Rencana Penerbitan Obligasi Hingga Akhir Tahun Masih Tinggi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 19 September 2018 - 07:08 WIB

Feb Sumandar Direktur Utama PT Bahana Sekuritas bersama Edward P. Lubis Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management berbincang dengan Siddiq Bazawala CEO/Publisher Alpha South East Asia
Feb Sumandar Direktur Utama PT Bahana Sekuritas bersama Edward P. Lubis Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management berbincang dengan Siddiq Bazawala CEO/Publisher Alpha South East Asia

INDUSTRY.co.id - Singapura — Ketidakpastian perekonomian dunia serta penguatan dolar secara global telah berdampak terhadap pasar keuangan sejumlah negara termasuk Indonesia. Penguatan dollar akibat normalisasi kebijakan moneter serta pengetatan likuiditas di Amerika telah mengakibatkan pembalikan dana dari pasar keuangan sejumlah negara Asia.

Tak heran bila sejumlah mata uang Asia melemah dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah juga naik, karena investor menarik dana dari pasar saham maupun obligasi. Hingga tutup perdagangan Jumat (14/9/2018), nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,35% di level Rp 14.783/dolar, sehingga secara year to date Rupiah telah terkoreksi 8,41%, masih lebih bagus bila dibandingkan koreksi Rupee India yang sudah terkoreksi 12%,

Sementara itu, yield obligasi pemerintah naik menjadi 8,4%, bandingkan dgn yield obligasi India sebesar 8,1%, Filipina menawarkan imbal hasil sebesar 6,35% dan Malaysia sebesar 4,1%.Dengan tingkat yield seperti ini, pasar obligasi Indonesia menawarkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik dibanding negara tetangga.

''Investor akan kembali melihat pasar obligasi Indonesia menjadi tempat berinvestasi dengan dukungan fundamental ekonomi yang terus memperlihatkan sejumlah perbaikan,'' ungkap Direktur Utama Bahana Sekuritas Feb Sumandar. Korporasi pun masih melihat penerbitan obligasi sebagai sumber pendanaan untuk meningkatkan produktivitas, lanjut Feb

Animo korporasi untuk menerbitkan obligasi maupun menerbitkan saham perdana masih terus mengalir. Hal ini tercermin pada semester pertama 2018, Bahana telah mengantarkan 2 emiten melantai di bursa yakni PT BRI syariah dan PT Indonesia Kendaraan Terminal dengan perolehan dana sekitar Rp 2,2 triliun.

Beberapa perusahaan besar lainnya antara lain Perusahaan Listrik Negara, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Waskita Karya, Pegadaian, Penanaman Nasional Madani, Wom Finance menerbitkan obligasi dengan total perolehan dana mencapai Rp 16,7 triliun. Dalam sisa tahun ini, Feb memperkirakan bakal ada lebih 2 perusahaan yang akan mencari dana melalui penerbitan saham perdana dan lebih 4 perusahaan akan menerbitkan obligasi.

''Kami meyakini sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah bersama dengan Bank Indonesia baik dengan menaikkan suku bunga acuan maupun dengan menempuh berbagai kebijakan fiskal untuk menjaga stabilitas pasar keuangan domestik menjadi sentimen positif bagi investor untuk kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia,'' ungkap Feb.

Kemampuan anak usaha Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini mengantarkan sejumlah perusahaan mendapatkan pendanaan baik di pasar saham maupun pasar obligasi dalam kondisi pasar yang penuh tekanan akibat sentimen global, mendapat apresiasi dari institusi keuangan asing, melalui penghargaan sebagai Best Investment Bank in Indonesia, yang diberikan oleh Alpha Southeast Asia di Singapura pada Selasa (18/9/2018).

Dalam perhelatan 12th Annual Best Financial Institution Award 2018 tersebut, Alpha Southeast Asia menilai Bahana mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin investment bank diantara perusahaan lainnya yang juga membantu menerbitkan saham maupun menerbitkan obligasi, selain itu Bahana juga dinilai memiliki tim riset yang mampu melengkapi keseluruhan layanan Bahana termasuk sebagai konsultan dalam merger dan akuisisi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…