Kepala BIG Harapkan Industri Geospasial Semakin Berkembang

INDUSTRY.co.id -Bogor,-- Badan Informasi dan Geospasial (BIG),  sebagai bagian  terpenting dalam ketahanan negara memiliki  target merampungkan  peta geospasial dalam skala 50.000 di tahun 2018 mendatang.  Target ini disampaikan  oleh Kepala Badan Informasi dan Geospasial Hasan Zainal Abidin saat upacara peringatan HUT ke-48 BIG yang berlangsung di Cibinong, Bogor.  Perayaan HUT ke 48 Geospasial  mengambil tema ‘Kemandirian Geospasial Untuk Ketahanan Negara’.

Kepala Badan Informasi dan Geospasial Hasan Zainal Abidin mengatakan, di usia yang semakin matang ini, BIG yang dipimpinnya ingin mandiri dalam sumber daya manusia, data dan informasi geospasial. “Industri geospasial juga harus mandiri mengingat industri geospasial di Indonesia saat ini jumlahnya kurang dari 100. Karenanya, industri geospasial harus diperkuat,” kata Hasan.

Terkait pembuatan peta 1:50.000 ditargetkan selesai pada 2018. Peta 1:50000 ini paling menentukan karena semua akan mengunakan peta ini. Mulai dari reformasi agraria, kehutanan, pemetaan desa, hingga rencana detail tata ruang

‘Sementara ketersediaan seluruh Indonesia baru 5 persen, dan 95 persennya masih terobosan. Karenanya, saya berharap citra satelit resolusi sangat tinggi yang dikelola Lapan segera terwujud agar pelaksanaan yang 95 persen ini segera diwujudkan,” katanya.

Menurutnya, peta 1:5000 kebutuhan yang vital karena pemetaan desa, rencana tata ruang harus mengunakan peta 1:50000. Jika tidak bagaimana melihat detailnya, belum lagi untuk pembangunan reforma agraria bahkan ini dibutuhkan peta 1:10000.

Untuk mepercepat mewujudkan peta tersebut BIG pun melakukan MOU dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan Komite Akreditasi Nasional, di kantor Kementerian Koordinasi bidang Perekonomian, guna penambahan sumber daya manusia.

Dalam kemeriahan perayaan HUT, BIG memberikan apresiasi pada perwakilan siswa SMP Garut, Jawa Barat yang berhasil masuk 100 besar inovator pemanfaatan informasi Geospasial, dalam perlombaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 BIG.

“Aplikasi yang kami buat bisa mendata dan foto langsung rumah siswanya, tapi belum sempurna,” kata salah satu perwakilan siswi Kelas 9 SMPN 2 Garut, Adilla Rachmawati Pradana. Adila menjelaskan, pembuatan aplikasi data siswa miskin itu menggunakan MIT App Inventor, yakni aplikasi berbasis android tanpa pemograman, yang praktis untuk pelajar pemula.  

Pembuatan aplikasi melibatkan  empat siswa, yaitu siswi Kelas 9 SMPN 2 Garut Adilla Rachmawati Pradana, Rani Sandra, Rafli Muhammad Ridwan dan siswa kelas 7 MTSN Garut Fatir Agung Cahya. Sedangkan percobaan penggunaan aplikasi memperdayakan 374 siswa SDN Regol 10 Garut yang juga tergabung dalam kelompok komputer mini. 

Kepala BIG berharap dari perlombaan ini akan menumbuhkan lebih banyak entrepreneur muda. Mengingat Indonesia masih kalah dengan negara lain. “Korea Selatan saja sudah memiliki 4% entrepreneur muda,” katanya. (AMZ)