Sejumlah Seniman Dirikan Rumah Budaya Satu-Satu Untuk Hadapi Tantangan Global

Oleh : Amazon Dalimunthe | Minggu, 29 Oktober 2017 - 15:00 WIB

Deklarasi Rumah Budaya Satu Satu dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda (Foto: Ist)
Deklarasi Rumah Budaya Satu Satu dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda (Foto: Ist)

INDUSTRY.co.id - BEKASI— Sejumlah seniman, budayawan, antara lain, Dedi Setiadi (Sutradara), Dorman Borisman (Aktor), Teddy Prangi (Aktor), Yati Surachman (Aktris), Erna Santoso (Aktris), Rendra Satria Agung (Produser), Bambang Oeban (Budayawan), Iwan Burnani (Seniman), Denny Kadarrusman (Pemerhati Anak),  menandatangani pernyataan sikap dengan mendeklarasikan “Rumah Budaya Satu-Satu,” di Perumahan Kranggan Permai, Jatisampurna, Kota Bekasi, Sabtu (28/10/2017) malam.

Mereka juga didampingi elemen masyarakat yang terdiri dari oleh Anim Imamuddin, SE, MM (Anggota DPRD Kota Bekasi), Drs. Abi Hurairah M,Si (Camat Jatisampurna), Asep Muharam SE, (Lurah Jatisampurna), Drs. Suryandoro (Seniman Tradisi),), Jami Bin Samu Eket, Musodik Zuhri, Wahyu Winarso (tokoh masyarakat), Agus Blues, (Wartawan)

“Rumah Budaya Satu-Satu,” diharapkan dapat menjadi sarana penguatan; media penyangga, dan ekspresi budaya, yang dapat meningkatkan posisi tawar budaya Indonesia di tengah arus global. Memperjuangkan hak hidup dan berkembangnya budaya Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur. Membangun budaya Indonesia menuju perubahan, pencerahan, berperikemanusiaan, penuh solidaritas, berkeadilan, yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal.

Demikian antara lain, isi butir-butir deklarasi ‘Rumah Budaya Satu-Satu,’ yang disampaikan bersamaan dengan acara peringatan Hari Sumpah Pemuda. Momentum tersebut, diharapkan dapat menjadi spirit menjaga Indonesia yang multikultural, memperkuat Nasionalisme, Persatuan, dan Kesatuan, serta menjadi bangsa kuat dan lebih beradab di dunia.

“Kita adalah pelaku sejarah. Tugas kita membuat sejarah. Sejarah yang kita sematkan malam ini adalah kegelisahan kreatif. Kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak hal. Menempatkan “Rumah Budaya Satu-Satu” sebagai sarana berkumpul, untuk mengeksplorasi dan mengimplementasikan gagasan. Benteng peradaban, paspor utama dalam tata pergaulan dan tegur-sapa global, dengan kesadaran; manusia yang satu, tinggal di bumi yang satu, dan Tuhan yang satu,” papar Eddie Karsito, inisiator berdirinya ‘Rumah Budaya Satu-Satu’

Menurut Eddie Karsito, kekuatan global bila tidak diantisipasi  dapat mengancam punahnya nilai-nilai lokal. “Kemajuan teknologi informasi menjadi babak baru bagi budaya masyarakat dunia. Dunia menjadi rumah global. Tak jarang menafikan batas-batas teritorial. Melahirkan penyeragaman budaya. Jika tidak dikawal bisa mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Eddie.

Deklarasi “Rumah Budaya Satu-Satu” diwarnai apresisasi pergelaran seni dan budaya. Menampilkan karya para seniman dari berbagai komunitas seni, antara lain; Sanggar Tari Rangga Binangkit dan Mekar Pasundan" pimpinan Jami Bin Samu Eket, pentas teater Kalamtara, Digital Teater Momong, OBH Akustik, musik dan tari, dari para pelajar dan mahasiswa, serta penampilan dua penyanyi Hip Hop, 2RT membawakan single hits mereka ‘Jolaren’ (Jomblo Lama Tapi Keren).

Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Deklarasi Rumah Budaya Satu-Satu ini, juga diwarnai acara Lomba Mewarnai dan Lomba Kreasi Slime (Slime Competition), yang diikuti para pelajar TK dan SD. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai budaya Indonesia kepada anak-anak sejak dini.

Selanjutnya digelar pameran sejumlah benda-benda sejarah dan budaya peninggalan masyarakat “Kampoeng Karanggaan.” Diantaranya; Gerabah (Keramik), Wajan memasak Dodol, dan Lumpang; alat menumbuk padi, usianya hampir 200 tahun. Menampilkan berbagai alat rumah tangga dari anyaman bambu yang sangat potensial pada masanya, termasuk menampilkan sepeda tua bernilai sejarah yang sudah berusia 47 tahun. (AMZ)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya

Rabu, 01 Mei 2024 - 18:50 WIB

Kembali Digelar, Komodo Travel Mart Bakal Dongkrak Sektor Parekraf di Labuan Bajo

Komodo Travel Mart sebuah forum yang mempertemukan buyer dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan digelar pada 6 hingga 9 Juni 2024 di Labuan…

Pekerja di pabrik keramik (Ist)

Rabu, 01 Mei 2024 - 17:45 WIB

Ini Kelakuan PGN yang Bikin 'Sekakmat' Industri Keramik Nasional

PT Perusahaan Gas Negara atau PGN kembali mengeluarkan surat edaran kepada pelaku industri pengguna gas bumi. Adapun, surat edaran tersebut berkaitan dengan pembatasan pemakaian gas dengan sistem…

Industri gelas kaca (ist)

Rabu, 01 Mei 2024 - 16:30 WIB

PGN Kembali Berulah, APGI: Seolah-olah Memaksa Industri Kurangi Produksi dan Tenaga Kerja

PT Perusahaan Gas Negara atau PGN kembali mengeluarkan surat edaran kepada pelaku industri pengguna gas bumi. Adapun, surat edaran tersebut berkaitan dengan pembatasan pemakaian gas dengan sistem…

Ilustrasi instalasi gas. (Foto: Istimewa)

Rabu, 01 Mei 2024 - 16:10 WIB

Sejumlah Industri Geram, Lagi-lagi Kebijakan PGN 'Matikan' Industri Nasional

Sejumlah pelaku industri 'geram' atas kebijakan PT Perusahaan Gas Negara atau PGN terkait pembatasan pemakaian gas dengan sistem kuota harian.

Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Pengawasan sekaligus Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Rabu, 01 Mei 2024 - 13:27 WIB

Kemenperin: Industri Pengolahan Masih Ekspansif di tengah Penurunan Iklim Usaha Global

Konflik yang masih terus berlangsung di Timur Tengah, yaitu antara Iran-Israel, Israel-Palestina, maupun yang tengah terjadi di Laut Merah, serta ketidakstabilan kondisi ekonomi global mendorong…