Di hadapan Alumni Kolese Kanisius, Menperin Airlangga Jabarkan Penyerapan Tenaga Kerja Melalui Ekonomi Digital

Oleh : Ridwan | Rabu, 21 Februari 2018 - 13:40 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ekonomi digital mampu meningkatkan produktivitas, penyerapan tenaga kerja, dan perluasan pasar bagi industri nasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat mengawali paparannya dalam acara Quo Vadis Ekonomi Digital Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Namun, tambah Menperin, perkembangan ekonomi digital seringkali dihubungkan dengan otomotisasi serta pengurangan tenaga kerja di sektor industri.

"Kalau dari segi industri ini kebijakan industri 4.0 kenaikan revolusi ketiga. Revolusi industri ketiga sudah robotik, sudah otomatisasi. Nantinya mesin dengan mesin bisa komunikasi dengan internet of everything,"ujar Menperin.

Menurutnya, penerapan sistem Industry 4.0dinilai dapat menghasilkan peluang pekerjaan baru yang lebih spesifik, terutama yang membutuhkan kompetensi tinggi.

"Dengan penggunaan teknologi terkini dan berbasis internet muncul pula permintaan jenis pekerjaan baru yang cukup banyak, seperti pengelola dan analis data digital, serta profesi yang dapat mengoperasikan teknologi robot untuk proses produksi di industri," terangnya

Bahkan, lanjutnya, ada beberapa potensi keuntungan yang dihasilkan sebagai dampak penerapan konsep Industry 4.0.

Menperin mencontohkan, kehadiran aplikasi penyedia jasa on demand seperti Go-Jek dan Grab yang menyerap banyak pengemudi ojek.

"Di Indonesia punya case e-Commerce teknologi digital tingkatkan tenaga kerja kaya Go-Jek, Grab meningkatkan tenaga kerja. Kalau di tempat lain di Amerika makanan bisa diantar pakai drone tapi nggak bisa pencet lift. Ini sopir bisa naik lift," kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, saat ini sidah ada beberapa industri yang bisa memanfaatkan perkembangan ekonomi digital, antara lain industri kimia, industri tekstil, industri otomotif, dan industri makanan dan minuman.

Di industri makanan dan minuman misalnya, kehadiran tenaga kerja masih tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Proses pengemasan produk dan penyortiran masih membutuhkan peran tenaga kerja.

"Di industri makanan dan minuman snack crackers produksi satu line produksi 300-400 meter, mulai dari nyampur adonannya sampai topping cokelatnya tidak ada manusianya. Sampai dia di ujung ada small packaging masuk ke kotak besar baru tenaga kerjanya ditaruh di sana," tuturnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gebyar undian Bank Mandiri ini hoax

Minggu, 05 Mei 2024 - 21:00 WIB

Bank Mandiri Himbau Masabah untuk Hati-Hati pada Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk berhati-hati dengan kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah. Aksi kejahatan dengan modus yang mengatasnamakan…

BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran BNI Java Jazz Festival pada 24 - 26 Mei 2024 di JIEXPO Kemayoran yang diselenggarakan oleh Java Festival Production.

Minggu, 05 Mei 2024 - 16:48 WIB

BNI Java Jazz on The Move Special Edition Kembali Hadir!

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai sponsor utama, siap mendukung gelaran Jakarta International BNI Java Jazz Festival pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta, yang…

Salah satu lini bisnis MPMX

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:40 WIB

MPMX Catat Pendapatan Bersih Capai Rp3,9 Triliun di Kuartal I-2024

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sukses mencatat pertumbuhan pendapatan bersih mencapai Rp3,9 triliun di kuartal I-2024, atau naik 3% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama…

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific saat belajar budaya Bali

Minggu, 05 Mei 2024 - 15:30 WIB

Kemenparekraf Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Belajar Budaya Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific…

KOBEX: Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar Di Triwulan I-2024

Minggu, 05 Mei 2024 - 13:20 WIB

Top! Strategi Apik Membuahkan Hasil, Penjualan Alat Berat Non-Tambang Meningkat, KOBEX Bukukan Pendapatan Rp531,94 Miliar di Triwulan I-2024

Jakarta– PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi telah merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024. Perseroan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar…