Obligasi Dalam Negeri Dalam Bayang AS

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana pergerakan imbal hasil obligasi AS yang masih mengalami peningkatan seiring dengan hasil FOMC minutes dapat kembali berpeluang menahan potensi dari pasar obligasi dalam negeri untuk bertahan positif. Sejumlah aksi jual dimungkinkan dapat kembali terjadi.

"Apalagi dengan berbalik melemahnya laju Rupiah turut menambah sentimen negatif. Tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Menurutnya, pasca menguat, laju pasar obligasi sempat kembali melemah seiring dengan imbas meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan kembali turunnya Rupiah. Aksi jual kembali muncul dan membuat sejumlah seri kembali melemah. Namun demikian, aksi jual tersebut tidak terlalu besar sehingga penurunan pun masih terbatas. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 0,53 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 2,60 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 2,29 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak menguat. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 89,72% memiliki imbal hasil 8,37% atau turun 0,03 bps dari sebelumnya di harga 89,60% memiliki imbal hasil 8,41%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 86,59% memiliki imbal hasil 8,96% atau naik 0,03 bps dari sehari sebelumnya di harga 86,80% memiliki imbal hasil 9,94%.

Pada Rabu (18/10), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,15 bps di level 105,14 dari sebelumnya di level 104,98. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,05 bps di level 104,13 dari sebelumnya di level 103,08. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,517% dari sebelumnya di level 8,67% dan US Govnt bond 10Yr di level 3,19% dari sebelumnya di level 3,21% sehingga spread di level kisaran 532,2 bps lebih rendah dari sebelumnya 545,8 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 10,40%-10,50%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,00%-11,01%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 12,05%-12,09%, dan pada rating BBB di kisaran 14,97%-15,00%.