Temui Menperin Airlangga, Bos PT KMI Lapor Ketertarikan Serap Gas dari Blok Masela

Oleh : Ridwan | Selasa, 03 Juli 2018 - 09:40 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menerima Presiden Direktur PT Kaltim Methanol Industri Yuji Takada (Foto: Dok. Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menerima Presiden Direktur PT Kaltim Methanol Industri Yuji Takada (Foto: Dok. Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Presiden Direktur PT Kaltim Methanol Industri (KMI) , Yuji Takada di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta (2/7/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Menperin didampingi Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono.

"Pada kesempatan tersebut, mereka melaporkan bahwa saat ini PT KMI mampu memproduksi methanol grade AA sebesar 2 ribu metrik ton per hari atau sekitar 660 ribu metrik ton per tahun, dengan total ekspor sebesar 55% atau sebesar 360 ribu metrik ton ke beberapa negara," ujar Airlangga dikutip dari laman Kemenperin.go.id.

Pada kesempatan tersebut, Menperin mengatakan saat ini industri kimia menjadi salah satu dari lima percontohan yang didorong untuk memasuki revolusi industri 4.0.

"Methanol merupakan produk industri kimia dasar, yang sangat strategis. Sehingga ketersediaan gas alam sebagai bahan baku perlu dapat dukungan pemerintah," ucapnya.

Dikesempatan yang sama, General Affairs Director KMI Agus Priyatno menyatakan ketertarikannya menyerap gas dari Lapangan Abadi, Blok Masela. Gas Masela itu nantinya bisa menopang produksi dan kinerja perusahaan.  

"Ada beberapa persyaratan untuk menyerap gas tersebut. Salah satunya adalah harga. “Asal harga gasnya cocok, kenapa tidak,” katanya.

Menurut Agus, jika harga sepakat, perusahaannya akan membangun pabrik Methanol di Masela dengan kapasitas 5.000 ton. Saat ini KMI hanya memiliki pabrik Methanol berkapasitas 2 ribu ton per hari.

Namun, Agus masih belum mau menyebutkan besaran harga yang diinginkan perusahaannya untuk gas Masela. Yang jelas, harga itu akan menggunakan formula bukan fixed price. “Kalau formula, bisa jauh diatas US$ 5 per mmbtu,” ujar Agus.

Adapun, menurut perhitungan Inpex Corporation sebagai operator Blok Masela, harga gas bisa mencapai US$ 5,86 per mmbtu.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Perpusnas Press luncurkan 15 judul buku di Hari Buku Sedunia 2024.

Sabtu, 27 April 2024 - 21:05 WIB

Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku di Hari Buku Sedunia

Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul di acara World Book Rumah Dunia sebagai dukungan terhadap kemajuan dunia perbukuan dan literasi.

Aksi donor darah di BRI Insurance

Sabtu, 27 April 2024 - 19:11 WIB

BRI Insurance Lakukan Aksi Donor Darah Sebagai Bentuk Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial

Sebagai wujud kepedulian terhadap sosial lingkungan di momen HUT 35, BRI Insurance menggelar acara donor darah untuk Pekerja sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan yang berlangsung di kantor pusat…

Prabowo dan Gibran (foto Istimewa)

Sabtu, 27 April 2024 - 17:20 WIB

Ini Harapan Pengusaha Kawasan Industri untuk Pemerintahan Prabowo - Gibran

Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih.

Warung madura

Sabtu, 27 April 2024 - 14:15 WIB

KemenKopUKM Tak Pernah Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Menanggapi pemberitaan yang beredar di tengah masyarakat terkait dengan jam operasional warung madura, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) tidak pernah melarang warung madura untuk beroperasi…

Prodi Bisnis Digital, Jurusan Buat Kamu si Paling Gen Z

Sabtu, 27 April 2024 - 12:52 WIB

Prodi Bisnis Digital, Jurusan Buat Kamu si Paling Gen Z

Bagi kamu, Gen Z , tentu sudah tidak asing lagi dengan Jurusan Bisnis digital. Jurusan ini mempelajari tentang cara merancang bisnis yang dikembangkan menggunakan teknologi digital. Kenapa Kamu…