Indosat Bangun Infrastruktur Broadband Masuki Revolisi 4.0

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Indosat Ooredoo menyebut pihaknya berperan dalam membangun sarana infrastruktur broadband sebagai persiapan memasuki Revolusi Industri 4.0 yang sangat menekankan pada koneksi dan penggunaan Internet.

"Revolusi Industri 4.0 paling tidak Indosat berperan dalam pembangunan infrastruktur broadband," ujar Chief and Distribution Officer Indosat Ooredoo Hendri Mulya Syam di Jakarta, Senin (19/11/2018)

Sedangkan untuk aplikasi-aplikasi digital lainnya, menurut Hendry, bisa berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup yang ada di Indonesia.

Terkait apakah Indosat akan turut menjadi operator penyedia jaringan 5G, Syam menyebut bahwa pihaknya akan menunggu lelang spektrum jaringan itu.

"Kita menunggu pihak pemerintah, jika pemerintah sudah melelang spektrumnya pasti Indosat akan ikut dalam lelang spektrum 5G tersebut," katanya usai menghadiri perayaan hari jadi Indosat Ooredoo ke-51.

Saat ini Indosat sedang melakukan perluasan jaringan 4G baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa dengan membangun 4.300 BTS pada tahun depan untuk mendukung tren kebutuhan masyarakat digital saat ini.

"Kualitas layanan yang kami hadirkan juga didukung jaringan data yang unggul dengan terus membangun infrastruktur jaringan secara agresif berbasis teknologi 4GH yang saat ini sudah tersedia di 1.929 kecamatan di seluruh Indonesia serta akan terus berkembang dan semakin diperluas ke depannya," kata Hendri.

Alasan Indosat fokus pada pembangunan serta perluasan jaringan teknologi 4G secara masif, menurutnya, karena jaringan ini sangat ideal bagi Internet broadband.

"Kita langsung lompat ke teknologi 4G dimana kalau kita melihat dari sisi teknologi broadband, teknologi 4G merupakan teknologi paling ideal di broadband. Jadi kalau dibandingkan (operator) yang lain 3G mereka cukup masif, kita tidak karena kita langsung lompat ke 4G secara masif," kata Hendri.

Untuk pembangunan dan perluasan jaringan 4G ke wilayah Indonesia Timur, Indosat akan mengandalkan proyek Palapa Ring yang dimiliki pemerintah karena pembuatan saluran atau backbone Internet sendiri agak susah.(Ant)