Tiga Tahun ke Depan, BRI Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp20 Triliun

Oleh : Herry Barus | Jumat, 04 Januari 2019 - 05:31 WIB

Dirut BRI Suprajarto (Foto Rizki Meirino)
Dirut BRI Suprajarto (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk akan menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp20 triliun mulai 2019 hingga tiga tahun ke depan untuk memperkuat permodalan agar dapat mengakselarasi pertumbuhan penyaluran kredit.

Direktur Utama BRI Suprajarto di Jakarta, Kamis (3/1/2018) mengatakan penerbitan obligasi tahap pertama akan diterbitkan pada semester I 2019 dengan nilai yang diperkirakan Rp8 triliun.

"Itu untuk jangka waktu tiga tahun. Untuk tahap pertama, diharapkan semester I tahun ini, agar dananya bisa kami manfaatkan," ujarnya kepada awak media.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo merinci nilai obligasi yang akan diterbitkan pada 2019 kemungkinan sebesar Rp8 triliun, kemudian di 2020 Rp8 triliun, dan sisanya pada 2021.

Pendanaan melalui pasar modal tersebut untuk menunjang target pertumbuhan kredit perseroan sebesar 12-14 persen (tahun ke tahun/yoy) pada 2019. Target pertumbuhan kredit 2019 itu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan realisasi pertumbuhan kredit 2018 yang juga di kisaran 12-14 persen.

"Semoga ya di 2019 (12-14 persen) tergantung likuiditas juga," ujar Suprajarto.

Untuk 2018, Suprajarto mengklaim target pertumbuhan kredit dan laba perseroan tercapai. Meskipun, dia saat ini masih enggan merinci kinerja BRI untuk 2018 sebelum laporan keuangan perseroan diaudit.

Di 2019, bank berlaba terbesar di Indonesia itu juga berencana memperluas "gurita" bisnisnya dengan mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi kerugian. Dana yang disiapkan untuk akusisi itu sebesar Rp1,5 triliun.

Disinggung mengenai profil calon perusahaan asuransi kerugian yang akan diakuisisi, Suprajarto enggan berkomentar banyak. Dirinya hanya berujar bahwa BRI masih menjajaki perusahaan asuransi yang akan diakuisisi.

Di tahun 2018, BRI sudah melakukan aksi anorganik yang cukup agresif dengan mengakuisisi PT Bahana Dana Ventura dan PT Danareksa Sekuritas serta PT. Danareksa Investement Management.

"Tahun ini, akuisisi asuransi kerugian, biar lengkap," ujar Supra.

Total aset Perseroan pada 30 September 2018 tercatat Rp1.183,4 triliun atau tumbuh 13,9 persen (yoy). Penyaluran kredit Rp808,9 triliun dengan pertumbuhan 16,5 persen (yoy). Kemudian rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) BRI secara gross tercatat 2,5.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua MPT Bambang Soesatyo

Kamis, 09 Mei 2024 - 07:16 WIB

Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

KEMENTERIAN Keuangan bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (6/5), merilis kabar gembira. Dua institusi negara itu melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia per triwulan I-2024 tetap…

Kebun Hidroponik CSR Bank DKI

Kamis, 09 Mei 2024 - 07:05 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best CSR Award 2024 Berkat Konsisten Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan lewat TJSL

Langkah aktif Bank DKI dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan lewat Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) kembali mendapatkan apresiasi. Kali…

Stevent Sumantri, dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktek di RS Siloam Lippo Village (UPH)

Kamis, 09 Mei 2024 - 07:01 WIB

Waspada Bahaya Penyakit Autoimun, Pandemi Masa Kini!

Penyakit autoimun, seperti lupus, sindrom sjogren, artritis reumatoid, psoriasis, miastenia gravis, tiroiditis Hashimoto dan multipel sklerosis, adalah kelompok penyakit kompleks di mana sistem…

Ada Beasiswa Kuliah Untuk Youtuber dan Konten Kreator di Kampus Ini, Kepoin Disini!

Kamis, 09 Mei 2024 - 06:51 WIB

Ada Beasiswa Kuliah Untuk Youtuber dan Konten Kreator di Kampus Ini, Kepoin Disini!

Dalam era digital yang terus berkembang, peran konten kreator dan youtuber semakin mendapat pengakuan dan menjadi salah satu profesi yang diminati banyak orang. Untuk mendukung para talenta…

Anthony Leong bersama Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara

Kamis, 09 Mei 2024 - 06:46 WIB

PEDAS : Wacana Prabowo tambah Kementerian untuk Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan Publik

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menyambut baik adanya wacana penambahan kementerian dari 34 menjadi 40. Dirinya setuju dengan penambahan jumlah kementerian…