Kemenperin Pacu Akselerasi Laju Hilirisasi Riset Sektor Manufaktur

Oleh : Ridwan | Jumat, 18 Mei 2018 - 16:05 WIB

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) di dalam negeri, terutama guna menguatkan daya saing industri nasional. 

Upaya ini sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, di mana salah satu strategi prioritas nasional yang perlu dilakukan adalah pembentukan ekosistem inovasi agar dapat mempercepat laju hilirisasi riset untuk sektor manufaktur di Tanah Air.

"Inovasi yang terkait litbangyasa menjadi penggerak tumbuhnya industri nasional. Untuk itu, dalam rangka mewujudkan industri kita yang mandiri, berdaya saing dan maju perlu ditopang dengan strategi hilirisasi riset yang tepat," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPPI) Ngakan Timur Antara di Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Bahkan, lanjut Ngakan, inovasi menjadi salah satu di antara 12 pilar yang menentukan daya saing suatu negara di kancah internasional. 

Dalam Global Competitiveness Report yang dirilis oleh World Economic Forum untuk periode tahun 2017-2018, Indonesia menduduki peringkat ke-36 dari 137 negara dengan poin inovasi di peringkat ke-31. 

“Indeks daya saing Indonesia di kancah global tersebut mengalami peningkatan lima peringkat dari tahun 2016 di posisi ke-41 menjadi posisi ke-36 pada 2017," ungkap Ngakan. 

Guna semakin memacu daya saing tersebut, unit pelayanan teknis di bawah BPPI Kemenperin terus berkontribusi sebagai penggerak inovasi karya-karya litbangyasa di dalam negeri terutama untuk penguatan industri nasional.

Misalnya, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung, turut mengambil peran dalam rangka menginisiasi inovasi hingga hilirisasi riset termasuk untuk menuju implementasi industri 4.0. 

"Melalui berbagai hasil litbangyasa yang telah dilakukan khususnya di bidang material fungsional dan diversifikasi energi, B4T mendongkrak peningkatan daya saing industri, substitusi impor hingga tumbuhnya industri baru di beberapa sektor," tutur Kepala B4T Budi Susanto.

Beberapa produk litbangyasa yang telah dihasilkan para peneliti dan perekayasa B4T, antara lain palang pintu perlintasan kereta api berbahan komposit sandwich yang kuat dan ringan terbuat dari fiberboard serat kelapa dan honeycomb. 

Selanjutnya, rancang bangun purwarupa pengolahan pasir silika lokal sebagai pengganti pasir Ottawa yang digunakan pada pengujian industri semen.

Selain itu, perekayasaan perangkat lunak pada Compressed Natural Gas Electronic Control Unit (CNG ECU) sebagai substitusi impor, pembuatan dan implementasi sistem baterai ion litium. Temuan ini dapat dimanfaatkan untuk produksi powerbank, panel surya, hingga mobil listrik. 

Para peneliti dan perekayasa B4T juga telah mampu menciptakan inverter untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), membuat Wafer Silicon sebagai bahan baku sel surya dengan menggunakan metode Ingot Sectioning dan Wire Sawing, serta mengimplementasikan teknologi RFID pada sistem manajemen rantai pasok, khususnya di industri komponen otomotif, paparnya.

Budi menyebutkan, B4T telah melakukan beberapa kerja sama dengan industri di dalam negeri mengenai implementasi hasil litbangyasa. Perusahaan tersebut, antara lain PT Siliwangi Wirakarya Ganesa, PT Semen Baturaja, PT Hartono Istana Teknologi, PT Semen Tonasa, dan CV Bintang Daya Perkasa.

Selain bidang litbangyasa, B4T juga berkontribusi kepada masyarakat industri melalui layanan jasa pengujian, kalibrasi, sertifikasi sistem mutu dan lingkungan, sertifikasi produk SNI, inspeksi teknik, vokasi industri, hingga konsultansi.

“Seluruh upaya tersebut dilakukan demi mewujudkan Indonesia menjadi negara 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030 melalui peningkatan produktivitas karena kemajuan teknologi dan inovasi," tegasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…

Menparekraf Sandiaga Uno (tengah)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor…

Ilustrasi sampah plastik

Sabtu, 04 Mei 2024 - 16:35 WIB

Riset Terbaru Sebut Produsen Makanan-Minuman Nasional Ini Masuk Daftar Pencemar Global

Produsen makanan dan minuman global, termasuk Coca-Cola, Nestle dan Danone, memuncaki daftar perusahaan penyumbang terbesar sampah plastik di dunia, menurut sebuah laporan riset anyar yang diterbitkan…