Pelindo III Akuisisi Saham Entitas APBS

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 21 April 2018 - 12:40 WIB

Menhub Budi Karya Sumadi Minta Pelindo III Kelola Pelabuhan Penyeberangan Kalianget (Foto Humas Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi Minta Pelindo III Kelola Pelabuhan Penyeberangan Kalianget (Foto Humas Kemenhub)

INDUSTRY.co.id - Surabaya - PT Pelindo III mengakuisisi saham entitas swasta pada PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang merupakan perusahaan patungan antara Pelindo III dengan kontraktor pengerukan asal Belanda, Van Oord, dan perusahaan swasta nasional, PT Gerbang Samudera Utama (GSU).

Direktur Utama Pelindo Marine Service (PMS) atau anak usaha Pelindo III, Putut Sri Muljanto, di Surabaya, Jumat (20/4/2018) mengatakan sebelumnya Pelindo III memiliki 60 persen saham APBS melalui anak usahanya PMS.

Sisanya, kata dia, dimiliki Van Oord dan GSU sebesar masing-masing 20 persen, dan kemudian Pelindo III mengakuisi masing-masing 15 persen saham dari Van Oord dan GSU, sehingga kini Pelindo III memiliki kontrol penuh dengan 90 persen saham.

Sebelumnya, Pelindo III pada 2015 juga telah menyelesaikan proyek revitalisasi APBS dengan nilai pekerjaan mencapai 73 juta dolar AS, sepanjang 25 mil, yang kini menjadi akses laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik, Jawa Timur.

"Pelabuhan itu, dikembangkan dari semula dengan lebar 100 meter dan kedalaman sekitar -9,5 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air) kini menjadi selebar 150 meter dengan kedalaman mencapai -13 meter LWS," katanya.

Dengan kedalaman tersebut, kini APBS memiliki kedalaman yang cukup untuk mengakomodasi kapal-kapal yang berbobot lebih besar.

Putut menjelaskan, APBS juga mengelola "channel fee" yang dipungut dari operator kapal untuk dialokasikan pada pengaturan lalu lintas pelayaran dan juga perawatan alur agar aman untuk dilayari.

"Usai direvitalisasi, potensi bisnis APBS kini semakin menjanjikan, karena kini tren kapal yang memasuki Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik memiliki bobot yang semakin besar. Terlebih tren ini juga didorong dengan tren pertumbuhan throughput (arus bongkar muat barang) yang juga terus meningkat," katanya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Pelindo III, jumlah kapal yang melalui APBS sepanjang tahun 2016 sebanyak 1.105 unit atau setara dengan total bobot kapal yang mencapai lebih dari 27 juta gros ton.

Kemudian meningkat pada tahun 2017 dengan jumlah kapal sebanyak 2.857 unit atau setara dengan 53 juta gros ton bobot kapal. Sehingga peningkatan year on year untuk periode tersebut untuk arus kapal sebesar 158,5 persen dan untuk bobot kapal sebesar 96,3 persen.

CEO PT Pelindo III, Ari Askhara mengaku kepemilikan saham mayoritas di APBS membuat Pelindo III dapat semakin gesit untuk mengambil keputusan bisnis, sebab kini juga sedang mengintegrasikan pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik dalam konsep Great Surabaya Metropolitan Port.

"Beberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Perak kini juga sudah direkonfigurasi sesuai jenis komoditasnya untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat. Kemudian Pelindo III juga membangun beberapa terminal baru, seperti Terminal Teluk Lamong dan Terminal Manyar di JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate). Maka traffic (arus) kapal akan semakin ramai melalui APBS, sehingga potensi bisnisnya semakin besar," katanya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).