Pertemuan Presiden Jokowi-SBY Menciptakan Iklim Kondusif

Oleh : Herry Barus | Minggu, 29 Oktober 2017 - 04:00 WIB

Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI, SBY, di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10) siang. (Foto: BPMI)
Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI, SBY, di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10) siang. (Foto: BPMI)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (27/10) bertujuan untuk memberikan sejumlah masukan kepada Presiden Jokowi yang berasal dari pemikiran-pemikiran SBY untuk menangani berbagai situasi terkini.

"Pak SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat memberikan informasi, masukan. Kami dukung sepenuhnya," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K. Harman di Jakarta, Sabtu (28/10/2017)

Dikatakannya, bahwa pertemuan tersebut tidak terjadi secara mendadak, melainkan telah direncanakan sebelumnya. "Itu bukan pertemuan dadakan tapi sudah direncanakan sebelumnya. Pertemuan itu patut diapresiasi karena untuk menciptakan iklim kondusif," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo bertemu Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (27/10).

SBY tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 14.00 WIB langsung disambut Menteri Sekretaris Negara Pratikno di tangga samping Istana Merdeka.

Kepala Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat Imelda Sari melalui siaran persnya, menjelaskan ada dua hal yang dibahas dalam pertemuan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Jokowi tersebut.

Pertama membahas tentang Perppu Nomor 2 Tahun 2017 yang telah disahkan menjadi Undang-undang. SBY menyampaikan pendapatnya bahwa pembubaran ormas seharusnya dilakukan oleh pengadilan.

Kedua, tentang pertemuan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dengan Gubernur Papua Lukas Enembe. SBY meminta Presiden Jokowi untuk mengingatkan para pejabatnya agar tidak melakukan tindakan yang berpotensi melanggar kewenangan jabatannya.

"SBY menyinggung perlunya Presiden mengingatkan kembali para pejabat negara agar jangan sampai melampaui batas kewenangannya seperti dalam pertemuan Gubernur Lukas Enembe dengan Kepala BIN beberapa waktu lalu," ujar Imelda.
 

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…