Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Daging Kurban?

Oleh : Herry Barus | Senin, 20 Agustus 2018 - 13:04 WIB

Ilustrasi Sapi
Ilustrasi Sapi

INDUSTRY.co.id - Jakarta– Hari Raya Idul Adha 1439 H akan jatuh pada 22 Agustus 2018. Semangat ummat muslim untuk beribadah dengan memperingati hari raya  Iedul Adha dan melaksanakan kurban meningkat. Perkiraan jumlah hewan kurban dilaporkan tahun ini mencapai 1.504.588 ekor, atau meningkat 5% dari tahun 2017. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berinisiatif untuk membuat standarisasi hewan kurban dengan prinsip Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Seiring dengan peningkatan jumlah hewan kurban, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya penjaminan kualitas hewan kurban juga meningkat. Kualitas kurban tidak saja terkait dengan hal transenden, tetapi juga terkait dengan aspek sosial. Karenanya, kesehatan hewan kurban serta keamanan dan kelayakan daging kurban (higienitas) juga ikut meningkat.

”Kesehatan hewan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, peyediaan daging hewan yang sehat adalah tanggung jawab bersama, untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar membeli daging kurban yang memenuhi standar kesehatan,” pinta Amran saat ditemui di kantornya belum lama ini.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan bekerja sama dengan pemerintah daerah Propinsi dan kabupaten Kota telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan teknis pemotongan hewan kurban sebagai upaya menghadirkan ternak terbaik berstandar ASUH bagi masyarakat Indonesia. 

Selain menjamin hewan kurban bebas penyakit zoonosis, yang berpotensi menular dari hewan ke manusia, fokus utama Kementan lainnya adalah memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban agar memenuhi persyaratan syariat Islam dan kesejahteraan hewan. Selain itu, pendistribusian daging kurban yang memenuhi persyaratan higienis dan sanitasi, serta keamanan pangan tidak luput dari perhatian.

"Kami sudah perintahkan kepada seluruh dokter hewan dan petugas kesehatan yang bertugas untuk terus melakukan pengawasan hewan kurban, baik dari segi kesehatan, proses penyembelihan hingga pendistribusian,” tegas Amran.

Kementan juga terus melakukan sosialiasi terhadap masyarakat terkait program penataan pelaksanaan kurban nasional sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 /Permentan/PD.410/9/2014. Peraturan tersebut pada intinya memastikan bahwa pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Indonesia semakin tertata dan memenuhi persyaratan teknis dalam rangka menjamin daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat aman dan berkualitas.

Secara detail, peraturan tersebut juga mengatur tentang persyaratan minimal yang harus dipenuhi mulai dari tempat penjualan hewan kurban, transportasi, tempat penampungan sementara, persyaratan lokasi yang akan dijadikan tempat pemotongan hewan kurban, tatacara penyembelihan hewan kurban, serta distribusi daging sesuai aspek teknis dan syariat Islam.

Sebagai langkah kongkrit untuk penerapan dilapangan, Kementan melakukan pembinaan dan pengawasan pemotongan hewan, diantaranya dengan memfasilitasi pembangunan Pilot Project Sarana Pemotongan Hewan Kurban. “Sejak 2016, pilot project ini sudah dilakukan di 5 wilayah DKI Jakarta salah satunya di Sekolah Al Azhar Sentra Primer Jakarta Timur, dan 12 lokasi lain di 12 Provinsi di Indonesia melalui alokasi dana APBN Tugas Pembantuan,” jelas Amran.

Selain itu, setiap tahunnya Kementan juga menyampaikan himbauan untuk peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit zoonosis saat pelaksanaan hewan kurban kepada seluruh dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di seluruh provinsi/kabupaten/ kota. Untuk tahun ini melalui Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah diedarkan tertanggal 1 Agustus 2018.

Lebih lanjut Amran menegaskan bahwa saat ini telah menerjunkan Tim Terpadu Pemantauan Hewan Kurban untuk melaksanakan koordinasi dengan dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di daerah tugas, lalu melaksanakan tugas pengawasan terhadap pelaksanaan teknis yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Tim ini pun berkewajiban melaporkan hasil, serta mendokumentasikan pelaksanaan pemantauan kurban.

“Tahun ini, kita kerahkan tim terdiri dari 2.698 orang petugas dari Pusat sampai daerah se Jabodetabek yang terdiri dari berbagai unsur, Pemerintah, organisasi profesi dan mahasiswa serta petugas kementerian agama,” papar Amran.

Untuk memaksimalkan hasil, Kementan mengajak berbagai pihak untuk ikut terlibat salah satunya dengan menggandeng Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI) untuk melaksanakan bimbingan teknis penataan kurban untuk Tim Pemantau Hewan Kurban. Selain itu, pembuatan video edukasi dan media sosialisasi lainnya juga dilakukan bekal masyarakat dalam advokasi penanganan hewan kurban, penyembelihan halal dan penanganan daging kurban yang higienis, serta pedoman kesejahteraan hewan kurban.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya

Minggu, 28 April 2024 - 20:03 WIB

INKOWAPI Siap Dukung Percepatan Pelaksanaan Program Makan Siang & Susu Gratis

Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (INKOWAPI) mendukung percepatan pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

Baliho Dico Ganinduto

Minggu, 28 April 2024 - 18:54 WIB

Viral Baliho Dico Ganinduto Gubernur Jateng, Ini Kata Pakar

Sejumlah wilayah di Jawa Tengah 'dibanjiri' baliho hingga billboard yang menampilkan foto Bupati Kendal Dico Ganinduto. Hal tersebut membuat menarik perhatian seluruh masyarakat Jateng hingga…

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Minggu, 28 April 2024 - 16:16 WIB

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Indramayu – Upaya mendorong produktivitas gula perlu mendapat dukungan kolektif berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat desa penyangga di sekitar perkebunan tebu dan pabrik gula. Pemberdayaan…

Pelita Air

Minggu, 28 April 2024 - 15:28 WIB

Pelita Air Tambah Rute Baru Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari-Jakarta

Pelita Air (kode penerbangan IP), membuka rute penerbangan baru Jakarta-Kendari-Jakarta (langsung) dengan melakukan penerbangan perdana dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) ke…

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

Minggu, 28 April 2024 - 14:54 WIB

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

PT Pegadaian memberangkatkan peserta program Umrah Akbar dari beberapa wilayah di Indonesia pada 22, 23 dan 24 April 2024. Khusus untuk Jakarta, para peserta berangkat melalui Bandara Soekarno…