Akhir April, JICA Serahkan Hasil Studi Kereta Cepat Jakarta -Surabaya
Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 27 Maret 2018 - 17:57 WIB

Ilustrasi Kereta Cepat (Ist)
INDUSTRY.co.id, Jakarta- Pemerintah Jepang, dalam hal ini Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) baru akan menyerahkan hasil studi Kereta Cepat Jakarta-Surabaya pada akhir April 2018 atau mundur dari yang seharusnya akhir Maret 2018.
"Studi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan JICA sedang difinalisasi, kita berharap Maret ini sudah bisa ditetapkan studi dari kita akhir April Jica menyerahkan studinya ke kita," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri Selasa(27/3).
Zulfikri mengatakan, pihaknya akan mensinkronkan hasil kedua studi tersebut terutama terkait besaran investasi yang dinilai masih tinggi.
"Sekarang masih bergerak terus besarannya karena biayanya yang tidak sedikit," katanya.
Adapun, rencana masuknya swasta asing, dalam hal ini Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional (JBIC), Zulfikri mengatakan masih mengkaji skema yang akan ditawarkan.
"Skema mana yang bisa ditawarkan ke swasta, apakah konstruksinya, perawatan atau investasi sarana dan pengoperasiannya, kita masih memilah-milah," katanya.
Meskipun nantinya jika memang JBIC masuk, dia menilai skema kerja sama masih akan dalam bentuk antarpemerintah (Government to Government), tidak berubah menjadi antarbadan usaha (Business to Business).
"Karena ini `kan inisiasinya Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, jadi awalnya memang G to G, pemerintah masuk," katanya.
Pemerintah Jepang dari awal bersikeras skema antarpemerintah karena agar ada jaminan dari pemerintah terkait proyek yang dikerjasamakan.
Total investasi KA Cepat Jakarta Surabaya, yaitu Rp60 triliun, termasuk Rp20 triliun untuk 900 lintas sebidang kereta api Jakarta-Surabaya.
Baik pemerintah Jepang maupun Pemerintah Indonesia telah menyetujui untuk menggunakan rel sempit (gauge 1.067 mm) bukan rel standar (gauge 1.431 mm) karena menyesuaikan karakteristik lahan di wilayah Jawa yang padat dan sudah banyak jaringan.
Kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diharapkan bisa memangkas waktu tempuh menjadi 5,0 sampai 5,5 jam.
Baca Juga
Wartawan Senior Piet Mendur Meninggal Dunia
Jelang Hari Raya Idul Fitri, Traveloka Berangkatkan Mitra Driver…
Punya Rencana Perjalanan Mudik Tahun Ini? Perhatikan 5 Hal Penting…
DAMRI Kini Layani Rute Banyuwangi - Surabaya, Ini Besaran Tarifnya
Siap-Siap! LRT Jabodebek Bakal Beroperasi Hingga Pukul 23.00 WIB…
Industri Hari Ini

Senin, 27 Juni 2022 - 13:10 WIB
Wartawan Senior Eddie Karsito Jadi Preman Gagu di Film Bunga Semerah Darah Karya Penyair Besar WS Rendra
Setelah banyak menolak karena alasan industri film kurang kondusif, Eddie Karsito akhirnya menerima peran untuk film ‘Bunga Semerah Darah’. Sebuah film yang ceritanya diadaptasi dari nukilan…

Senin, 27 Juni 2022 - 12:19 WIB
Dugaan PLN Hambat Industri Pasang PLTS Atap, Ketua Umum AESI: Menteri ESDM Harus Lapor Presiden
Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa, menyarankan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melaporkan perihal kesulitan industri mendapatkan izin pemasangan…

Senin, 27 Juni 2022 - 11:40 WIB
Menag Terbitkan Panduan Pelaksanaan Kurban 1443 Hijriah
Jakarta-Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SE.10 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Salat Hari Raya Iduladha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443…

Senin, 27 Juni 2022 - 11:30 WIB
Foxconn Siap 'Guyur' Investasi di Sektor Kendaraan Listrik Hingga IKN
Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) menyatakan kesiapannya menanamkan investasi di Indonesia. Hal tersebut diutarakan Chairman Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) Young Liu…

Senin, 27 Juni 2022 - 11:23 WIB
SHAREit Catat Pertumbuhan Bisnis Mencapai 220% di Tahun Fiskal 21/22
Perusahaan teknologi global, SHAREit Group, mengumumkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di Tahun Fiskal 2021/2022. Pertumbuhan ini ditunjukkan dari pertumbuhan aplikasi-aplikasi SHAREit Group,…
Komentar Berita