Limbah Pertanian Hasilkan Pupuk Organik Cair

Oleh : Wiyanto | Rabu, 11 Juli 2018 - 09:32 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman (Dok Industry.co.id)
Mentan Andi Amran Sulaiman (Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Pati - Petani pada umumnya memilih pupuk kimia karena dapat memberikan nutrisi lebih banyak dan respon yang lebih cepat terhadap tanaman, tanpa mempertimbangkan dampaknya.

Permintaan pupuk kimia yang tinggi bukan saja menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, namun memicu harga pupuk kimia semakin tinggi, bahkan keberadaan kadang sulit dijumpai.

Saat ini kesadaran masyarakat tentang penggunaan pupuk organik semakin tinggi, hal tersebut dipicu oleh kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Pembuatan pupuk organik dapat dilakukan melalui pemanfaatkan limbah-limbah pertanian. Bahan-bahan tersebut ternyata bisa menghasilkan pupuk cair dengan unsur hara makro dan mikro yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

Tren kebutuhan pupuk organik alami dari tahun ke tahun semakin meningkat.  Hal tersebut sebagai akibat semakin mahal dan langkanya pupuk anorganik di pasaran. Selain itu meningkatnya permintaan produk organik seiring dengan upaya mengurangi atau menghindari penggunaan pupuk kimia yang ditengarai berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.

Sri Wahyuni, peneliti dari Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, mencoba melakukan terobosan dengan menghasilkan pupuk organik cair yang lebih unggul.

“Produk ini sangat baik untuk pertumbuhan tanaman sayuran maupun padi sehingga dapat meningkatkan hasil,” ucap dia di Pati, Selasa (10/7/2018).

Perbedaan mendasar dari pupuk ini terletak pada bahan yang digunakan, yakni limbah-limbah pertanian. Kehadiran produk ini mempunyai fungsi ganda yaitu mengurangi cemaran akibat limbah pertanian dan sebagai nutrisi yang baik bagi tanaman.

Pupuk yang diformula Sri Wahyuni telah dipatenkan, dengan sertifikat  paten nomor IDP000049678B. Untuk memproduksi pupuk ini secara masal, Yuni berharap ada mitra yang berminat melisensi produk ini.

Produk Yuni dipamerkan pada kegiatan “Aksi Peduli Lingkungan” yang digelar Balai Penelitian Lingkungan, Pati beberapa hari lalu (2/7/2018). Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, pada kesempatan tersebut mengungkapkan di sekeliling kita banyak bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan (untuk pembuatan pupuk organik) dan menjadikan bahan tersebut bernilai ekonomi.

Terkait dengan Aksi Peduli Lingkungan, pada kesempatan yang sama Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Dedi Nursyamsi menyampaikan, pemanfaatan pupuk organik, termasuk pupuk cair organik  merupakan salah satu bagian dari pertanian organik sekaligus bagian dari pertanian ramah lingkungan.
Pertanian organik menurut Dedi memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat menghasilkan produk dengan nilai jual dan produktivitas yang lebih tinggi dibanding dengan pertanian konvensional.

Pupuk organik cair yang beredar di pasaran saat ini, umumnya hanya mengandung unsur makro, sehingga kurang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk cair yang baik tidak saja mengandung unsur hara makro tetapi juga unsur mikro. Sri Wahyuni dkk mencoba menjawab hal tersebut dengan memformulasi pupuk cair yang lebih baik.

Pupuk organik cair yang diformulasi Yuni dkk berbahan dasar abu sekam, sludge biogas, urin sapi, dan air. Pupuk ini memanfaatkan limbah pertanian, yang secara langsung mengurangi pencemaran, selain itu pupuk yang diformulasi mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

“Bahan yang digunakan lebih murah dan lebih lengkap kandungan haranya dibandingkan dengan pupuk cair yang ada di pasaran,” papar Yuni. Pupuk organik cair buatan Yuni  mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, Cu, Zn, Mn, Fe.

Cara penggunaan pupuk inipun sangat sederhana. Dapat dengan cara disemprotkan pada bagian permukaan tanaman (daun dan batang). Pupuk dapat diberikan pada tanaman padi, palawija, sayuran, dan tanaman lainnya.

Permintaan produk pupuk organik yang semakin tinggi mengharuskan melakukan regulasi guna mengontrol kualitas produk pupuk tersebut melalui Permentan No. 70 Tahun 2011 tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. Kemenperin

Kamis, 02 Mei 2024 - 12:16 WIB

Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan prinsip berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah melalui kebijakan industri…

Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin.

Kamis, 02 Mei 2024 - 12:15 WIB

Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan prinsip berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah melalui kebijakan industri hijau…

Ninja Xpress

Kamis, 02 Mei 2024 - 11:24 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…

Privy hadirkan tanda tangan digital.

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:43 WIB

Amankan Transaksi Digital, Privy Hadirkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited

Fitur baru Privy, tanda tangan digital, membantu pelaku usaha dan individu melindungi transaksi elektronik berisiko tinggi sesuai UU ITE.

Pendampingan Teknologi Bagi IKM Alas Kaki

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

Kemenperin Pacu Pengembangan IKM Alas Kaki Lewat Pendampingan Teknologi

Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain…