilu Jadi Pemicu Lambannya Investasi di Industri Kaca Nasional

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 April 2019 - 19:05 WIB

Ilustrasi Pabrik Kaca Lembaran
Ilustrasi Pabrik Kaca Lembaran

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Anggota Legislatif tinggal hitungan jari. Namun, semarak pemilu yang begitu megah justru tidak berdampak pada roda bisnis yang dikelola oleh para pengusaha di Tanah Air.

Pasalnya, para buyer tidak ingin ambil risiko, mereka (buyer) lebih rela menunggu dari pada harus melakukan pemesanan di hari menjelang Pemilu.

Hal tersebut diaminkan oleh Ketua Asosiasi Keca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan kepada Industry.co.id di Jakarta, Rabu (10/4).

"Masuk bulan April ini, bisnis seperti biasa dan tidak terlihat begejolak. Order pun masih landai, para buyer masih asik wait and see," kata Yustinus.

Yustinus berharap ekonomi Indonesia akan semakin bertumbuh usai kontestasi Pemilu 2019. "Saya harap ekonomi naik, dengan syarat politik stabil tanpa upaya kontra produktif dari yang belum menang," terangnya.

Menurutnya, dengan konsidi politik stabil akan mampu meningkatkan kapasitas serta investasi di sektor kaca pengaman dan lembaran.

"Saat ini kapasitas terpasang industri kaca nasional mencapai 1,3 juta ton/tahun. Saya optimis dengan situasi politik yang stabil mampu mendongkrak kapasitas terpasang kaca nasional," ungkap pria yang sering disapa Yus.

Dijelaskannya, saat ini pertumbuhan industri kaca nasional masih jalan ditempat. Pasalnya, sektor pendukung seperti properti, serta investasi masih mengalami perlambatan. 

"Sektor properti melamban karena over supply, sementara investasi melambat karena gejolak panasnya obok-obok Pemilu, ini yang menjadi sebabnya," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk memacu pertumbuhan industri kaca nasional antara lain, penguatan produk yang bernilai tambah tinggi seiring dengan tuntutan hemat energi dan keamanan.

"Ini yang harus dilakukan dalam waktu dekat, mengingat energi yang dipakai untuk industri kaca masih tinggi harganya," jelasnya.

Yustinus juga meminta pemerintah agar segera mempercepat penerapan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) agar industri kaca nasional lebih berdaya saing. Namun, lanjutnya, diperlukan sinergitas dan koordinasi antara sektoral di Kementerian/lembaga. 

"Pemberlakuan SNI kaca secara wajib sangat perlu disinergikan dengan building code. Misalnya regulasi, kebijakan, dan ketentuan teknis tentang penggunaan kaca pada bangunan terkait hemat energi dan keamanan," tutup Yustinus.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…